"Oke bu, tapi izinin saya ke kelas."
"Iya deh, balik sana."
Yes! Jantung gue yang tadinya serasa kaya lagi angkat beban, sekarang serasa kaya lagi jingkrak-jingkrak seneng.
"E-eh bentar Dry!" cegah bu Cara.
Dry berbalik, "Ada apa lagi bu?"
Bu Cara mengulurkan setumpuk kertas ke Dry. "Tolong bagiin hasil ulangannya ya? Tapi kertas ulangan kamu ibu tahan untuk sementara waktu."
Dry mengangguk sambil bergumam, "Oke bu!"
Cam POV's
Beberapa menit setelah kepergian Dry, gue akhirnya bisa ngeliat dia jalan mendekat ke arah kita.
"Gimana Dry? Bu Cara ngomong apa?" tanya Dals menyelidik.
Dry ngangkat sekumpulan kertas di tangannya, "Hasil ulangan."
Greyson sama Shawn melotot selebar-lebarnya, "Ha-hasil ulangan?"
"Yap!"
Gue langsung aja rusuh nyari kertas ulangan gue sendiri. Sampe akhirnya kertas itu ada di genggaman gue. Gue menatapnya lamat-lamat. Keringet dingin mulai bercucuran. Dengan tangan bergetar, perlahan gue ngebuka kertas itu dan..
2,9
"HAH? APAAAAA? NILAI GUA DUA KOMA SEMBILAN?" pekik gue keras, sampe-sampe etalase dagangan mak iroh hampir tergulitik.
Muka Shawn dan yang lainnya merah, nahan ketawa.
"Mau ngetawain gue?" tembak gue spontan, mencegah supaya tawa mereka ga pecah saat itu juga.
"Makannya belajar yang rajin Cam!" pesen Naya.
Gue nyengir kuda, lalu ngejawab, "Cam yang ganteng ini jarang punya waktu buat belajar."
"Tapi," Sela Greyson.
Gue nyengir lagi, bahkan kali ini lebih lebar. " Tapi sekalinya punya, tetep aja gue ga belajar."
"Sudah kudugong."
"Bulawuk."
"Bodo amat lo mau ngomong apa."
"Dasar ketek kuda."
Berbagai pujian terlontar dari mulut temen-temen gue, dan hal itu membuat gue ga berhenti nyengir bangga.
Sabil bangkit dari duduknya, "Balik ke kelas yuk? Bentar lagi masuk."
"Ayo dah," gue ikut berdiri, diikuti Tink, Naya, Dry, Dals, Grey, dan Wydi.
Cuma Shawn yang belum berdiri, mau tak mau sekarang tatapan kita tertuju ke dia. "Ayo dong Shawn," ujar Greyson.
Shawn senyum canggung dulu sebelum perlahan bangkit. Tiba-tiba dia meringis kesakitan. "Arghh."
"Lo kenapa Shawn?" dengan sigap Wydi nyamperin Shawn.
"Gue kesemutan."
"Makannya jangan suka ngebunuh semut!" omel Tink.
"Emang kenapa?"
"Kesemutan adalah kondisi dimana lo digerogoti hantu semut yang lo bunuh," tambah Tink.
Shawn bergidik ngeri, "Ihh serem amat, tapi gue ga pernah tuh ngebunuh semut."
"Ga pernah ya? Terus kemarin pas lo ngebikin angin topan palsu buat semut itu apaan? Terus kemarinnya lagi lo ngumpulin semut terus lo masukin ke aquarium buat main sama si Nemo ikan lo itu apa?" tembak gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haji Mendes
HumorKalian bisa bayangin gimana jadinya kalo Shawn Mendes, Cameron Dallas, dan Greyson Chance yang sama-sama kece jadi murid baru di sekolah kalian? Itulah yang gue rasain sekarang. Wydi, sering katarak kalau matanya ga ngeliat cogan. Dry, selalu mera...