Part 13 (Why You Do This To Me?)

726 66 10
                                    

Aku tau, aku jahat dan menganggurkan cerita ini.. Well, aku sebenernya gak anggurin cerita ini. Karena aku lebih sibuk akan kuliahku ☹️ aku juga baru inget bahwa aku masih punya utang sama kalian ketika ada salah satu readers coment "kak lanjutin dong". Kalau dia gak coment kaya gitu, mungkin aku bakalan lupa beneran sama cerita ini☹️

Sebelum baca boleh dong kasih bintangnya..

HAPPY READING ALL

############

Beky POV

"Jangan cemberut terus sayang, aku tidak mau orang-orang melihat tunanganku dalam keadaan jelek seperti ini" ucap pria di sebelahku, tangan kirinya menggapai daguku. Ia mencengkramnya.

"Fuck off, Dave!" Desisku kesal.

"Shutt shuttt. Please be nice, darling. Mulutmu penuh kotoran. Sebaiknya ku bersihkan dulu sebelum kau terus berucap tidak pantas nanti" balas Dave dengan suara manis.

Cittttt

Aku tercengang tat kala mobil yang di kendarai Dave tiba-tiba saja banting ke kiri dan berhenti. Pikiranku langsung melayang mengingat berita kecelakaan 3 hari yang lalu sempat ku baca di koran. Namun dengan kasar Dave membalik tubuhku untuk menghadapnya, tangannya dengan cepat menarikku menuju dirinya. Hingga mulut kasar Dave melumatku penuh nafsu. Membuatku jijik sendiri dengan bibirku yang sekarang ini.

Bayangan pria tinggi itu hampir di otakku. Sudah seminggu yang lalu aku bertemu kembali dengan Alex. Dia sangat tampan dengan baju casualnya, namun bisa ku lihat kantung matanya membesar. Apakah dia kurang tidur?

Astaga, jika Dave mengetahui aku sedang memikirkan Alex. Bisa-bisa dia...

"Ada apa sayang?" Ucap Dave setelah ia puas bermain dengan bibirku. Aku menunduk tak berani melihat wajah Dave. Bibirku terasa nyeri dan kurasakan cairan keluar dari bibirku. "Kamu menangis, darling? Apa aku menyakitimu?". Aku lebih memilih diam, tidak ingin menjawab pria gila di hadapanku. "JAWAB AKU JALANG!"

Dengan kesal ku tatap wajah Dave dengan marah. "Bisakah kau bersikap normal sehari saja?! Apa karena kau sudah membeliku dan dengan seenaknya kau memperlakukanku seperti ini?!!" Tanyaku dengan nada kesal. Air mata tak terasa telah tumpah di pipiku.

Dave tersenyum sadis padaku. Tangannya beralih pada rambutku. "Sayang..." Aku terpekik nyeri tat kala Dave menarik rambutku kasar. "Kau adalah jalang yang sangat beruntung. Jika saja ayah bodohmu itu tidak mempunyai utang yang begitu besar pada keluargaku. Kau tidak akan seperti ini." Sialan ini semua gara-gara Eric! Semakin benci saja aku dengannya. "Seharusnya kamu beruntung, aku masih berbaik hati untuk membelimu. Melihat tubuh dan wajahmu yang lumayan, membuatku iba untuk menikahimu saja. Lagi pula aku ingin mencicipi tubuh mungil seorang Beky. Apakah dia wanita liar atau penurut jika di ranjang--"

"BRENGSEK KAU DAVE!"

"DIAM!!!" Pekik Dave, membuat telingaku sakit. "Hanya aku yang boleh berbicara saat ini. Jalang sepertimu, tidak pantas berkata kasar denganku! Lagi pula ini semua karena Vio kan?! Karena adik tiri mu itu kau menjadi seperti ini?? Kenapa kau tidak membunuh Vio dan Eric saja? Bukankah kau benci mereka?"

"Jangan sangkut pautkan urusan ini dengan Vio, brengsek" desisku.

"Oh..Jadi kau menyayangi adik tirimu itu?? Hemm, bukankah Vio adalah anak haram hasil perselingkuhan Eric dan Via?? Bukankah kala itu ibumu sedang sakit-sakitan, tapi dengan kejamnya brengsek Eric bersenang-senang dengan jalang Via itu kan?"

Sialan, Dave benar!

Dave mencondongkan tubuhnya padaku. Bibirnya tepat berada di kuping kiriku. Membuatku merinding. "Bukan begitu. SA-YANG??"

About Beky's [Alex Marquez] (COMPLETED!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang