Happy reading!
*****
Niana's POV
Kami baru saja sampe di bandara Soekarno-Hatta, tadinya aku merengek ke Maulvi untuk menginap sehari lagi, tapi ternyata dia tidak mengizinkan. Katanya kan hari senin udah izin, masa besok izin lagi. Aku cemberut mengingat ucapannya tadi pagi.
"Ayo Ana" Maulvi mengambil koperku dan ranselnya lalu memasuki ke bagasi, aku masuk mobil dan menunggunya.
"Mau langsung pulang kan?" tanyanya ketika sudah duduk di balik kemudi. "Seatbelt Na" Aku memasang seatbelt.
"Iya langsung pulang aja." Aku memikirkan nanti malam akan makan apa, aku belum belanja. "Mampir ke supermarket dulu Al"
"Mau ngapain?"
"Belanja buat makan malam" jawabku
"Makan di luar aja sekalian. Macet kayaknya ini" ujarnya sambil melirikku.
"Yaudah." jawabku singkat.
*****
Benar yang di katakan Maulvi, jalanan macet. Kami baru sampai di tempat makan hampir tiga jam kemudian. Aku memperhatikan Maulvi yang sedang memesan makanan ke pelayan.
"Kamu besok kerja Al?" tanyaku setelah pelayan pergi.
"Iya, cuma meeting doang. Setelah itu mau ngumpul sama anak-anak" Maulvi mengambil tanganku yang berada di meja dan menggenggamnya.
Aku mengangguk. "Besok kayaknya aku lembur deh. Kan hari ini aku nggak masuk, jadi kayaknya kerjaan banyak."
Dia mengangguk. "Besok aku anter, pulang aku jemput. Biasanya kamu lembur sampai jam berapa?" tanyanya
"Jam delapan paling lama. Kamu mau nungguin?" tanyaku
"Ya, paling aku berangkat jam tujuhan" jawabnya.
"Oke."
"Besok jangan genit sama bos sok ganteng itu ya" ujarnya sambil menatapku serius.
"Dih aku nggak pernah genit, dia tuh yang sok genit." Enak saja dia mengataiku sok genit, padahalkan yang naksir sama aku si David bukan aku.
"Ya kamu jangan nanggepin. Bilang kamu udah punya pacar gitu." Aku mengangguk.
"Oh, aku mau nanya. Kok kemarin ibunya bisa ngira kamu pacarnya si Na?" tanyanya
"Kamu mau tahu?" Aku mengangkat sebelah alisku.
"Ya"
"Jadi waktu beredar gosip aku pacaran sama David, pas banget ibunya lagi dateng ke kantor, jadilah dia beneran nganggep aku pacar anaknya." jelasku.
Maulvi mengangguk mengerti. "Terus kenapa waktu itu kamu bilang aku pacar kamu?"
"Emang kamu pacar aku kan?" tanyaku
"Sekarang. Kemarin kan kita belum resmi balikan."
"Nggak tahu. Aku refleks aja ngomong gitu kemarin." jawabku.
Maulvi baru akan berbicara ketika pelayan datang membawa pesanan kami, aku mengucapkan terima kasih lalu mengambilkan sendok dan garpu untuk Maulvi.
"Makasih" katanya singkat saat menerima sendok dan garpu dariku.
Aku melihatnya yang sedang makan sekarang, lalu tersenyum. Aku bahagia, karena ternyata dia masih mencintaiku, aku bahagia ternyata dia masih mengejarku, dan aku bahagia karena aku kembali padanya.
"Kamu kenapa senyum-senyum gitu?" Maulvi menatapku bingung.
"Gapapa." jawabku lalu memakan makananku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To You
Romance"Aku akan membuatmu kembali padaku, ingat itu Niana." - Maulvi Hakim Maulvi akan berjuang supaya Niana mau kembali padanya. "Aku tidak akan kembali ke padamu, ingat itu Maulvi." - Niana Candra Niana mungkin berkata bahwa dia tidak akan kembali pada...