Davinne
Udah hampir satu jam aku nunggu Dee di meja makan, tapi sepertinya belum ada tanda-tanda gadis itu akan segera turun dari kamarnya.
Kalo Dee nggak segera berangkat ke sekolah dia bisa telat, aku baru saja akan memanggilnya sebelum "DEANDRA!!! buruan turun!!! Udah sejam nih kak Dave nungguin kamu!!" Panggil tante Andriani dengan teriakan mautnya."Iya mah, ini juga udah mau turun!!" teriak Dee yang tak kalah kencang dengan suara ibunya.
"Kapan? Tahun depan?? Kamu udah jawab kayak gitu empat kali loh!!" Teriak tante Andriani lagi.
Aku hanya bisa menggeleng, melihat kejadian pagi ini membuatku mulai memikirkan kembali kebenaran pepatah yang mengatakan laki-laki jauh lebih kuat dari wanita, bagaimana bisa wanita yang memiliki teriakan lebih kuat dari harimau itu dibilang lemah? Bahkan dengan teriakan itu mereka bisa meruntuhkan piramida.
"Ayo kak berangkat sekarang" kata Dee, begitu gadis itu berada di sebelahku.
"Loh, kamu nggak makan dulu?" Tanyaku.
Gadis itu menggeleng "bisa telat nih" katanya menunnjukkan jam di tangannya.
Aku mengangguk pasrah, lalu bergegas mangembil kunci mobil yang ku letakkan di atas meja makan, lalu bergegas berjalan kearah mobil, dan membukan pintu mobil untuk Dee.
Aku mulai menyalakan mesin mobil, lalu mulai melajukan mobilnya begitu bi membukakan pagar rumah."Kak, jalannya cepetan dikit dong, Dee bisa telat" kata gadis yang duduk di kursi sebelahku.
"Makannya kalo nggak mau telat dandanya jangan kelamaan" jawabku.
Kini gadis itu menggerutu, menunjukkan wajah kesalnya.
Aku menghela nafas, aku memutuskan untuk menyerah dan mengikuti kemauan Dee, mau gimana lagi, bener juga kata dia kalo nggak ngebut dia bisa telat ke sekolah nantinya."Dee, pake seatbelt nya" kataku.
Gadis itu tak menjawab, hanya mengikuti perintahku saja.
Melihatnya sudah memasang seatbelt, aku menginjak gas, membuat laju mobil yang sedang ku kendarai saat ini lebih cepat dari biasanya.
Tidak sampai 15 menit akhirnya kita sudah sampai di sekolah Dee."Dah.. Kak Dave" kata gadis itu melambai-lambaikan tangannya lalu segera keluar dari mobil.
Aku memandangnya dengan senyum, membalas senyum manis gadis itu. Membuatku lupa sesuatu.
"Dee!!"
Dee yang mulai menjauh dari mobil menoleh, lalu berjalan mendekati kaca mobil tempatku duduk.
"Ini" aku memerikan sekotak tempat makan kepadanya.
"Tadi kamu belum makan, nanti sakit, pas istirahat sekolah jangan lupa makan ya" perintahku.Gadis itu mengangguk dengan senyumnya, lalu tiba-tiba saja mengecup pipiku dengan lembut.
"Makasih ya kak" katanya. Lalu gadis itu bergegas pergi.
Aku menutup jendela mobilku, lalu mulai melajukan mobilku begitu menyadari mobil dibelakangku sudah meng-klakson sejak tadi.
Aku menyalakan music player mobil, memasukkan album Back to Black milik Amy Winehouse lalu memutar lagu berjudul Valerie, lagu favoritku dari album itu.
Aku menyentuh pipiku, membuatku mengingat Kejadian Dee mengecup pipiku tadi, dia memang biasa melakukan itu, tapi mengapa hari ini rasanya berbeda?
Aku membuyarkan lamunanku, aku lebih memilih untuk mendengarkan lagu favoritku itu ketimbang harus memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak ku pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Happines
Teen FictionTerkadang orang yang selama ini kau inginkan justru adalah orang yang paling mustahil untuk kau dapatkan. Karna, kenyataanya jodohmu justru adalah orang yang tak pernah kau duga sebelumnya. *** Deandra Aku ta...