Dee
Gara-gara efek suntikan obat, belakangan ini gue jadi gampang banget ngantuk dan tidur dengan durasi yang lebih lama dari biasanya.
Gue nggak sadar udah tidur berapa lama dan sekarang udah jam berapa, tapi yang jelas sekarang gue lagi pengen banget liat wajah seseorang.
Gue menyebarkan pandangan keseluruh ruangan, berharap menemukan seseorang yang dari tadi pengen banget gue liat pertama kali wajahnya setiap kali gue bangun tidur.
"Eh udah bangun anak mama" kata mama yang baru saja keluar dari toilet.
"Kak Dave kemana mah?" Tanya gue.
"Ohh, Dave pergi keluar sebentar, nanti juga sebentar lagi balik, ada perlu apa? Ada yang bisa mama bantu?"
"Mama nggak kerja?"
"udah ada liana dan surti yang jagain toko kok"
"Ooh, Dhei mana?"
"Dhei tadi lagi mama suruh bayar obat"
"Mah.."
"Ya?"
"Papa nggak ada rencana mau pulang ke jakarta?"
"Mm.. Mama nggak tau sih, tapi tadi papa bilang nanti papa usahain pulang"
"Serius mah?"
Mama mengangguk.
Gue seneng banget sumpah, udah hampir 4 bulan gue nggak ketemu papa, semenjak dia dinnas di papua bareng sama om Darius gue jadi jarang ketemu papa.
Tok..took!!!
Gue dan mama menoleh ke arah pintu, membuat gue harus melihat kak Dave yang nggak tau kenapa senyumnya merekah banget.
"Eh Dee, aku punya kejutan deh buat kamu" kata kak Dave yang masih belum berpindah tempat dari sisi pintu.
Gue mengerutkan kening. "Apa?"
"Sebentar.." Katanya, kak Dave menolehkan kepalanya kebalik pintu, seperti sedang berbicara dengan seseorang.
"Taraaa!!!" Teriaknya, yang kemudian disusul dengan kehadiran oma dari balik pintu.
"Omaa!!!!"
Sumpah gue seneng banget liat oma ada disini sekarang, gue kangen banget sama oma, rasanya gue pengen banget peluk oma kalo perlu nggak usah gue lepasin.
"Yaampun, cucu oma sayang, oma sedih banget liat Dee kayak gini" kata oma.
"kehadiran oma udah bikin Dee sembuh, percaya deh sama Dee" kata gue.
"Ah bisa aja deh" kata oma yang kemudian terkekeh.
Gue suka suasana kayak gini, suasana dimana gue bisa bercanda dan ketawa lepas kayak gini bareng oma, gue nggak pernah kayak gini sama mama, mama sayang banget sama gue, gue tau itu, tapi dia nggak pernah tau isi hati gue seperti apa, dan nggak akan ingin tau.
"Dee, oma inget deh dulu waktu Dee kecil, Dee suka banget makan Cupcake coklat buatan oma, sekarang masih suka nggak?" Tanya oma.
Gila kayak gitu masih ditanya, ya jelas lah gue masih suka cupcake coklat buatan oma, dan gue yakin semua orang yang makan cupcake buatan oma pasti bakalan suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Happines
Teen FictionTerkadang orang yang selama ini kau inginkan justru adalah orang yang paling mustahil untuk kau dapatkan. Karna, kenyataanya jodohmu justru adalah orang yang tak pernah kau duga sebelumnya. *** Deandra Aku ta...