My Player Boss: Chapter 22

10.1K 396 14
                                        

Vote and Comments!

Sorry guys udah lama ga update! Bakal lebih sering kok.
Vote dan Comment kalian itu salah satu semangat dan moodku, jadi tolong vomments ya:)

Thankyou for all your support!:)

***

Bella POV

"Aku ingin ke pantai."

Joshua berhenti memandangi laptopnya dan menatapku dari sofa yang sedang ia duduki sekarang.

"Kau bisa melihatnya dari halaman belakang, kan?"

Aku melipat tanganku didepan dadaku dan menatapnya dengan ekspresi kesal. Kenapa ia hanya menyuruhku melihat pantai dari belakang saja? Aku ingin pergi kesana dan bermain air- juga pasir!

Ia menaikkan salah satu alisnya kemudian tertawa dan menutup layar laptopnya. Ia bangkit dari sofa dan mendatangiku yang sekarang sedang duduk di ruang tengah.

"Baiklah ayo kita kesana." Ia mengatakan hal itu tepat didepanku. Jarinya berada di pipiku dan mengusapnya pelan. Aku sedikit merasa kesal dan terabaikan setelah ia fokus pada laptopnya tadi.

Aku tau aku mengerjainya, kukira ia hanya akan mandi air dingin namun rupanya ia mengabaikanku dengan duduk dan hanya menatap laptopnya dan aku tidak yakin apa yang ia kerjakan meskipun aku tau pasti itu tentang pekerjaan.

Apapun yang terjadi aku tetap kesal kepadanya.

Ia menyentuh punggungku dan kami berjalan menuju mobilnya yang berwarna merah. Ia mengemudikannya dengan hari-hati. Untung saja cuaca hari ini tidak panas sehingga kulitku tidak terbakar oleh matahari karena mobil ini memiliki atap yang terbuka.

Tidak ada yang memulai pembicaraan selama kami berada di mobil. Aku pun tidak memulai pembicaraan. Aku menyadari beberapa kali Joshua menatapku dan kurasa ia mulai sadar dengan kekesalanku.

"Kenapa kau diam saja? Apa kau marah padaku? Aku berbuat salah?"

Aku melirik dirinya sedikit dan kembali menatap kedepan. Aku diam dan tidak menjawab pertanyaannya.

Ah, kenapa lama sekali sampai ke pantai, Joshua ingin membawaku ke pantai negara bagian mana!

Kurasakan mobil ini menepi dan berhenti di pinggir jalan. Aku menatapnya dengan pandangan mata menyiratkan kebingungan. Ada apa?

Ia menatapku dan mengerutkan dahinya.

"Kenapa berhenti?" Tanyaku dengan nada suara bingung dan juga ketus.

"Kenapa diam saja ketika aku bertanya?" Tanyanya dengan suara yang lembut.

"Tidak apa-apa." Jawabku padanya. Aku mengalihkan pandanganku darinya ke arah jalanan didepan meskipun aku tau mobil ini tidak berjalan.

"Kau bukan lagi anak SMA yang jika ditanya akan menjawab tidak apa-apa meskipun merasa tidak senang." Aku menoleh menatapnya dan membelalakan mataku. Bisa-bisa nya ia mengatakan aku anak SMA.

"Bisa-bisanya kau mengatakan aku seperti anak SMA! Dan juga bisa-bisanya kau mengabaikanku dari tadi dan hanya menatap layar laptopmu! Apakah kau bermain tinder?! Mencari pasangan?!" Tanyaku dengan serentetan pertanyaan yang bisa juga disebut dengan tuduhan.

My Player BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang