Dee
"Dee, siapa sih si sunshine itu?" Rengek kak Dave yang memaksa diberitahu.
Gue cuma bisa menggeleng melihat tingkah konyolnya yang sejak tadi merengek seperti anak kecil.
Setelah beberapa kali memaksa namun tak mendapat jawaban apapun dari gue, akhirnya kak Dave menyerah dan memutuskan untuk mengajak gue memasuki keraton yogjakarta.
Keraton yogjakarta, sebuah bangunan megah bernuansa jawa, suasana yang selalu gue rindukan, dan selalu membuat gue bangga menjadi orang jawa.
Kak Dave menyalakan kamera yang sejak tadi menggantung di lehernya.
"Dee, coba deh berdiri di situ" kata kak Dave menunjuk sebuah patung laki-laki tua yang sedang duduk bersila.
"Iya disitu, di Si mbah itu" kata kak Dave lagi.
Gue berjalan kearah patung itu, lalu berpose seolah-olah memeluknya.
Kak Dave tersenyum "cantik" katanya.
"Aku selalu cantik emang" jawab gue yang memberikan reaksi tawa kak Dave.
Gue berjalan kearah kak Dave, lalu mengambil kamera dari lehernya.
"Dari tadi aku mulu yang foto, sekali-sekali dong kakak yang foto-foto, aku yang fotoin" kata gue.
Kak Dave menggeleng cepat. "Aku orangnya nggak suka narsis, lagipula ini kan kamera aku, kalo isinya foto kamu kan enak, kalo kangen bisa liat-liat foto kamu di kamera ini, lah kalo isinya foto aku buat apa? Masa iya aku ngeliatin foto-foto aku sambil senyum-senyum sendiri gitu? Mau dibilang orang gila aku?" Gumam kak Dave.
Kangen?? Kak Dave suka kangen gue? Aahh so sweet banget!!
"Nggak adil, pokoknya kakak harus foto juga" kata gue memaksa.
Kak Dave berjalan kearah patung si mbah itu, lalu berpose seolah-olah sedang bersungkem di hadapan kakek-kakek itu, nggak cuma itu kak Dave juga foto-foto dengan beberapa pose aneh lainnya.
Lucu juga, jarang-jarang kak Dave yang selama ini gue kenal terkesan pendiam, dewasa, cool, dan pinter bisa juga bergaya dengan tingkah-tingkah konyol kayak gitu.
Setelah asik keliling-keliling keraton jogja, akhirnya kak Dave ngajakin gue pergi lagi, sekarang udah jam 4 sore.
Kali ini katanya dia mau ngajak gue ke tempat paling indah buat liat sunset di jogja.
Tanpa harus banyak bertanya akhirnya sampai juga kita di istana Ratu boko.
Istana Ratu boko itu semacam bekas bangunan candi gitu sih, nggak ada candinya cuma ada sisa bangunan candinya aja.
Kak Dave menuntun gue karah bebatuan yang mengarah kearah matahari terbenam.
Gue melirik kearah jam tangan, pukul 17.48.
Tinggal mengitung itungan menit matahari akan terbenam.
"Dee"
Gue menoleh kearah kak Dave yang sama sekali tak menoleh kearahku."Ya?"
"Aku cuma mau bilang, ada terus disisiku selamanya ya" kata kak Dave.
"Kenapa?"
"Because I love you." Kata kak Dave yang kemudian menggenggam erat tangan gue.
Gue membalas genggaman tangan itu. "Aku juga kak"
Kak Dave menoleh kearah gue, kali ini pandangan matanya bertemu dengan pandangan mata gue. "Maksudnya?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Happines
Teen FictionTerkadang orang yang selama ini kau inginkan justru adalah orang yang paling mustahil untuk kau dapatkan. Karna, kenyataanya jodohmu justru adalah orang yang tak pernah kau duga sebelumnya. *** Deandra Aku ta...