1000 DAYS WITH YOU

3.3K 220 1
                                    

PART 5

Jam menunjukkan pukul 20.00 malam prilly dan Ryan saat ini sudah sampai di rumah. Dan mereka segera memasuki kamar mereka masing-masing karena dirasa hari ini cukup lelah tetapi juga menyenangkan.

Ryan POV

Gue hari ini bahagia liat adek satu satu nya gue tertawa kayak tadi setidaknya aku bisa sedikit meringankan beban di hidupnya dan melukis senyum di bibir mungilnya. Semoga ini akan terus terjadi ya dek. Batin gue mendoakan prilly. Mendoakan apapun yang terbaik bagi prilly.

Setalah gue mandi dan membersihkan badan gue. Gue buka laptop gue dan kurasa ada email masuk dari papa gue buka emailnya dan gue terlonjak kaget akibat omongan papa.

From Papa

"Ryn kamu bisa balik ke Italia? Papa lagi butuhin kamu sekarang. Bantuin papa untuk mengatasi masalah perusaahaan papa di Italia. Papa sekarang butuh banget bantuan kamu".

Gue bales email papa.

To: Papa

Bukannya papa punya cabang ya di indonesia? Ryan bantuin ngatasi masalahnya dari sini apa gak bisa ya pa? Pasalnya ryan gak bisa ninggalin prilly di sini sendiri pa. Prilly masih down sama masa lalunya. Ryan harap papa bisa ngertiin kondisi Ryan sekarang.

Send sukses.

Tak berapa lama email yang ku kirim ke papa terbaca.

FROM PAPA:

"Apa beneran gak bisa yan? Masalah nya ini darurat dan penting yan".

TO PAPA:

"Papa kan punya cabang di indo apa gk bisa ryan bantu coba lewat cabang perusaahaan papa"

From papa:

"Yaudah yan papa sangat berharap ke kamu yan. Papa yakin kamu bisa lakuin yang terbaik".

To papa:

"Iya pa kita lewati semua bareng-bareng meski jauh.insyallah Ryan bisa bantuin papa dari sini".

Singkat obrolanku dengan papa. Gue tau bahwa papa orang yang sangat bertanggung jawab bagi keluarga dan gue beruntung punya papa seperti beliau.

*******

Karena terlalu sibuk dengan pikirannya akhirnya Ryan pun tertidur dengan sendirinya.

Keesokan paginya Ryan tengah duduk di sofa ruang tamu karena ada yang ingin ia bicaraka pada prilly.
Setelah bersiap siap prilly turun ke bawah menuju meja makan tapi tak ditemukannya kak Ryan .

Prilly pun mencari ke seluruh sudut rumah dan mata prilly membulat sempurna saat mengetahui Ryan yang terduduk di sofa ruang tamu sambil menangkupkan kedua tangannya.

Prilly menghampiri Ryan dengan perasaan penuh tanya karna tidak biasanya kakak nya bersikap seperti ini.

"Kak Ryan...." ucap prilly lembut sambil menyentuh pundak Ryan menyadarkan Ryan dari lamunannya.

Ryan pun menoleh ke arah prilly dengan tatapan yang tidak bisa diartikan Ryan saat ini tengah dirundung kekacauan pasalnya dia harus lebih sering meninggalkan prilly dan saat ini dia harus lebih fokus ke pada perusahaan papanya.

"Kak Ryan ada Masalah?" Ucap prilly menatap Ryan lembut. Dan saat ini prilly sudah berada di samping Ryan.

"Kakak gak ada masalah apapun kok dek " jawab Ryan tersenyum tulus ke arah prilly sambil mengelus rambut prilly.

Prilly menatap intens mata Ryan prilly yakin pasti ada yang disembunyikan darinya jarang sekali Ryan bersikap seperti ini.

"Kak ryan gak usah bohong ke prilly. Prilly tau kak ryan pasti ada yang disembunyikan dari aku .tolong jujur aja ke prilly kak" jawab prilly dengan tatapan lembutnya.

Ryan pun menggela napas panjang dan mulai menceritakan perihal masalah yang sedang ia hadapi.

"Dek untuk sementara waktu kakak gak bisa nemenin kamu. Kakak ada urusan lain. Kemaren papa ngirim email ke kakak bahwa perusahaan papa yang ada di Italia mengalami problem kak Ryan awalnya di suruh terbang ke Italia tapi kakak gak mau karna kalau kakak terbang ke Italia kamu gak ada yang ngejagain dan kakak gak mau kamu kenapa napa dek jadi kakak ambil keputusan yang terbaik buat bantu papa lewat cabang perusahaan papa yang ada di Indonesia. Jadi kakak juga punya niat buat resign dulu dari kampus dan fokus ngurusin perusahaan papa. Kamu gpp kan dek sementara gak kakak antar jemput?" Jelas Ryan panjang lebar menceritakan semua yang mengganjal di pikirannya.

Prilly pun sempat kaget mendengarkan penuturan Ryan tapi akhirnya prilly memahami permasalahan yang sedang Ryan hadapi dan mengelus pundak Ryan lembut.

"Kakak.. jalanin tugas kakak dari papa kakak. Prilly gpp kok kak disini sendiri. Prilly bisa jaga diri kok kak. Pulang ya kak jika kakak ada waktu" ucap prilly.

Ryan menatap mata prilly dengan senyum yang mengembang setidaknya saat ini ia dapat meninggalkan prilly dengan keadaan lega.

"Makasi ya dek. Kamu jaga diri jaga kesehatan ya. Jangan lupa sholatnya juga. " ucap Ryan mengelus rambut prilly lembut membuat gadis itu tersenyum tulus.

#TBC....

Maafkan jika banyak typo ya guyss :D

Jangan lupa vote nya guys...

Terima kasih ^_^ .

1000 DAYS WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang