Sam tak pernah bisa mengatasi kejutan dengan baik. Itu kenapa ia malah sebal jika Lilly mengadakan surprise party ketika ia ulang tahun atau ada pencapaian yang menurut si party animal itu perlu dirayakan. Tapi setidaknya kejutan menyenangkan itu masih bisa ia atasi dengan senyum palsu. Bagaimana dengan kejutan yang satu ini?
Sudah sejak tadi mobil berhenti di depan rumah yang telah ramai dengan orang-orang berpakaian serba hitam, tapi Sam seperti tak mempunyai alasan untuk segera turun. Ia kini justru mengambil smartphone-nya, membuka aplikasi chat dan mengetikkan pesan untuk Lilly.
How am I supposed to do, Lil?
Pesan itu langsung terkirim saat itu juga, tapi tak ada tanda jika Lilly membacanya. Ia hanya menatap layar lama, kakinya terus bergoyang resah. Sementara matanya menatap kosong ke arah smartphone, pikiran Sam kini begitu riuh. Ia mengingat saat pagi tadi tak sengaja melihat berita tentang sebuah pesawat yang hilang kontak dan sampai sekarang belum ditemukan. Sambil mengkonsumsi serealnya, Sam terus scroll down untuk membacanya. Nggak ada alasan kenapa tiba-tiba berita kecelakaan pesawat menarik perhatiannya. Tapi ketika mengetahui jika pesawat itu seharusnya mendarat di Doha untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke Copenhagen, Sam langsung meletakkan sendoknya.
Dan bertepatan dengan Sam yang akan menelepon Lilly, ingin memastikan jika sahabatnya itu masih tertahan di bandara karena pesawatnya delay atau semacamnya, ibu tiba-tiba datang dengan pipi basah. Sesaat Sam tak peka terhadap alasan kenapa pagi-pagi beliau sudah drama seperti ini, tapi pelukan ibu setelahnya seperti mentransfer informasi tanpa perlu ada pembicaraan diantara mereka.
***
Yesterday
You both can sometimes feel like you're from different worlds. But you love each other regardless. You might get into small fights because of your differences, but you're always willing to work it out. You're both calm, cool, collected, and try not to let emotions get in the way of your relationship. You try your best to meet each other half way.
With communication, your relationship is unbreakable!
"Bahkan kuis jadi-jadian ini meramalkan kalau our relationship is unbreakable," tanpa permisi Lilly langsung menyodorkan smartphone-nya yang menampilkan hasil kuis 'seberapa kuat hubungan Anda dengan pasangan' yang sepertinya lebih ditujukan untuk orang yang pacaran atau semacamnya. "Kuncinya adalah komunikasi, Sam. Jadi lo harus belajar curhat lewat telepon dan nggak males ngetik chat ke gue karena ceritanya kepanjangan."
Kafe yang berada di komplek sekolah sore ini terlihat lebih ramai daripada biasanya. Mungkin disebabkan hujan sehingga mobil-mobil penjemput tidak datang tepat waktu karena macet dan banjir? Mungkin. Setidaknya itulah alasan kenapa Sam dan Lilly duduk di salah satu sofa yang menyuguhkan lapangan olah raga sebagai pemandangannya ini.
"Kuis jadi-jadian aja lo percaya, Lil," Sam menyesap Americano dinginnya lalu menyilangkan kaki, berusaha untuk relaks walaupun suasana kafe yang ramai tak mendukung untuk itu. "Lo jadinya bakal berapa lama di Copenhagen?"
"Gue sih ijin buat dua minggu." Lilly yang hari itu baru saja mengganti warna rambutnya dari pirang terang jadi cokelat sejak tadi terus melihat ke arah smartphone-nya, bercermin. Setelah beberapa kali berpose selfie, ia akhirnya kembali ke dunia dimana Sam sejak tadi memandangi Lilly dengan heran. Tanpa peduli pada tatapan Sam, Lilly membuka obrolan dengan bertanya, "lo nggak ikut aja, Sam? Kalau ada lo kan gue jadi bisa punya alasan buat keluar, jadi biar bisa pulang kampung berbau liburan."
"Gue sih pengen, tapi salah siapa pilih pulang kampung di tengah semester?"
"Ya masa gue harus bilang ke nenek gue kalau mau brain dead tunggu sampai waktu libur?"
KAMU SEDANG MEMBACA
After You've Gone [Sudah Terbit]
Teen Fiction[SUDAH TERBIT] After You've Gone "Karena kamu hidupku jadi berwarna" oleh Ardelia Karisa _______________ Jika dianalogikan, kehidupan Sam itu mirip dengan masakan barat yang berbumbu minimalis. Tapi, tidak lagi setelah satu orang paling b...