Part 4 (Date?)

1.2K 83 24
                                    

Yuhuuu~~ balik lagi sama pasangan gaje macam Beky-Alex😜

Well, kali ini aku bakalan kasih Alex Pov di cerita ini. Karena kalau gue cuma bikin satu Pov aja (Beky Pov) nanti kalian bakalan bosen dan binggung, sebenernya perasaan Alex ke Beky tuh gimana sih?!!

Yaudahlah kek nya gue banyak bacot. Cuss langsung di pencet simbol bintang sebelah kiri❤️

HAPPY READING!!
########################
Alex Pov

Mataku masih menatap kepergian wanita pirang itu. Bibirku tertarik simpul tat kala mengingat wajah amarah Beky padaku.

"Jadi benar kalau adik ku sudah tidak perawan lagi?"

Sontak aku tersadar dari pikiran liarku dan beranjak untuk memukul kepala Marc dengan kesal. Yang sialnya aku malah di beri hadiah pukulan balik dari Marc. Kakaku. "Enak aja! Gue masih 100% perjaka. Emang elo!" Sindirku pada Marc. Mengingat bahwa ia pernah melakukan 'itu' pada 'hadiah' dari pihak MotoGP yang pernah berikan pada setiap pemenang race. Bibirku tertarik tag kala mengingat kelemahan Marc. "Kalau Baby tau perihal ini, pasti dia akan--"

Dengan cepat Marc menutup mulutku dan menatapku garang. "Tutup mulutmu atau ku potong alat vitalmu sekarang! Biar lo gak bisa enak-enak sama Beky" ancam Marc dengan suara mengancam.

Sialan! Kenapa aku harus di lahirkan menjadi seorang adik? Bahkan tinggi badanku melebihi kaka ku sendiri. Hah! Dia pendek untuk ukuran pria, tapi selalu saja pesona Marc Marquez tidak bisa terlupakan. Apalagi untuk seorang Baby Hermosa. Wanita cantik nan bodoh.

"Kalau begitu gue bakal potong juga punya lu" balas ku datar. Ku lihat mata Marc yang memancarkan amarah, rahangnya mengetat dan kedua tangannya menggegam erat siap memukul. Duh, setelah Marc putus dari Baby, sikap tempramentalnya sangat kuat. Dia lebih mirip seperti wanita yang sedanh datang bulan. Sangat sensitif sekali. "Aku hanya bercanda! Sensi banget sih" gumamku kesal.

"I hear you, Alex!" Desis Marc kesal. Selanjutnya ia berjalan meninggalkanku. Sepertinya ia marah beneran. Ah, tidak asik!

Dengan segera, aku berlari menghampiri Marc yang sedang membuka baju balapnya hendak menganti baju dengan yang lebih santai. Ku tatap tubuh kaka ku yang sangat proposional. Otot di tubuhnya terbentuk sempurna akibat work out yang menuntutnya untuk selalu bugar karena ia adalah atlet profesional. Tidak heran para wanita akan menjerit kesenangan tat kala Marc memposting tubuhnya di sosial media miliknya. Membuatku iri saja!

"Jangan bilang, kau napsu padaku Lex. Kalau iya, aku tidak akan segan menendangmu dari sini segera" desis Marc ketika ia sadar bahwa sedari tadi aku mengamati bentuk tubuhnya. Tatapannya seolah takut akan diriku. Hei! Emang kata aku homoseksual, apa?!

Aku terkekeh sambil melemparkan topi berlogo 93 ke arahnya. "Bodoh! Aku masih normal buktinya aku mencium seorang gadis"

Marc merapikan rambutnya sebelum memakai topi kebanggaannya itu. Ia menoleh padaku dan tersenyum sumringah. "Ahh~ jadi kau mengakui perbuatanmu itu. Adik kecil?"

Sial, gue salah ngomong.

Alih-alih menjauh dari pertanyaan Marc. Aku mengingat bahwa hubungan Marc da Baby tak kunjung baik. "Ekhm!--Bagaimana hubunganmu dengan Baby? Kalian bersama lagi kan?"

Marc berdecih kesal. "Tidak Lex" balas Marc dengan sendu. Detik berikutnya Marc menepuk bahuku keras. "Jangan mengalihkan pembicaraan, aku tidak akan mempan dengan akal busuk mu itu Lex"

About Beky's [Alex Marquez] (COMPLETED!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang