Davinne
"Daniel..Daniel, gimana keadaan Dee?"
Aku menghampiri Daniel yang sedak duduk pada kursi tunggu di depan ruang UGD.
Laki-laki itu bangun dari kursinya.
"Dee kehilangan banyak darah kak, kondisinya sampai sekarang juga belum stabil" jawab Daniel.
Aku menghela nafas yang sejak tadi entah kenapa terasa berat.
"Kak, aku minta maaf"
Aku menoleh kearah Daniel, wajah laki-laki itu terlihat lesu.
"Minta maaf untuk apa?"
Laki-laki itu membuang nafas beratnya.
"Gara-gara aku, Dee kecelakaan"
Aku mendongak menatap Daniel lekat-lekat.
"Maksudnya?"
"Iya, jadi selama ini aku suka sama Shera bukan Dee, tapi Dee kira aku jatuh cinta sama dia. Dan gara-gara pengakuan itu Dee pergi ninggalin aku dari Cafe..."
Apa maksud perkataan Daniel? Astaga Dee pasti kecewa banget sama pengakuan itu.
"Dan gara-gara itu Dee..."
BRUUKK!!!
Aku benar-benar kehilangan kendali, tanpa berfikir panjang aku memukul wajah Daniel, dan membuat laki-laki itu terhempaskan ke lantai.
Aku udah nggak tahan lagi buat dengerin kelanjutan dari kalimat Daniel, rasanya tangan ku benar-benar geram."BRENGSEKK!!! Kenapa lo lakuin itu ke adik gue?"
"Aku nggak ada maksud kak sumpah"
Aku menarik kerah kemejanya, membutnya bangun dari lantai, lalu dengan kencang memukulnya lagi.
Lagi-lagi tubuh laki-laki itu terhempaskan ke lantai."Adik gue suka sama lo, dan lo sakitin dia kayak gini, apa salah Dee brengsek!!"
Aku baru saja akan memukul wajah Daniel lagi sebelum akhirnya Dua orang security datang, menghentikan pukulan yang seharusnya menjadi pukulan ketigaku untuk Daniel.
"Kak aku minta maaf" kata Daniel seraya mengusap hidungnya yang mengeluarkan banyak darah
"Gue nggak mau liat muka lo disini!! Sekarang mending lo pergi dan jauhin adik gue!!!"
"Tapi kak...
"Kesabaran gue udah abis sekarang, mending lo pergi atau gue bakal pukul lo lagi!!"
Daniel mengangguk, seorang security lainnya membantunya untuk berdiri, lalu laki-laki itu pergi.
Sekarang aku benar-benar tidak bisa mengontrol emosiku, andai saja security tadi tidak datang, pasti Daniel sudah habis ku pukuli.
Oh Tuhan, rasanya kepalaku mau pecah sekarang, seharusnya aku nggak biarin Daniel deketin Dee, Tuhan.. kumohon tolong jaga Deandraku, jangan biarkan ia pergi dariku Tuhan.
Udah hampir satu jam aku nunggu Dee di depan ruang UGD, tapi belum ada satu orang dokterpun yang keluar dari ruang itu untuk memberitahukanku kondisi Dee sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Happines
Teen FictionTerkadang orang yang selama ini kau inginkan justru adalah orang yang paling mustahil untuk kau dapatkan. Karna, kenyataanya jodohmu justru adalah orang yang tak pernah kau duga sebelumnya. *** Deandra Aku ta...