Dee
Gila!!! Udah jam 6:10 dan gue baru bangun?
SHITT!!
Gara-gara mgerjain PR matematika semalem gue jadi telat tidur, ditambah lagi alarm pake mati segala.
Gue buru-buru ke kamar mandi cuci muka trus sikatan, setelah selesai, gue buru-buru pake seragam trus turun kebawah.
"Kak ayo kak berangkat, udah telat banget nih aku" kata gue menarik kak Dave yang sedang menyeruput teh nya.
Kali ini kak Dave mengemudikan mobilnya dengan sangat cepat, jarak dari rumah ke sekolah yang biasa ditempuh dengan waktu 25 menit sekarang cuma ditempuh dalam waktu 10 menit.
Ya, biarpun cuma ditempuh dalam waktu 10 menit tetep aja telat kalo berangkat dari rumah aja jam 6:25.
Gara-gara telat gue nggak pamitan sama kak Dave, gimana mau mikirin itu kalo pas nyampe sekolah aja pintu gerbang udah mulai ditutup.
"Pak please pak, buka dong gerbangnya" rayu gue pada pak yono, satpam sekolah.
Tapi laki-laki paruh baya itu menggeleng dengan tegas.
"Yah pak, kasiani Dee lah, aku bangun kesiangan pak, alarm mati, jalanan macet" kata gue memberi alasan.
Namun percuma, laki-laki itu tetap menggelengkan kepalanya dengan tegas.
Setelah berusaha keras merayu pak Yono, akhirnya gue nyerah juga.
Beberapa menit kemudian Bu Maria datang, dengan wajah nya yang marah."Leulanni Deandra, hobi kali kau telat, macam jauh sekali saja rumah kau" kata wanita itu dengan logat khas bataknya.
"Jakarta macet bu" jawab gue memberi alasan.
"Alamak!! Kau ini, aku ini sudah lama sekali jadi guru, Alasan seperti itu sudah biasa sekali aku dengar" katanya lagi.
"Ya berati Jakarta macetnya emang udah dari dulu bu" jawab gue lagi.
"Alaah sudahlah sudah, kau pergi saja kesana" kata wanita itu menunjuk halaman belakang sekolah.
"Dan bersihkan halaman sekolah sampai bersih ya!!" Perintahnya.Gue mengangguk, lalu menghembuskan nafas lega, setidaknya gue lebih baik membersihkan halaman daripada harus membersihkan toilet sekolah.
Gue bergegas mengambil sapu lidi dan peralatan lain yang di berikan bu Maria, lalu menolehkan wajahku dulu pada pak yono "pak Yono nggak asik" kataku,
Laki-laki itu hanya menggeleng lalu gue bergegas pergi ke halaman sekolah.
Halaman belakang sekolah memang tidak terlalu besar, letaknya yang berada di belakang sekolah membuat tempat yang sebenarnya terbilang cukup indah ini tidak begitu diminati untuk dikunjungi siswa, lihat saja sekarang, tempat ini tidak begitu terawat, halaman yang sebagian besar ditumbuhi rumput jadi berantakkan karena tidak dirawat, bunga mawar dan anggrek yang tumbuh di sekeliling halaman juga tumbuh tak beraturan, halaman ini ditumbuhi satu pohon besar di tengahnya, membuatnya terlihat sangat indah, dibagian kanan ada dua buah kolam ikan yang dihubungkan oleh satu buah jembatan.
Gue mulai menyapu halaman itu, mengumpulkan daun-daun kering yang berserakkan dibawah pohon, memotong mawar yang sudah mulai layu, memindahkan ikan, membersihkan kolamnya, lalu mengisinya dengan air yang baru, setelah kolamnya sudah terisi penuh dengan air gue mengambalikan ikannya ke kolam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Happines
Teen FictionTerkadang orang yang selama ini kau inginkan justru adalah orang yang paling mustahil untuk kau dapatkan. Karna, kenyataanya jodohmu justru adalah orang yang tak pernah kau duga sebelumnya. *** Deandra Aku ta...