Part 14 - Expression

88 5 0
                                    

Dee

"Dee, sayang... Kamu kenapa???!!" Tanya mama dengan nada histeris begitu membuka pintu kamar inap gue, diikuti oleh Dhei yang berjalan beberapa langkah di belakangnya.

Mama membelai lembut rambut gue.
"Kok bisa kayak gini sih sayang?" Tanya mama lagi.

"Mah, udah... tenang deh, Dee kan udah baik-baik aja sekarang" kata Dhei menenangkan.

"dari tadi di jalan tuh mama gak bisa berhenti khawatirin lo terus Dee" kata Dhei.

"Iya mah, aku baik-baik aja kok" jawab gue.

Mama menggelengkan kepalanya. "Baik-baik aja apanya sih Dee, coba kamu liat muka kamu sekarang, pucet banget, hidung kamu dipasang selang oksigen, kepala kamu diperban, tangan dan kaki kamu lebam-lebam, kamu jelas nggak baik-baik aja sayang" kata mama.

Kak Dave menghampiri mama, lalu menggandeng pundaknya.

"Tante Riani, Tenang tan, suster bilang Dee harus banyak istirahat, dan nggak boleh terlalu banyak diajakin ngomong, mending kita biarin Dee istirahat sekarang ya?" kata kak Dave menjelaskan.

Lalu dibalas dengan anggukan oleh mama.

sejujurnya kepala gue pusing banget dengerin ocehan mama, untung ada kak Dave, kalo nggak, mama nggak bakalan berhenti ngedumel.

Kak Dave menarik selimut gue sampai menutupi dada. "Kamu istirahat ya, aku ajak tante keluar dulu" kata kak Dave membelai rambut gue, lalu mengajak mama dan Dhei keluar.

Rasanya badan gue sakit semua sekarang, mata gue juga berat banget, jadi gue lebih baik tidur sekarang biar supaya besok baikan.

****

"Good morning kanjeng ratu!"

Gue membuka mata gue perlahan, membuat gue dapat melihat wajah kak Dave dengan samar-samar.

"Pagi kak" balas gue.

"Gimana kondisi kamu sekarang? Udah baikan?" Tanya kak Dave.

Gue mengangguk. "Lebih baik sih dari semalam"

"Syukur deh kalo gitu, kamu mandi dulu deh biar Dhei bantuin kamu buat mandi, nanti abis itu baru makan" kata kak Dave.

Kak Dave membantu gue untuk bangun dari kasur, lalu menggendong gue sampai ke kamar mandi, setelah kak dave keluar kamar baru deh Dhei yang ngebantuin gue buat mandi dan ganti pakaian.

Setelah udah selesai mandi dan ganti pakaian, Dhei manggil kak Dave untuk ngegendong gue lagi sampe ke kasur, sedangkan Dhei bagian megangin selang infusnya.

"Sekarang makan dulu ya, nanti abis itu minum obat" kata kak Dave.

"Kak, aku berangkat sekolah dulu ya" kata Dhei.

Gue mengangguk.

Kak Dave mengambil sesendok bubur nasi pada piring di tangannya,meniupnya sebentar, lalu menyuapkannya ke mulut gue.

gue menerima suapan dari kak Dave lalu mengunyahnya perlahan.

"Dee.."

"Ya?"

"Kakak sedih banget liat kondisi kamu kayak gini"

Goodbye HappinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang