Part 16 - Little Earthquake

97 8 2
                                    

Dee

Dari tadi pandangan gue nggak bisa berhenti buat perhatiin kak Dave yang udah hampir lima belas menit sibuk sendiri di mini pantry yang disediain rumah sakit sebagai fasilitas kamar inap VVIP.

Awalnya gue kira kak Dave mau beliin gue cream soup di kafetaria, tapi nggak taunya dia lebih milih buat liat tutorial di youtube dan bikin cream soupnya sendiri.

Gue tau sih selama ini kak Dave nggak bisa masak, tapi gue nggak bisa ngelarang dia masak begitu liat dia antusias banget buat bikin soupnya tadi.

Setelah beberapa menit berkutik di pantry, akhirnya kak Dave selesai juga masaknya, dengan semangkuk soup dan segelas air putih di tangannya, dia berjalan kearah gue.

"Lama ya?" Tanya kak Dave.

Gue menggeleng, lalu memberinya senyum kecil.

"Ini aku buatin soup special buat kamu" kata kak Dave.

Kak Dave mengambil sesendok soup, meniupnya sebentar lalu menyuapkannya ke mulut gue

Gue menerima suapan pertama soupnya, lalu mulai merasakannya, nggak terlalu enak sih sebenernya, trus juga agak hambar, tapi nggak seburuk itu kok untuk seseorang yang baru pertama kali masak, tapi ngeliat senyum kak Dave yang nggak bisa berhenti merekah karena nungguin komentar gue dari tadi, mana mungkin gue tega bilang kalo soupnya kurang asin.

"Gimana Dee? Enak?" Tanya kak Dave begitu lihat gue nelen soupnya.

"Enak banget kak!! Kok kakak bisa masak soup seenak ini sih?"

Seketika senyum kak Dave merekah, benar-benar cerah, bahkan matahari aja kalah cerah sama senyumnya kak Dave. Selama kenal dia, gue baru sadar dia punya senyum semanis itu.

"Soalnya Aku bikinya pakai cinta" jawabnya dengan senyum malu.

Gue seketika menoleh.

"Dee.." Kata kak Dave lirih.

"Ya?"

Tiba-tiba Kak Dave menggenggam tanggan gue "Dee.. aku akan selalu cinta sama kamu seperti ini, tapi kamu tenang aja, aku nggak akan paksa kamu untuk punya perasaan yang sama ke aku" katanya meyakinkan.

Gue meraih genggaman tangannya.
"Aku tau kok kak, makasih ya" jawabku akhirnya.

Kak Dave tersenyum, lalu kembali menyuapkan soup buat gue.

Setelah beberapa kali menyuap soup itu, akhirnya soupnya abis juga. Setelah habis, kak Dave menyodorkan segelas air putih ke gue, membiarkan gue menengguknya, lalu membantu gue untuk kembali berbaring di kasur.

Tok!! Tokk!!

Gue dan kak Dave menoleh ke arah pintu yang sengaja beberapa kali di ketuk, lalu seseorang dibalik pintu itu langsung menyeludup masuk tanpa meminta izin terlebih dahulu.

"Dee... OMG!! kok bisa kayak gini sih??" Teriak Gege histeris.

"Ahh..Dee ku sayang, we miss you so much" lanjut Alioth dengan wajah ibanya.

"Kok bisa kayak gini sih Dee, ini kepala lo kenapa?" Tanya Lala menunjuk perban di kepala gue.

Gue hanya bisa tersenyum sengit menerima gerutuan ketiga sahabat gue, terkecuali Shera, gadis itu hanya melemparkan senyum kecil dari tempatnya berdiri sekarang.

"Gue gak apa-apa kok guys!" Jawab gue akhirnya.

"Ohhh Dee, gue gak nyangka musibah sebesar ini menimpa lo" kata Lala.

Goodbye HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang