DavinnePerlahan aku membuka mata, membuatku harus melihat Dee yang masih terlelap dipundakku.
Aku melihat kesekeliling, membuatku harus menyaksikan orang-orang yang sedang menurunkan barang bawaan mereka dari tempat penyimpanan barang kereta.
Aku mengusap-usap rambut Dee perlahan, berusaha tidak mengaggetkannya "Dee.. Bangun, kita udah sampai jogja"
Dee memberikan gerakkan kecil, lalu dengan mata sayunya ia menatapku.
"Udah sampai ya kak?"Aku mengangguk pelan.
Gadis itu menyingkirkan kepalanya dari pundakku, lalu memberikan jaket yang sejak tadi menutupi badannya kepadaku.
"Ini ransel kamu" kataku memberikan ranselnya.
Dee meraih ransel itu lalu menggendongnya.
Aku meraih tangan Dee, lalu menggenggamnya erat, membuatnya seketika menoleh kearahku, melihat tatapan mata Dee yang seolah menyimpan banyak pertanyaan membuatku harus berfikir keras untuk menjelaskan sesuatu padanya.
"Disini ramai dan banyak pencopet, aku nggak mau kamu terpisah dari aku" jawabku mencoba menjelaskan.
Dee membalasnya dengan anggukan.
Aku segera menuntunya keluar dari stasiun.
"Kak naik apa nih?" Tanya Dee.
"Andong"
"Andong?? Seriusan kita naik andong?"
"Aku udah pesan hotel, dan nggak jauh kok dari sini, jadi mending naik andong aja" jelasku.
Sebelum berangkat ke jogja, aku udah pesan hotel yang letaknya nggak jauh dari pusat kota wisata, sengaja, biar nggak susah nyari kendaraan juga buat bepergian.
"Pak..pak, Andong!!" Teriakku pada salah seorang pemilik andong.
Andong itu sebutan orang jogja buat Delman, tau delman kan? Yup, kereta yang ada kudanya.
"Ayo Dee!" Kataku membantu Dee untuk menaiki andong.
Setelah memberitahukan tujuan kepada kusir andong, andongpun berjalan perlahan.
Dee duduk pada bangku di depanku, membuatku dapat melihat wajahnya dengan jelas.
"Kak.. Seru ya naik andong!!" Teriaknya.
Aku mengangguk, sebelum akhirnya memberikan senyum kepadanya.
Aku melihat Dee yang sedang membentangkan tangannya keluar dari andong, seolah membiarkan angin menghempas tubuhnya.
Aku senang liat Dee bisa senyum lebar kayak gitu.
Dee, your smile is my life.
Bagaimana bisa aku hidup tanpa senyum itu?Lamunanku terhenti begitu kusir andong menegurku, mengingatkanku kalau kita sudah sampai pada tempat tujuan.
Setelah kurang lebih menempuh perjalanan selama 15 menit, akhirnya kita sampai juga di hotel yang udah aku pesan.
"Pinten pak?"tanyaku pada kusir andong.
"Sedasa ewu mas" jawab kusir itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Happines
Teen FictionTerkadang orang yang selama ini kau inginkan justru adalah orang yang paling mustahil untuk kau dapatkan. Karna, kenyataanya jodohmu justru adalah orang yang tak pernah kau duga sebelumnya. *** Deandra Aku ta...