Part XX

4.1K 255 0
                                    

Happy reading!

*****

Maulvi's POV

Aku memperhatikan Niana yang tertidur di kursi sampingku. Sebenarnya sudah sepuluh menit yang lalu kami sampai di bandara, tapi melihatnya tertidur nyenyak, aku jadi tidak tega membangunkannya. Aku melirik jam yang ada di mobil, aku menghela napas, mau tidak mau aku harus membangunkannya.

"Ana." Tidak ada jawaban, pasti dia tidur pulas sekali.

"Ana" kucuba sekali lagi sambil mengelus pipinya.

"Emmm"

"Bangun dulu, kita udah sampai di bandara. Nanti di pesawat tidur lagi" kataku masih mencoba untuk membangunkannya.

"Bentar lagi. Aku ngantuk banget." katanya tanpa membuka mata.

"Ana"

"Lima menit lagi" rengeknya

Aku menghela napas. "Oke lima menit lagi"

Aku membiarkan nya tidur lima menit. Setelah kalau dia tidak mau bangun, aku akan memaksanya. Aku mengerutkan kening, Niana bahkan belum makan malam, aku yakin dia lapar sekarang, tapi karena ngantuk jadi dia lebih memilih tidur dari pada makan. Oke sudah lewat lima menit, aku kembali membangunkannya.

"Ana, bangun. Udah lewat lima menit. Kali ini engga ada tawar menawar lagi" Aku menepuk pipinya pelan.

Dia menggeliat. "Lima menit"

"Engga engga bangun sekarang. Kita makan dulu."

"Jam berapa sekarang?" Dia belum mau membuka matanya.

"Jam sembilan, masih sempat makan sebentar. Cepat Ana"

"Iya iya" Akhirnya dia membuka matanya sambil cemberut, lalu membenahi pakaiannya yang kusut karena tertidur tadi. "Kamu bawel banget" gumamnya.

Aku turun mengeluarkan koperku dan kopernya dari bagasi lalu berjalan ke samping sisi kiri mobil dan membuka pintu.

"Cepat. Kamu ngapain sih?" tanyaku

"Lagi pake sepatu dulu Maulvi. Bentar" Aku berdecak. Kalau dia lama seperti ini kami tidak akan sempat makan dulu. Aku meliriknya yang masih membenahi rambutnya, astaga kenapa lama sekali.

"Aku duluan deh. Aku beli makanan dulu. Kamu mau makan apa?" tanyaku cepat padanya.

"Mcd. Burger" jawabnya santai

"Yaudah. Kuncinya jangan lupa, aku tunggu di mcd." Aku baru akan berjalan ketika dia menahanku.

"Maulvi bareng aja. Nanti dulu, bentar lagi aku selesai."

"Engga usah dandan" Aku memperhatikannya yang sedang menguncir rambut.

"Iya engga. Nah selesai. Kunci mobilnya udah?"

"Belum masih gantung." Niana membukuk untuk mengambil kunci mobil yang masih tergantung, lalu keluar dan menekan alarm.

"Nih" katanya sambil mengulurkan kunci mobil padaku.

"Pegang" kataku.

Setelah sampai di mcd aku langsung menyuruhnya menunggu, sedangkan aku langsung menuju kasir untuk membeli makanan. Aku melihat jam tanganku, semoga masih sempat ucapku dalam hati.

Akhirnya setelah makan dengan terburu-buru kami berhasil masuk pesawat sepuluh menit sebelum take off. Aku melirik Niana yang sedang menyamankan posisi untuk tidur lagi.

Aku melirik Niana yang sudah tertidur pulas, padahal pesawat baru landas sekitar lima menit. Pasti kerjaannya di kantor banyak, apalagi ada gosip tidak mengenakan tentangnya, pasti capek. Aku menyandarkan tubuhkan dan memejamkan mata. Tidur sebentar lumayan sepertinya.

*****

Niana's POV

Kami sudah sampai di Bali satu jam yang lalu. Maulvi sedang mandi sekarang, aku sudah selesai mandi dan akan tidur. Kami menginap di Mous Hotel, Maulvi cuma memesan satu kamar, dengan twin bed. Padalah dia punya jatah kamar untuknya, tapi dia tidak menggunakannya, dengan alasan tempat tidurnya King, sedangkan aku tidak ingin tidur satu kasur dengannya. Jadilah dia memesan kamar ini untuk dua hari besok. Aku mendengar suara pintu kamar mandi yang terbuka.

"Belum tidur Ana?" tanyanya sambil mengeringkan rambut.

"Baru mau. Kamu keramas?" tanyaku

"Iya."

"Engga dingin emang? Aku aja engga, besok pagi aja sekalian" ujarku

"Engga enak kalau engga keramas." Setelah selesai dia mengantung handuk di tempatnya. "Tidur yuk." Dia melangkah mendekatiku.

"Good night" Maulvi mengecup keningku lalu berjalan menuju kasurnya.

"Good night" ujarku sambil tersenyum kecil. Maulvi mematikan lampu, aku memejamkan mata dan tertidur.

To be continued~
*****

Thankyou for reading. Please vote and comment😁🙏🏻

Back To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang