Sebelum baca boleh dong pencet simbol bintang di sebelah kiri :)
Happy Reading!
###########################
Alex Pov"Go to Hell, hag!"
"Lex, bangun!" Pekik pria menyebalkan di sampingku, dengan perlahan ku buka kelopak mataku dan mendapati tubuh kaka ku sudah rapi dengan kaus hitam barunya. "Tumben kau bangun siang"
Ku putar mataku malas, dengan cepat ku tarik selimut putih untuk menutupi tubuh shirtless ku. Dan bergabung bersama pulau kapuk indah ini.
Sreetttt
Sialan Marc!
"Tidak ada waktu untuk tidur lagi, adik! Sekarang cepat bangun dan mandi" perintah Marc sambil menarik tanganku untuk bangun. Dengan kesal ku lirik Marc kesal.
"Demi tuhan Marc, aku mengantuk!! Semalam aku baru pulang jam set 2 pagi"
Marc berdecih melihat tingkahku. "Aku tidak peduli, lagi pula kenapa kau terus mengikuti Beky?" Balas Marc. Sontak membuat ku menoleh ke arahnya. Bagaimana ia bisa tau?. "Hei adik, kalau kamu suka dengan Beky cepat katakan sebelum ia--"
"She's already taken, dude! Dan aku tidak peduli" balasku malas sambil bangkit menuju kamar mandi, sebelum kaka ku terus menceramahi ku dengan sok bijak. HAH! Padahal kisah cintanya saja sangat rumit. Sok-sokan menasihatiku lagi..
Marc terkekeh, membuatku mau tak mau memukul kepalanya kesal. "Hei, aku kakakmu!!" Sungut Marc. "Kau seolah tidak peduli tapi kau terus mengikuti gadis itu"
Aku berbalik menatap Marc sengit. "Aku tidak akan pernah peduli dengan gadis itu!!!" Sungutku kesal sebelum membanting pintu kamar mandi dengan keras.
*******************
At sircuit"Kalau kau dari awal sudah tidak di depan, akan sulit untuk kau menyentuh podium. Jadi, sebaiknya kau sudah bertarung di awal race." Ucap Marc padaku.
Kakak ku yang notaben adalah pembalap motoGP selalu memberiku arahan mengenai bagaimana cara balapan yang baik. Aku sangat mengidolakan kaka ku ini, karena di umurnya yang baru menginjak 25 tahun ia sudah menyabet juara dunia 7 kali dan itu adalah hal yang sangat fantastic! Dan dia di nobatkan seorang legenda baru dalam motoGP, sejajar dengan rivalnya. Valentino Rossi.
"Kau mendengarku tidak sih?!" Kesal Marc membuatku langsung membalas dengan anggukan.
"Aku hanya berpikir dan mencerna ucapan mu Marc, lanjutkan" balasku.
Tiba-tiba Marc menepuk pundakku. "Jangan di fikirkan gadis itu, Lex. Kau berhak memiliki gadis yang lebih baik di banding Beky"
Eh, kenapa dengan Marc.
Membuatku mau tak mau melihat wajah Marc dengan kerut binggung. "Aku tidak mau tau, sekarang kau harus memikirkan bagaimana menaiki princess dengan baik dan meraih podium utama"
Aku berdecih tat kala Marc memberi nama pada motor ku dan motor nya. Bagi Marc motor balap kami adalah princess baginya. Dulu sebelum Marc dekat dengan Baby aku sempat was-was dengan arah pikiran Marc yang selalu memperlakukan motor dengan berlebihan. Aku takut seksual dia melenceng dari hal normal pada umumnya.
"Baiklah Marc, jangan khawatir. Anyway terimakasih atas nasihatmu" ucapku sambil bangkit menuju motor biru balapku. Meninggalkan Marc.
"Fighting Lex, aku tinggal ya" ucap Marc menyemangatiku sambil berjalan menjauh menuju paddock Honda nya. Bersiap untuk latihan juga.
This is gonna be alright, tahun ini aku harus menjadi juara dunia moto2 supaya tahun depan aku bisa sejajar dengan kaka bodohku itu. Pasti akan sangat menyenangkan balapan satu waktu dengan Marc. Sama-sama bertarung memperebutkan podium. Walaupun akan sangat sulit mengingat di motoGP bukan hanya Marc, melainkan ada pembalap lain yang sangat profesional dan akan membuat laju balapku tersendat. Sebut saja Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, Maverik Viñales, apalagi Valentino Rossi.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Beky's [Alex Marquez] (COMPLETED!)
Fanfiction[CHECK TRAILER!!] (Lanjutan cerita Oh Baby!) "Beky selalu memanggilku pria tiang es mesum, dan selalu saja ku bungkam bibir kecil pedas itu dengan bibirku! Karena hanya itu yang bisa membuat dia diam!"- Alex Ini adalah cerita tentangku! Gadis cantik...