Part 22 (Can you keep a secret?)

787 67 18
                                    

Sebelum baca, boleh dong minta bintangnya⭐️

HAPPY READING ALL

#####
Kalau aku melamar gadis seperti mu, apa yang akan kamu lakukan?"

Jantung Beky berdetak cepat, ia merasakan aliran darahnya berhenti sejenak. Dengan susah payah ia menghirup udara di sekitarnya seakan udara semakin menipis tat kala tiang es ini mengatakan sesuatu yang membuat dirinya merinding.

Beky menunduk, ia merasa binggung ingin membalas apa yang Alex tanyakan padanya. "Kamu.... melamar aku? Kok, gak romantis?"

Alex terdiam, matanya menelusuri setiap jengkal wajah cantik Beky.  Kupingnya terasa panas tat kala mendengar balasan seorang Beky Grey Carlos. Namun ia tidak bisa tahan lagi wajah putih Alex berubah merah tat kala ia tertawa besar hingga membuat Beky menatap penuh kebinggungan. "Astaga Beky! Apa yang sedang kau pikirkan sih?"

"Hah?"

Tangan bebas Alex bergerak mengelus rambut Beky dengan sayang. Dengan susah payah ia mengatur nafasnya. "Jose, ia kemarin menanyakan hal yang sama denganku tadi."

Seakan tertimpa batu, Beky mati-matian untuk menahan cairan yang ingin keluar dari kelopak matanya. Alex keterlaluan. "Apa maksudmu?"

"Jose ingin melamar kekasihnya, Maria. Ia adalah perempuan yang galak dan membuat Jose terasa tertantang untuk mendapatkan wanita itu. Dan pada akhirnya hari ini Jose bertekad untuk melamar Maria tepat setelah pertandingan MotoGP berakhir."

Apa yang kau harapkan Beky?
Kau terlalu munafik jika berpikir Alex akan melamarmu, bahkan ia tidak repot-repot untuk mengatakan bahwa ia mencintaimu, kan?

"Ada apa?" Tanya Alex menyadarkan lamunan Beky. Mata cokelatnya menatap lurus mata Beky, mencari sebuah perasaan yang telah terpendam lama.

Mulut Beky seolah ingin terbuka tat kala Felix meneriaki nama mereka berdua untuk sekedar melihat malaikat yang baru saja Baby lahirkan di dunia ini.

****
Hari ini adalah pagi yang sangat dingin untuk wanita cantik berambut pirang itu. Tubuhnya terasa lemas dan panas, pikirannya selalu terputar dengan ucapan tiang es yang membuatnya menjadi seperti ini.

"Beky, bolehkah mama--ekhm! maksudku.."

Beky menoleh mendapati Via yang berada di ambang pintu. Bibirnya tertarik sehingga menimbulkan sebuah senyuman simpul. "Masuklah."

Kaki Via berjalan mendekati Beky yang masih betah berada di bawah selimut tebal. Sudah 3 hari setelah kejadian Baby melahirkan ia tidak pernah beranjak dari kasurnya. "Makan dulu sayang."

Beky menggeleng. "Aku sudah kenyang."

Via menghela nafas, tangannya beralih mengecek keadaan Beky melalui menempelkan tangannya di dahi Beky. "Panasnya sudah turun, syukurlah." Via beralih menggerakan tangannya kembali namun ia terenyuh tat kala tangan Beky menangkap tangan Via.

"Kenapa kamu peduli denganku? Bahkan aku selalu mencaci dirimu."

Via tersenyum, tangan kirinya beralih mengggengam tangan hangat Beky. "Karena aku adalah ibumu. Walaupun kamu selalu menolak kehadiranku, tapi aku selalu dan akan mengganggapmu adalah anak perempuan cantikku. Karena aku sudah berjanji pada Kyra bahwa aku akan selalu melindungi anaknya layaknya anak kandungku. Kamu tidak perlu khawatir, hanya Kyra lah ibu mu dan akan selalu begitu."

About Beky's [Alex Marquez] (COMPLETED!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang