Part 3 (Kiss)

1.2K 99 13
                                    

Sebelum baca, boleh dong pencet simbol bintang di sebelah kiri.. 😊

Happy reading, all!

#######################

Beky Pov

Tukk tukkk tukk

Suara sepatu hak yang ku gunakan terus mengiringi langkahku menuju tujuan. Aku berdecih kesal tat kala melirik orang-orang yang menatapku tanpa henti, terutama perubahan yang sudah kulakukan saat ini. Menyebalkan!

"Apa!" Tanyaku ketus tat kala melihat mata bulat Baby menatapku. Wajah cantik nya berubah lucu tat kala aku membentaknya. Hah! Jika aku pria, aku akan menarik Baby ke pelaminan. She's so perfect! Terbanding kebalik dengan diriku. Sangat menyedihkan!

Baby mengerjapkan matanya, sadar akan tingkah bodohnya yang menatapku tanpa henti. "Tidak ada" balasnya singkat. Dalam hati aku terkekeh melihat sikap polosnya itu.

"Kau sungguh mempesona, Beky" ucap seseorang dari balik tubuhku.

Sontak aku berbalik dan melihat pria itu. Pria tampan pujaan wanita seumuranku. P"Excusme?"

Marc terkekeh dan menepuk kepalaku pelan. "Rambut pirangmu! Sangat cocok dengan wajah cantik mu itu"

Pelan-pelan ku lirik keberadaan Baby yang berada di sampingku. Bibirku menyungging tipis tat kala wajah Baby berubah masam ketika dengan sengaja ku peluk Marc. "Kau juga tampan, Marc. Anyway, Good luck for today"

Marc mengangguk dan tersenyum hangat. Namun bisa ku lihat bahwa Marc sempat melirik Baby yang sedang menunduk. Detik berikutnya Marc pamitan padaku, karena salah satu team nya telah memanggil Marc untuk segera memasuki bis yang nantinya membawa pergi Team Honda menuju Sircuit.

"Full Gass Marc!!" Pekikku pada pria tampan itu. Namun senyumku menghilang tat kala melihat pria jangkung disana yang menatap tingkahku seolah jijik.

Kenapa harus ada dia juga sih!!

"Sialan Marquez!" Gumamku kesal sambil melirik sinis ke arah tiang es itu. Detik selanjutnya mataku beralih menatap Baby yang membuka bibirnya tak percaya akan ucapanku. "Ck, yang ku maksud tadi adalah Alex Marquez, bukan Marquez-mu"

Sontak Baby menunduk dan pergi dari hadapanku. Setelah mendengar aku berucap bahwa Marc adalah miliknya. Hahahaha sangat menggemaskan!

"Kalau cinta bilang aja, kenapa gengsi amat sih!" Sautku pada Baby sebelum ia berjalan menjauh dariku.

Sesuai dugaanku, Baby berhenti tanpa berbalik. "Jika kamu tidak tau kebenarannya--Just, shut up!" Geram Baby yang membuatku kaget akan ucapannya tersebut.

Detik berikutnya aku terkekeh dan menghampiri Baby. Dengan santai ku rangkul bahu kecilnya, yang membuat Baby kaget akan sikapku ini. "I'm tottaly know your problem, little girl"

Baby menoleh cepat padaku. "Hei! Ingat Beky, aku lebih tua 2 tahun dari mu"

"Tapi tubuh dan sikapmu tidak menunjukan kedewasaan Baby" balasku santai. "Dengar Baby, kamu itu adalah wanita beruntung. Wanita yang bisa membuat seorang Marc Marquez mabuk dan kehilangan akal karena sikap egois mu" Mata Baby melotot kaget. "Jika kamu peduli dan masih cinta dengan Marc. Buktikan, jangan bersikap seolah kalian masih anak ABG labil. ALAY TAU GAK!!"

"Sialan" gumam Baby kesal. Aku terkekeh dan pergi meningalkannya untuk menaiki van tim medis yang sudah terparkir manis disana.
*******************************
At sircuit~

Mataku menatap nyalang hamparan parkiran bus besar di depan sana. Tak ku hiraukan pekik antusias para penonton ketika joki favorit mereka berlaga di aspal sircuit. Dengan kuat, ku hisap benda panjang putih ini dan mengeluarkan asapnya kesembarang arah.

About Beky's [Alex Marquez] (COMPLETED!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang