My Player Boss: Chapter 7

101K 2.3K 76
                                    

Hei Hei Hei

Pokonya fix ya, Sean: Mario maurer. Joshua:Ryan Guzman

:):):):):)

Vomments

Check This Out!!

***

*Joshuas POV*

Oke, memang aku memperhatikannya saat tidur. Bagaimana cara dia menarik napasnya, pelan tapi sangat dalam. Bagaimana dia tidur dengan sangat tenang. Aku bahkan bisa mengiranya sudah mati kalau saja aku tidak mendengar dengkurannya.

Aku juga memperhatikannya saat bangun tidur. Bagaimana rambutnya yang berantakan, acak acakan kemana mana. Suaranya yang terdengar parau dan cukup rendah untuk seorang wanita.

Aku bahkan memperhatikan cara dia berbicara. Bagaimana bibirnya membuka dan menutup dengan seringnya. Bagaimana bola matanya yang sering bergerak gerak. Bagaimana matanya yang kadang menyipit dan kadang melebar, juga perubahan raut muka yang sering dilakukannya.

Dia wanita yang aktif, emosinya juga masih labil. Itulah yang bisa kutangkap darinya saat ini.

Dan dia bahkan marah marah dan memanggilku phsycopat. Julukan dari mana itu? Phsycopat itu kalau aku berpura pura baik di hadapan semua orang tapi ternyata aku pembunuh tak berperasaan. Pada kenyataannya memang aku bukan phsycopat. Enak saja kalau berbicara.

Aku lumayan terpikat padanya. Baru lumayan. Tapi kurasa aku bisa mencegah ketertarikanku ini agar tidak terlalu over. Ya.

Tadi pagi aku mengantarnya sampai ke bar. Itupun kami sempat adu mulut. Dia yang mulai. Aku bukan tipe pria yang suka adu mulut dengan seorang wanita. Aku lebih suka menerimanya dan menjawabnya dengan jawaban singkat namun mendalam atau mungkin membalasnya dengan jata kata yang bisa membuat seseorang menjadi kesal?

Isabelle Marilyn Daniells dan Dionez Orlando Daniells. Kakak adik yang karakternya berbeda 180 derajat. Namun mereka sama sama memilik kharisma tersendiri.

Kakaknya adalah orang yang seru,really fun, enak diajak bicara, not really a bad boy, setia dan juga dapat dipercaya.

Adiknya? Tidak seru menurutku. Super cerewet, menjengkelkan, tak tau terimakasih, Tidak enak diajak bicara, AT ALL. Bisa dipercaya atau tidak? Yah aku belum tau. Tapi kelebihannya itu dia benar benar cantik dan seksi. Bisa dibilang kehadirannya telah mengubah hidupku menjadi lebih rumit dan menantang.

Bella selalu membuat ulah. Dia selalu membuat sesuatu yang seharusnya mudah menjadi sulit. Apa yang bisa kita selesaikan hanya dalam waktu 3 detik, kalu bersamanya bisa menjadi 2 jam. Mungkin. Bagaimana itu tidak menjadi hal yang menjengkelkan?

Aku bingung pada perusahaan pusat. Apakah tidak salah menaruh Bella denganku? Dia benar benar ceroboh. Aku benar benar tidak bisa berkonsentrasi kalau sedang bersamanya.

Caranya bergerak, caranya memandang seseorang, bahkan caranya bernafas saja sudah menimbulkan gejolak padaku. Bisa bisa perusahaanku bisa jatuh dalam sekejab. Goddamnit

Memang benar, Woman is our weakness.

Kurasa aku akan mengorek informasi lebih tentang Bella ini dari kakaknya. Ya, aku benar benar penasaran. Kuambil ponselku di kantong dan langsung kuhubungi nomor Dion.

"Sup bro!"

"Nothing but confused."

"Haha You? Pusing? Ga banget"

"Kau tau, adik sintingmu yang membuatku begini"

"Baru tau? Memang sifatnya dia susah dimengerti. Walaupun begitu tetep banyak yang ngejar bro."

My Player BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang