Hari ini adalah hari minggu hari yang cocok untuk bermalas-malasan.Ahh apapun lah itu bentuknya yang penting NO beranjak dari kasur!!!*ituMahKebiasaanLoMin.
Ali POV
Aku mengerjap-ngerjapkan mataku saat sinar matahari menerobos masuk melalui jendela kamarku.
Kulirik jam dinding menunjukkan pukul 06.00 ternyata masih pagi sekali.
Tapi bagiku hari minggu bukanlah hari untuk bermalas-malasan ini saatnya untuk membantu ibu berjualan meskipun hanya seminggu sekali tapi aku sangat senang bisa membantu ibuku setidaknya aku dapat membantu sedikit bebannya dan menghilang kan sedikit rasa lelahnya.
Aku bangkit dari tempat tidurku berjalan menuju ke arah kamar mandi.
Setelah beberapa menit aku keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang harum dan wangi hehe pede banget.Aku melangkahkan kakiku menuju ke ruang tamu. Ku lihat keisya adikku sedang bermain-main dengan boneka barbienya. Sejenak aku berpikir untuk menghampirinya.
"Hy dek lagi apa nihh?" tanya ku pada keisya. Keisya dengan segera menoleh ke arahku.
"eh bang ali. Keisya lagi maen barbie bang. Bang ali tau gak barbie yang cewek sama pangeran nya itu serasi ya bang. Keisya jadi pingin gimana rasanya jadi barbie ya bang".
Aku terkekeh geli saat mendengar penuturan adikku ini ya wajar lah namanya juga masih anak-anak imajinasi mereka masih terlalu tinggi.
"keisya mau ketemu barbie ya?" tanyaku.
"iya bang keisya mau" jawabnya.
"barbie itu cuman boneka sayang barbie gak ada di dunia nyata barbie itu adanya di dunia dongeng" jawabku.
Keisya terlihat paham dengan ucapanku lalu tersenyum. Aku menarik keisya dalam pelukanku dan mencium keningnya. Kamu penghibur di saat aku bosan dek batinku .
Memang terkadang dengan tingkah konyolnya keisya mampu membuat aku tertawa dengan senyum polosnya ia mampu menghiasi setiap sepi di hatiku. Keiisya tunggu abang sukses ya nanti abang akan belikan apa yang kamu mau.
"Yaudah dek abang ke depan bentar ya bantuin ibu jualan"ucapku sembari melepaskan pelukanku pada keisya. Keisya pun mengangguk mengiyakan.
Aku berjalan keluar rumah berniat untuk membantu ibuku yang tengah berjualan. Ku lihat saat ini pembelinya lumayan banyak. Aku tersenyum kecil melihat pemandangan di depanku. Aku berjalan menghampiri ibu dan segera membantu nya melayani setiap pembeli yang ada.
Satu-persatu pembeli berhasil ku layani. Memang tak dapat dipungkiri masakan ibuku adalah masakan terlezat yang ada di dunia bahkan mengalahkan sushi *wkwk*abaikan.
Tinggal satu pembeli lagi dan ahhh sudah selesai.Tapi aku dibuat bingung pasalnya pembeli tersebut tak kunjung melangkahkan kakinya di hadapan kaki. Pembeli tersebut menatapku dengan tatapan intens sekaligus menyelidik.
"bu ini anaknya ya?" tanya pembeli tersebut kepada ibuku.
Aku sempat mengeryitkan dahiku mendengar perkataan pembeli tersebut.
"iyalah lah bu masak iya anak kucing" jawab ibuku terdengar bercanda. Akupun kaget whatt anak kucing?? Ganteng-ganteng gini dibilng anak kucing yang ada mirip Aliando Syarief dongg buu yang ada di tv2 itu lohhh#eeeaakk.
"ganteng banget ya bu boleh nih dijodohin sama anak saya" aku kaget. Loo kira ini jaman siti nurbaya pake di jodoh-jodohin. Jodoh mahh udah diatur sama Tuhan kalii buu. Batinku.
"kalau soal itu tanya aja buu ke anaknya sendiri" jawab ibuku melirikku.
"mau kan ya dijodohin sama anak saya?"
"saya masih pingin fokus kuliah dulu buu masih gak pengen mikir jodoh. Sukses dulu yang terpenting bagi saya".
"ohh yaudah kalau udah sukses nanti lamar anak tante ya".
Aku pun hanya menanggapi dengan senyuman . Pembeli itu melangkahkan kakinya pergi. Busseett dah tu orang siapa sih? Tanya-tanya gak jelas kayak gitu. Bantinku.
Setelah dirasa semua dagangan laku terjual kini aku dan ibuku membereskan dagangan kami.
Disaat tengah membereskan kulihat mobil dengan warna merah terparkir di depan rumahku. Tiba-tiba keluar seorang pemuda yang umurnya sekitar 35 tahun. Terbilang masih muda sih.
Pemuda itu melangkahkan kakinya menuju ke arah kami. Apa pemuda itu mau membeli gado-gado ya? Batinku.Ibu dengan cepat menyuruhku masuk ke dalam di saat orang itu sudah berada di depan kami. Aku menuruti perkataan ibu dengan langkah bingung aku masuk ke dalam rumah.
Ku lihat mereka berdua membicarakan sesuatu tapi tak terdengar oleh kedua telingaku.***
Di luar rumah terlihat kedua orang tengah membicarakan sesuatu perlu diketahui pemuda itu bermana Syarief Wijaya Seorang pengusaha ternama di Jakarta tak ada yang tak mengenalnya bahkan namanya sudah terkenal di kalangan pebisnis luar negeri.
"Saya akan menjemput Ali" ucap Syarief.
"memang sudah waktunya anda menjemputnya sekarang." jawab ibu Ali.
Ali adalah anak dari pasangan Syarief dan Dian. Dian meninggal disaat setelah melahirkan Ali oleh karena itu Syarief menitipkan Ali kepada pembantunya yang dulu bekerja dengannya. Tak luput dari tanggung jawab syarief tetap memantau ali dari jauh. Dan memenuhi segala kebutuhannya.
"kapan saya bisa bertemu dengan Ali?" tanya syarief."secepatnya karena usia ali yang sudah dewasa dan mungkin jika ia mengtahuinya sedikit telat maka akan sulit bagi ali untuk menerimanya tuan" jawab Pembantu syarief.
Karena kesibukan yang sangat sibuk sehingga syarief lebih memilih untuk menitipkan ali kepada pembantunya karena rasa percaya nya yang tinggi kepada si pembantu membuat syarief berani mengambil tindakan itu.
"saya bisa menemui Ali sekarang?" tanya syarief.
"oh baiklah tuan silahkan." jawab pembantu syarief mempersilahkan masuk.
Saat ini di ruang tamu sudah terdapat Syarief.,ibu Ali dan Ali.
sengaja ibu ali menyuruh keisya masuk ke dalam supaya tidak mengetahui hal ini karena memang tak baik jika anak sekecil itu harus mengetahui hal seperti ini.
"Ali sudah seharusnya kamu mengetahui semua kebenarannya" ucap ibu ke arah ali.
Sontak itu membuat ali bingung.
"apa maksud ibu?" tanya ali.
Ibu dan orang itu hanya diam tak ada yang mau menjawabnya.
"apa ali bukan anak kandung ibu?" jawab ali dengan penuh tebakannya.
" itu benar ali kamu bukan anak kandung ibu" jawab ibu dengan mata berkaca-kaca.
.
.
.
.
Deg...
Tes...
Tes...
Tes...
Air mata ali keluar dengan sendirinya dengan pertahanan yang runtuh seketika. Ali tak percaya semua yang ia dengar. Lalu aku anak siapa? Batin ali.
****
To Be Continue...
Terima kasih kepada para pembaca dan jangan lupa vote ya biar tambah semangat.. :)
Terima kasih :).

KAMU SEDANG MEMBACA
1000 DAYS WITH YOU
Fanfikce1000 hari aku menjalani sejuta kisah denganmu Prilly latuconsina, gadis yang kukenal ceria dan tidak mudah menangis, namun sekarang baru kutaui kalau dibalik tawanya gadis itu pandai menyembunyikan kenyataan pahit dalam hidupnya. Dan itu bukan ken...