Ali Ferdiansyah Syarief atau akbrab dipanggil Ali siswa yang juga menuntut ilmu di Universitas yang sama dengan prilly cuma mereka berdua berbeda jurusan Prilly jurusan Sejarah sedangkan Ali berada di jurusan Hukum.Ali memiliki perawakan tinggi dengan warna kulit putih , hidung mancung dan tatapan matanya yang tajam.
Ali dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi karena mendapat beasiswa di kampus yang se elit ini.
Dan itu membuat Ali mendapat pandangan sebelah mata dari semua yang melihatnya apalagi yang mendengar perihal dia bisa masuk ke universitas ini.Tapi ocehan ocehan mereka tak membuat Ali patah semangat untuk belajar dan menuntut ilmu disini karena ini semua sudah menjadi tanggung jawab nya sebagai pelajar yang kelak akan sukses sesuai harapan dan doanya , karena posisinya yang merangkap menjadi kepala keluarga karena memang ayah ali telah meninggalkan ibu dan satu adiknya saat Ali masih berusia 7 tahun.
Yap kehidupan yang sangat jauh berbeda 180° dari Prilly Latuconsina yang terkesan sangat begitu mewah dan kaya sedangkan Ali hanyalah seorang anak dari seorang dari pedagang gado-gado dan kue kue yang dititipkan di warung warung sekitar rumahnya.
Ali POV
Aku membuka selembar kertas yang dikirim pak pos sore tadi aku membukanya secara perlahan memastikan apa yang ada di dalam amplop itu.
Saat ini Aku sudah mengeluarkan selembar kertas dalam amplop itu dan membacanya.
Mataku berbinar air mataku menetes bahagia hatiku berjingkrak jingkrak bukan main saat mengetahui isi surat itu:
Selamat kepada Anda Ali Ferdiansyah Syarief. Anda telah lolos dalam mengikuti tes penerimaan beasiswa di Universitas kami.
Selamat atas kesuksesan Anda.Rektor Universitas
"Alhamdulillah Ya Allah terima kasih engkau telah mengabulkan segala doaku" ucapku penuh rasa syukur.
Aku berjalan keluar kamar dan berniat untuk memberitahu ibu perihal kabar bahagia ini.
Aku mengedarkan seluruh pandanganku di sudut rumah dan aku menemukan ibu yang tengah duduk di kursi sambil memijat pelipis kepalanya.
Aku pun menghentikan langkahku sejenak dan menatap sedih ke arah ibuku.
"Bu..maafin aku yang selama ini belum bisa bahagia in ibu... tapi Ali janji bu akan bahagia in ibu sesuai harapan ibu dan itu tidak akan berlangsung lama bu.. " ucapku bergetar dalam hati menahan tangisku supaya tidak keluar.
Aku menghampiri ibu dengan hati hati mendekatinya dan menyuntuh pundaknya pelan.
"Ibu..ibu sakit?" Tanyaku yang membuat sosok pengasih dan penyayang itu menoleh ke arahku.
Ku tatap dalam ke mata ibuku terlihat kelelahan di dalam matanya dan tubuhnya yang sudah mulai renta itu.
Aku sungguh ingin menangis saat ini aku ingin merutuki diriku sendiri yang bodohhh!!! Bahkan sangat bodohh!!! Ahhh atau apalah itu!!!!Ibu menoleh ke arahku dengan senyum tulusnya yang membuatku sedikit tenang.
"Tidak Ali ibu baik baik saja" jawabnya bohong padaku karna dapat ku lihat jelas raut kelelahan yang terpancar di matanya.
"Ibu ibu mulai sekarang jangan terlalu capek biar Ali saja yang bekerja bu" ucapku pada ibu.
Ibu hanya tersenyum ke arahku lalu menggeleng pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
1000 DAYS WITH YOU
Fanfiction1000 hari aku menjalani sejuta kisah denganmu Prilly latuconsina, gadis yang kukenal ceria dan tidak mudah menangis, namun sekarang baru kutaui kalau dibalik tawanya gadis itu pandai menyembunyikan kenyataan pahit dalam hidupnya. Dan itu bukan ken...