My Player Boss: Chapter 1

217K 3.5K 57
                                    

ALOHA!!!!!

Jangan lupa votes and comments yaa..

Check this out!

***

*Bella POV*

"Aduh lama sekali. Tidak tau kalau kalau aku menunggu lama disini?"

Aku bergumam pelan. Aku sudah menunggu selama 2 jam di Bandara Don Muan, Bangkok ini dan ini mulai membuatku kesal. Kuambil ponselku dan kutekan nomor untuk menelpon kakakku, Dion.

"Halo, kenapa kau lama sekali? Aku sudah mulai bisa merasakan keriput mulai muncul pada kulit-kulitku."

"..."

"1 jam lagi? Apa yang membuatmu bisa selama ini?

"..."

"Baiklah. Lebih baik kau cepat sebelum aku mulai menjadi patung disini."

Gerutuku pada kakakku dengan nada yang cukup ketus. Mengapa aku seketus ini? Ia beralasan terkena macet sedangkan hal ini tidak mungkin. Ia tidak terjebak macet tapi dia hanya mencari alasan saja untuk bertemu dengan kekasihnya.

Lagi pula ini merupakan hal yang baik dimana aku sedang berada di Bangkok dan ia juga sedang berlibur bersama kekasihnya disini.

Kalau bukan karena ibuku, sudah pasti  aku akan meninggalkannya dari tadi.

Aku berjalan menuju Starbucks, karena kurasa cacing-cacing di perutku sudah tidak sabar lagi menahan lapar. Kubuka  pintu Starbucks dan masuk. Aku memesan minuman favoritku dan makanan untuk kusantap sekarang ini- aku tidak sabar!

Mataku mengelilingi ruangan ini dan aku melihat seorang pria  sedang berbicara lewat teleponnya. Aku tidak melihat jelas wajahnya  karena ia memunggungiku sekarang ini. Siapa pria ini, aku mulai penasaran. Samar-samar kudengar suaranya yang berat,

"..."

"Iya aku berada di Thailand"

"..."

"Apa kau sudah gila?! Jetlag ini sangat membuatku tidak nyaman dan kau memintaku langsung pergi kesana sesaat aku sampai di Indonesia?"

Ah, Indonesia? Dia juga berencana pergi ke Indonesia juga rupanya. Ternyata ia sama denganku namun ia berangkat hari ini sedangkan aku berangkat besok.

Sebenarnya aku pergi ke Indonesia karena tuntutan pekerjaan, ya, aku dipindahkan  untuk menjadi sekretaris salah satu CEO perusahaan cabang kami yang ada di Indonesia. Perusahaan kami memiliki banyak cabang di beberapa negara seperti di Irlandia, Inggris, Russia, Jepang, Swiss, Canada, Jerman dan lain lain, namun berpusat di Amerika Serikat.

Aku mendengar suaranya di telepon lagi,
"Lusa. Aku benar-benar lelah dan tidak bisa berada disana hari ini."

"..."

"Iya, aku mengerti. Kau urus saja mengenai hal itu dan biarkan aku menikmati kota ini sejenak."

Ah aku tidak peduli lagi mengenai dirinya. Untuk apa aku menjadi seorang penguntir yang mendengarkan semua obrolannya? Aku bahkan belum melihat wajahnya.

Aku kembali fokus pada minuman dan makananku. Ini cukup bisa mengisi perutku yang sudah sangat tidak bisa ditoleransi lagi. Setelah selesai menyantap makanan dan minumanku, aku berdiri dan hendak berjalan ke arah pintu keluar.

Kubuka pintu dan kuhirup udara kota Bangkok. Ah benar benar hari yang melelahkan.

Aku bahkan tidak mengerti mengapa aku dipindahkan. Aku sudah merasa nyaman bekerja di perusahaan cabang Inggris. Mereka hanya berkata cara kerjaku sangat baik dan management waktu ku juga sangat baik sehingga aku dipindahkan untuk bekerja langsung dengan CEO perusahaan kami.

My Player BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang