Hey Guys!
Balik lagi dengan chapter 12!
vomments key? :D
Check this out!
***
*Joshuas POV*
"Kau sudah menemuinya?"
Kulihat Zelle yang menatapku dengan pandangan penuh keingin tahuan. Zelline benar benar wanita yang cantik dan seksi. Teman ngobrol yang sangat baik, pintar, cekatan, perhatian juga wanita yang tanggung jawab. Dia benar benar wanita yang perfect.
Zelle memang benar benar tipeku, yah walaupun begitu, aku hanya menganggapnya sahabat, tak lebih.
"Aku membuat sedikit perhitungan dengannya."
Aku mengangkat bahuku seolah tak peduli. Aku langsung duduk pada sofa dan menyesap tehku.
Kulihat Zelle memutar bola matanya dan menyilangkan kakinya.
"Yang benar saja Joshua. Kau apakan gadis itu?"
"Aku tidak melakukan apapun, Zellina Mcadvier."
"Aku bahkan masih punya telinga untuk mendengar perdebatan kalian juga desahan desahan yang benar benar mengganggu telinga. kau harusnya menyewa kamar hotel, bukannya kantor."
"Hei jaga ucapanmu, bodoh. Aku tidak melakukan apa tadi yang kau ucapkan, desahan desahan? Tidak. Hanya membuat perhitungan"
Zelle melipat tangannya padaku.
"Ah tidak mau tau. Aku sudah memperingatkanmu, jangan mempermainkan wanita lagi Joshua. atau kau akan mendapat karmanya. soon or late.".
Aku memutar bola mataku ke arahnya
"Heh!"
Aku mendengar dia meneriakiku dan aku langsung menatapnya
"Apa?"
"Kau memutar bola matamu ke arahku?"
"Ya? Bisa dibilang begitu"
Zellina menatapku sinis
"Dasar ya, pantas saja kau hanya jadi CEO, bukan Owner. Untung. Kasian perusahaan ini kalau Ownernya gila dan kekanak kanakan."
Aku yang mendengar kata 'kekanak kanakan' langsung tersinggung dan kutatap matanya dengan tajam
"Ulangi dong sekali lagi" aku memintanya dengan suara yang sedikit mendesis
"Apa? Kau kekanak kanakan?"
"Lagi coba. Kurang jelas."
"Kekanak kanakan"
"Kalau aku kekanak kanakan kau apa? Ke tua tuaan? Pantas kau seperti nenek nenek. Tak bisa diam dan manja. Bahkan kau lebih cerewet dari nenekku, lebih manja pula." Kataku sarkas. Aku berdecak saat melihatnya sedang memandangku. Dia mengambil bantal kecil yang ada di sofa dan melempariku dengan itu.
"Bisa bisanya kau! Dasar CEO abal! Gila kau!"
Dia melotot tajam padaku dan aku hanya tertawa dan menatapnya geli
"Hei maaf. Sepertinya kau salah, aku bukan CEO abal, tapi CEO handal."
Kulihat Zelle tertawa setelah pertengkaran kecil kami. Jangan heran, kami memang sering sekali bertengkar. Bahkan saat kami SD sampai saling menjambak. Tapi sekarang tentu tak lagi.
Kudengar ketukan di pintuku dan kulihat Sean masuk tak lama kemudian.
"Permisi. Ini aku bawa berkas berkas dari Dorzitte. Mohon ditanda tangani."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Player Boss
RomansaJOSHUA CHRISTIAN LEONIDAS, SEORANG PRIA TAMPAN DAN KEREN YANG WAJAHNYA TERKESAN SEPERTI ANAK SMA. DAN SIAPA SANGKA KALAU PRIA INI ADALAH CEO DARI SALAH SATU PERUSAHAAN TERSUKSES DI DUNIA INI? PRIA INI BAHKAN TIPE SEMUA WANITA DI DUNIA. TAMPAN, KAYA...