Part 25 (The End!)

1.6K 81 24
                                    

Sebelum baca boleh dong minta bintangnya⭐️

HAPPY READING LOVE

###
Pagi itu cuaca sangat dingin membuat siapapun akan malas untuk sekedar turun dari kasur. Tak terkecuali dengan wanita cantik itu, jarinya terus menerus men-scroll kursor laptop mahalnya, mencari sebuah berita yang mungkin akan menarik untuk ia baca. Namun ia tersentak tat kala melihat layar laptopnya terdapat suatu panggilan. Diam-diam ia tersenyum melihat nama yang tertera di layar.

Baby Calling.

"Hai!"

"Beky!" Pekik Baby di sebrang sana, wajah cantiknya tersorot di layar laptop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beky!" Pekik Baby di sebrang sana, wajah cantiknya tersorot di layar laptop. Rambut Baby nampak basah, sepertinya ia baru saja mandi. "I missed you!!"

"I'm not!" Balasku cepat, senyum Baby langsung pudar di ganti oleh kecutan di bibirnya. "Aku hanya bercanda, my Baby."

Baby mendengus mencibir, matanya membelak menatap sesuatu. "Kamu, potong pendek?!"

Beky terkekeh sambil menggeleng. "Tidak Baby," tanganku beralih mengambil karet yang sedari tadi kupakai untuk mengikat rambut pirang panjangku. Membuat Baby megangguk mengerti. "Dimana Marc?"

"Bermain bersama Sean, dan Sia di kamar si kembar."  Beky mengangguk dan tersenyum. Ia terdiam mengingat sesuatu yang membuat dirinya merasa bersalah sampai saat ini. Seakan paham akan jalan pikiran Beky, akhirnya Baby tersenyum hangat. "Tenang saja Beky, kalau memang tuhan berkehendak pasti sebentar lagi kalian akan memiliki momongan. Dan lupakanlah kejadian 2 bulan lalu, mungkin tuhan sangat menyayangi anak kalian sehingga tidak tega untuk melepasnya ke dunia. Kamu paham kan maksud aku?"

Beky menganggangguk ia tersimpul simpul pada sahabatnya itu. "Terimakasih Baby, aku beruntung mempunyai sahabat sepertimu."

"That's friends supposed to be," ucapan Baby terhenti tat kala mendengar suara tangisan si kembar. "Astaga apa yang dibuat oleh Marc!" Sungut Baby kesal. Pandangannya beralih menatap layar. "Aku harus pergi, nanti ku hubungi lagi. Bye Beky."

"Bye." Balas Beky.

Tak terasa air mata telah turun meluncur di pipi. Pikiran Beky melayang mengingat dimana ia harus kehilangan calon anak mereka. Melihat bagaimana seorang Alex menangis di hadapannya untuk pertama kalinya dan hal itu sanggup membuat Beky serasa di timpa batu besar.

Ia keguguran di saat kandungannya menginjak 2 bulan. Dimana kejadian itu sangat tidak di duga, Beky tidak menyangka bahwa saat itu ia sudah memiliki malaikat yang tumbuh di rahimnya bahkan ia tidak merasakan apapun layaknya orang hamil pada umumnya. Dan saat itu adalah hal terburuk yang pernah Beky rasakan, seperti halnya ketika ia harus di tinggalkan oleh bunda kandungnya.

About Beky's [Alex Marquez] (COMPLETED!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang