My Player Boss: Chapter 4

122K 2.5K 40
                                    

Hai!! Balik lagi nih!! :3

Happy Christmas buat kalian yang merayakan!! :D

Give me your votes and comments ;)

Check this out

***

*Isabelles POV*

"Orang-orang sepertiku? orang orang seperti apa yang kau maksud, Isabelle Danniels?"

Aku menahan napas setelah mendengar pertanyaannya itu. Dia meletakkan tangannya di kedua sisi wajahkh. Aku sepertinya mulai sebal dengan pria ini. Pertama, dia CEO ku. What?! Bagaimana orang seperti ini bisa menjadi CEO?! Kedua, dia adalah orang yang kutabrak di bandara waktu itu. Dan ketiga, aku bahkan belum mengenalnya dan dia sudah berani berbuat seperti ini padaku?

"Lepaskan tangan anda dariku Mr. Joshua" Aku menekankan setiap kata yang kuucapkan padanya.

"Kalau aku tidak mau bagaimana? Hmm?"

Hembusan napasnya mengenai wajahku. Mint? Aroma napasnya berbau mint dan aku bisa melihat garis wajahnya yang kulihat memang pas di- Jangan, jangan, aku tak boleh terpesona pada orang ini. Aku tak boleh terpesona pada pria super duper menjengkelkan ini.

"Oh dan yang saya maksud tadi, Orang orang yang seperti anda adalah orang orang yang tidak tau diri. Baru mengenal- Tidak, Belum mengenal saja sudah langsung nyosor. Anda tak pantas jadi CEO karena Anda tak berwibawa dan tidak bisa jadi teladab." Mataku menatapnya tajam dan aku mendorong dadanya menjauh tapi sia sia saja. Dadanya sangat bidang dan dia sangat kuat.

Kulihat dia menatapku sejenak dan kemudian tertawa. Tertawa? Apa yang perlu ditertawakan? Aku menyipitkan mataku padanya.

"Aku mengenalmu Bella. kau sekretarisku. bagaimana mungkin kita tidak saling mengenal? paling tidak mungkin kita 'akan' lebih mengenal lagi" Dia masih belum melepaskan tawanya. Aku hanya berdengus kesal ketika dia meniup telingaku pelan dan akhirnya melepaskan tangannya dariku.

"Sudahlah, aku tak akan bermain main denganmu sekarang. Sebaiknya kau memberi tahu apa saja jadwalku hari ini." Dia tersenyum miring sekilas dan berbalik kembali ke meja kerjanya. Senyum yang mengejek menurutku. Dia menatapku dan untuk menghindari tatapannya, aku menunduk melihat jadwal hari ini pada map kuning yang kubawa sekarang.

Aku berdeham pelan"Hmm, hari ini jadwal anda tidak padat. Hanya ada meeting nanti jam 1 siang. Itu diadakan untuk perkenalan dan setelah itu anda free"

Aku menaikkan bahuku dan kembali menatapnya dan kulihat dia mengangguk tapi terus menatapku. Oke, sekarang aku mulai merasa risih dengan tatapannya itu. Aku berdecak jengkel dan membalas tatapannya. Kulihat matanya yang ternyata berwarna coklat gelap, aku baru menyadarinya karenaa aku memperhatikannya kali ini. Kukira dia memiliki mata yang hitam kelam. Aku memandangi wajahnya, Kulihat mulai dari alisnya yang tidak terlalu tebal namun terlihat tajam. Matanya yang tidak terlalu lebar dan kulihat tatapannya yang benar benar menggoda. Hidungnya yang bisa dibilang mancung dan bibirnya, Apakah bibir itu benar benar terlalu seksi untuk seorang pria? Bibir itu bibir natural. Aku yakin kalau dia bukan seorang perokok and itu bagus. Pandanganku mulai menurun menuju dagunya yang gagah dan tulang rahangnya yang kokoh. Wajahnya benar benar mendekati sempurna, tak ada polesan sedikitpun. Wajah pria ini benar benar seperti anak kuliah, atau mungkin SMA?

"Hey Isabelle Daniells? Ck, Stop memandangiku dengan cara menggigit bibir bawahmu seperti itu haha."

Lamunanku seketika itu buyar karena dengar suara tawanya. Apa? Menggigit bibir bawah? Oh aku tidak sadar telah melakukan itu.

Aku menatapnya lagi, dan saat itu juga dia tersenyum. Apakah memang dia tukang tebar pesona? Tebar senyuman kemana mana. Dikit dikit senyum, dikit dikit meledek. dikit dikit ketawa. Aku berdengus kesal. I know you are a player and i know you are a playboy.

My Player BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang