My Player Boss: Chapter 11

72.9K 1.9K 98
                                    

hey guys!

here it is :D

vomments key? :p

check this out!

***

*Bellas POV*

Jadi siapa perempuan yang masuk ke ruangannya tadi? Harusnya aku menghentikannya tadi. kenapa aku membiarkannya masuk begitu saja? ah bodohnya aku. bodoh! bodoh! bodoh! dasar kau sekretaris tak berguna! Bella, bella!

but- ah, kenapa juga aku harus peduli dengannya? Joshua bukan siapa siapaku. lalu apa hakku. memang bodoh kau bella! labil!

tapi rasanya aneh..

Am i jealous? Aku cemburu? tapi rasanya tak mungkin. it will never happens.

Aku mengetuk pintunya pelan, dan terdengar jawaban dari dalam. Aku melangkah masuk dan mendengar suara orang tertawa. Aku masuk membawa berkas berkas yang diberikan Sean.

Kudapati mereka berdua sedang berbincanh bincang, entah aku tak mengetahuinya. yang terlihat hanya seperti humor.

Joshua mengalihkan pandangan dari wanita cantik itu dan menatapku. Senyumnya hilang seketika.

"Ada apa?"

Aku menunduk dan menyerahkan map yang berisikan berkas berkas.

"Mr. Sean memberikan map ini kepada saya untuk diberikan kepada anda."

Dia mengambil map yang ada di tanganku dan langsung membacanya.

"Kalau begitu sudahlah kau boleh keluar."

Aku mengangguk lemah dan berbalik hendak berjalan keluar. Sebelum sebuah suara wanita menginterupsiku.

"Hey, kau sekretaris Joshua bukan? Kenalkan aku Zelline atau Zelle saja. aku sahabat Joshua. Ya kalau dia memang menganggapku begitu."

Aku berbalik dan menatap wanita yang menggunakan dress ketat hijau dan sangat fashionable ini. Aku membalas uluran tangannya dengan tersenyum dan menunduk sopan

"Eh- Aku- ya. saya sekretaris Mr. Joshua. Nama saya Isabella, nona. Anda bisa memanggil saya Bella"

Kulihat Zellina mengerutkan dahinya dan tertawa singkat

"Tidak usah terlalu formal Bella. Aku bukanlah atasanmu."

"Ya memang. tapi anda adalah sahabat atasan saya."

"Tak apa. panggil saja aku Zelle."

Aku mengangguk dan tersenyum pada Zellina yang sepertinya terlihat seperti wanita baik.

Aku menatap Joshua sekilas, dan pandangan mata kami bertemu. Dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah jendela setelah matanya bertemu denganku. Astaga, sebegitu marahnya kau sampai melihat wajahku saja kau tak mau?

Aku menunduk dan menahan air mataku agar tidak jatuh. Tidak.. Tidak.. Jangan menangis Bella. jangan cengeng.. ini hanya masalah sepele, kau terlalu melebih lebihkannya.

"Sudahlah Zelle, biarkan dia kembali ke ruangannya. Pasti banyak pekerjaan yang menunggunya."

Suara Joshua terdengar namun aku tetap menunduk agar tak terlihat bahwa mataku yang sudah berair dan hampir tak bisa membendung air mataku.

"Dia bisa mengobrol bareng kita Joshua. Tak apa kan?"

"Aku masih banyak pekerjaan. Sepertinya tidak bisa, lebih baik aku kembali ke ruanganku saja. Permisi."

Aku langsung berbalik dan keluar dari ruangan Joshua. Satu bulir air mataku jatuh dan aku langsung menghapusnya agar tak seorangpun melihat.

Aku langsung masuk ke ruanganku, duduk dan merenung disana.

My Player BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang