CHAPTER 9

2.9K 184 0
                                    


Pandangan mata keduanya pun bertemu.
Prilly menatap mata Ali dengan tatapan sendu sedangkan Ali menatap prilly dengan tatapan yang tak dapat diartikan.
Tatapan yang mampu membuat semuanya mempertanyakan dan kebingungan namun itu tak terlalu dipermasalahkan bagi prilly.

Setelah beberapa saat pandangan mereka bertemu dan saling mematung.
Ali menjawab pertanyaan prilly dengan gugup.

"eh. A. Ak.. Aku gpp kok. Makasi udah di tolongin" jawab Ali.

"emang kamu ada masalah apasih sama dika?  Kok sampe digituin?" tanya prilly pada ali.

"aku juga gak tau. Aku cuma mahasiswa baru yang dapet beasiswa di kampus ini mungkin mereka semua mandang aku gimana gitu sampai berbuat kayak gitu" jawab ali sambil tersenyum miris ke arah prilly.

Prilly pun ikut sedih menatap ali batin nya apa masalah nya dengan seorang yang mendapat beasiswa bukannya mereka termasuk orang-orang cerdas yang dipilih.

"kamu jangan sedih ya jangan dimasukin hati omongan nya si dika. Oh iya kalau boleh tau siapa nama kamu? " tanya prilly pada ali.

"namaku Ali namamu? "

"aku prilly.oh iya Ali kenalin ini milla temenku juga" jawab prilly.

"oh iya mill prill salam kenal"

Mereka bertiga berjabat tangan tanda saling mengenal.

"li kita mau pergi ke kantin. Kamu mau ikut apa ngga? " .

"gak usa prill makasih lagian aku juga udah bawa bekal dari rumah di dalem tas aku" jawab ali pada prilly.

"aku juga harus benerin sepeda aku prill" jawab ali selanjutnya.

"oh masalah sepeda gampang kok li biar aku suruh pak totok yang benerin ntar aku yang telepon pak totok li" jawab prilly.
"iya li gabung bareng kita yuk. Kita welcome ke semua orang kok li" jawab milla.

Ali pun merasa tak enak kepada mereka berdua dan akhirnya mengagguk mengiyakan ajakan mereka.
Sementara sepeda ali sudah di urus oleh pak totok orang suruhan prilly untuk mengurus sepeda Ali.

Mereka bertiga berjalan menuju ke kantin. Pandangan tak enak dilontarkan kepada Ali dan prilly.

So mereka memandang ali seperti tak pantas berada di kampus ini tapi sekuat dan setenang mungkin ali berusaha untuk tetap tersenyum dan menahan amarahnya.

Sedangkan pada prilly para cewek -cewek memandangnya tak enak karena prilly menjadi lawan terbesar mereka untuk mendekati Aldryan kakak sepupu prilly soo itu semua tak dihiraukan oleh prilly dan prilly hanya memandang mereka dengan tatapan sinisnya.

Yap sekarang Prilly Latuconsina sudah bangkit dalam keterpurukannya
Semenjak mimpi itu hadir di dalam tidur prilly.

Prilly Sudah mencoba mengubur semua kenangan masa lalu itu dalam-dalam dan mencoba untuk memulai harinya dengan senyuman.

Sesampainya di Kantin......

@Kantin

Mereka bertiga mencari tempat duduk yang masih kosong dan mereka mendudukinya.

Prilly dan Milla meninggal kan ali karena mereka harus memesan makanan terlebih dahulu.

Setelah beberapa menit pesanan mereka pun datang dan mereka memakannya.

Saat hendak menyuapkan sendok nya hp prilly bergetar menandakan ada telepon masuk Call Ryan prilly hanya tersenyum melihat siapa yang menelponnya.

Prilly menggerakkan jemari lentiknya untuk menekan tanda terima.

"Halo kak yan"

"eh halo prill"

1000 DAYS WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang