Dea p.o.v.
Sekitar pukul 11 Malam, mobil pemberian papih tercintaku diantarkan oleh supir Jo. Jadi pagi ini ga perlu repot-repot naik taxi untuk sampai ke kantor. Tepat jam 6 pagi suara alarm ponselku memenuhi kamar. Setelah nyawaku terkumpul semua aku menuruni tangga dengan pelan menuju ruang makan untuk sarapan, lagi-lagi papih mengingatkan tentang sore nanti, mood ku yang dalam kondisi baik langsung ke terjun bebas.
°^°
'Andrew Company'
Tulisan yang selalu terpampang jelas di bagian atas gedung besar nan megah ini. Saat ini mobil ferrari berwarna hitam legamku berdampingan dengan mobil mewah milik CEO dari Andrew Company di tempat parkir khusus untuk CEO dan sekretaris utama saja."Pagi bu." sapa salah satu Resepsionis yang berdiri di balik meja tempat ia bekerja.
"Pagi." balasku tesenyum ramah, setelah mengecek penampilan di toilet wanita lantai bawah, aku dan beberapa karyawan disini menaiki lift untuk karyawan, mereka termasuk aku memencet tombol angka yang ada di dalam sesuai dengan kepentingan masing-masing, aku memencet angka 15 Tempat dimana hanya ada 1 ruangan saja, ruang CEO dan meja sekretaris di sebrang pintu ruang CEO.
'ding'
suara dentingan bel yang memecah keheningan, dan pintu lift pun terbuka. 3 karyawati turun di lantai 9, dan 3 orang sisanya di lantai 10, kini hanya diriku yang tersisa disini. Tak lama menunggu bunyi khas lift ini terdengar lagi dan pintu pun terbuka yang yangsung menampilkan lorong lebar.
Aku menyimpan tas di sebelah meja kerjaku yang terdapat meja lagi lebih kecil, menyiapkan laptop dan mengambil beberapa berkas di brangkas berwarna hitam yang akan digunakan untuk rapat jam setengah 10 nanti. San kembali meninjau kegiatan Pak Jonathan satu hari ini. Jangan dikira mudah untuk mengatur jadwal Pak Jonathan, itu sangat sulit untukku, jadwal yang sangat padat mengakibatkan sering bentrok, terutama meeting dengan perusahaan luar. Terkadang Pak Jonathan digantikan oleh diriku saat ada jadwal yang tidak bisa di geser,dan ia di dampingi sekretaris lainnya sama halnya denganku dibantu oleh sekretaris lainnya yang menguasai materi yang akan di rapat kan, sekretaris perusahaan ini memiliki 2 sekretaris pembantu, dan 1 sekretaris utama, hanya sekretaris utama yang memiliki hak mengatur selayaknya CEO, yang lainnya membantu pekerjaan CEO dan Sekretaris utama.
'Tok tok tok'
"permisi pak, saya akan membacakan jadwal anda untuk hari ini." aku berjalan mendekat pada meja kerjanya."Jam setengah 10 nanti akan ada meeting dengan Hanjaya Group bergerak di bidang otomotif, dan nanti jam 2 akan ada meeting lagi dengan Agustins Company bidang property. Dan sebentar saya akan bawakan berkas-berkas yang harus di tanda tangan. Jadwal selanjutnya akan saya beritahu nanti." Pak Jonathan yang masih sibuk dengan ponsel genggamnya tak mengalihkan pandangannya pada ponselnya.
"Pak... Pak. Dengerin saya ngomong ga sih?"
"Kan ada kamu yang akan mengingatkan saya lagi jika saya lupa." katanya ringan.
"Teserah Bapak, saya permisi mau keluar, nanti saya ingatkan kembali jadwalnya. Terima Kasih." kataku lalu melangkah keluar denga langkah gedebak-gedebuk.
°^°
"Pak permisi, ada data yang terlewat belum ditanda tangani oleh bapak tadi." kataku sambil memberikan sebuah map hitam yang belum ditandatangani.
"Oh ya? Kenapa bisa kelewat?" 'yeh kan situ yang Nanda tangan make nanya lagi.' Batinku. Ia membacanya sekilas, dan langsung menandatanganinya.
"Oh ya pak, sebentar lagi akan ada meeting tak formal dengan Agustins Company. Kepala Agustins Company hanya ingin bertemu dengan bapak saja, dan tempatnya di cafe sebelah."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Choosey Boy
DiversosBayangkan jika punya atasan yang banyak maunya, ga sabaran,cerewet, perfeksionis. Orang yang selalu berada di sampingnya untuk membantunya pasti sangat sabar dengan karakter seperti itu. ~ Jonathan Gerald Andrew, CEO tampan, sexy, perfect, mapan, k...