Part 24 - My Sunshine

81 5 1
                                    

Dee

"Makasih pak" kata kak Dave yang kemudian memberikan beberapa lembar uang seratus ribu kepada salah seorang laki-laki pemilik rental mobil.

Kak Dave memilih untuk menyewa sebuah mobil pajero sport berwarna hitam yang sama persis dengan miliknya di Jakarta.

Entah kenapa kak Dave sangat menyukai mobil itu.

"Eh kok malah bengong, ayo masuk mobil" kata kak Dave yang seketika membuyarkan lamunan gue.

"Ooh..iya" jawab gue sebelum akhirnya masuk kedalam mobil.

Kak Dave melajukan mobilnya dengan mulus.

Sekarang saatnya menuju ke tujuan wisata pertama gue di jogja, "goa pindul".

Jujur aja sih gue nggak tau ada wisata apa disana, dan gue juga nggak tau apa istimewanya jauh-jauh ke jogja cuma buat liat goa.

"Sepi banget ya mobilnya" kata kak Dave yang kemudian memilih untuk menyalakan saluran radio di mobil.

Memunculkan celotehan sepasang manusia di dalamnya.

Gue nggak tau apa yang lagi mereka omongin, dan Gue juga nggak begitu tertarik mendengarkan pembicaraan si penyiar radio, sekarang ini gue lebih tertarik untuk menandangi wajah kak Dave yang entah kenapa nggak pernah bisa lepas dari pandangan gue.

"Ngapain sih ngeliatin aku terus?" Tanya kak Dave yang membuat gue tersenyum.

"Emang kenapa? Nggak boleh?"

"Aku sih ngingetin aja ya, jangan ngeliatin aku terus, nanti kamu suka loh" goda laki-laki itu.

Sekarang gue nggak bisa nahan ketawa gue ngeliat gaya kak Dave yang kepedean gitu.

Tapi kalo dipikir-pikir bener juga sih, semakin lama gue memandang dia, semakin campur aduk perasaan gue.

"Dih malah bengong lagi, pasti lagi mikir ya kalo omongan aku bener?" Tanya kak Dave kemudian.

Loh kok tau?

"Kepedean, mending aku ngeliatin pemandangan jalan kak" jawab gue yang kemdian memilih untuk membuang pandangan gue keluar jendela sebelum nantinya omonan kak Dave jadi kenyataan.

Memberikan reaksi tawa usil dari kak Dave.

Jalan di jogja nggak begitu besar, tapi berkelok-kelok, kalau seandainya belum begitu mahir mengendarai mobil mungkin bisa jadi jatuh ke jurang di bawahnya atau mungkin bertubrukkan dengan mobil di lawan arusnya.

Banyak pepohonan dan persawahan di sepanjang jalan.

Rasanya gue pengen banget ngelongokin kepala gue keluar kaca jendela mobil dan menikmati udara segarnya.

"Kalo kamu keluarin kepala kamu keluar jendela mobil trus tiba-tiba nanti ada mobil atau truk yang lewat, nanti kepala kamu ilang loh" kata kak Dave seolah tau apa yang sedang gue pikirkan.

"Ih serem banget" jawab gue.

Bagus! Sekarang gue mikirin apa yang barusan kak Dave omongin.
Serem banget, ya kan nggak lucu kalo tiba-tiba kepala gue ilang.

Goodbye HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang