[28] Kuya Bulawuk

931 115 21
                                    

Dals ngabisin nasi padang pak Dulloh dengan super duper lahap, kaya orang yang belum makan satu menit.

"Sekalian aja makan sama piringnya Dals," sindir Sabil.

"Bulawuk lo! Emangnya gua tukang debus apa."

Greyson terlonjak, "Heh! Bagus juga ide lo."

"Bagus gimana?" Dry penasaran.

"Tahu bulat udah ga jaman lagi sekarang, gimana kalau kita debus aja?" celetuk Grey.

"Dasar kuya!"

"Sudah kudugong."

"Bulawuk lo!"

"Tau ah, gue mau pulang," kata Shawn sambil bangkit dari kursinya.

"Bejana's? Gue duluan ya," pamit Shawn. Greyson juga langsung ngikutin Shawn, tapi Cam masih aja duduk.

"Lo mau pulang ga Cam?" tanya Shawn.

"Engga gue mau pergi dulu, kalian duluan ae."

Shawn sama Grey ngangguk ngerti, setelah itu mereka pulang.

Sesampainya di rumah, Shawn ngebuka pintu.

"Astagfirullah," gumamnya kaget karena ngeliat emaknya udah namplok di balik pintu.

"Ngomong apaan kamu Shawn?" tanya emak Shawn yang namanya Karen.

"Hah? Emang Shawn ngomong apaan mak?" tanyanya balik.

"Kamu ngomong astagadirullah bukan? Emak dengernya ga jelas."

Grey nyikut lengan Shawn, "Oh, ga apa-apa kok mak, bukan apa-apa," elak Shawn.

"Ada apaan sih mak?" tanya Shawn lagi.

Emak 'Karen' ngangkat sesuatu yang bentuknya segi empat, "Ini apaan?"

Shawn terlonjak kaget, matanya sampe tuing-tuingan. "Eng-- itu Al-Qur'an mak."

"Al-Qur'an, apaan itu?"

"I--itu kitab suci orang muslim."

Sekarang emak Karen yang terlonjak kaget. "Hah? Terus mau ngapain kamu nyimpen ini?"

Belum sempet Shawn ngejawab, emak Karen ngelanjutin ucapannya, "Emak kasih aja ke pak Dulloh ya? Dia kan orang muslim."

Dengan sigap Shawn langsung nahan langkah emak, "Jangan!"

"Kenapa?"

"Itu dari Wydi, jangan dikemana-manain."

"Budi? Budi yang jualan kacang tanah di depan itu bukan?"

Shawn mukul jidatnya, "Aduh! Bukan Budi mak, tapi Wydi."

"Oh.. Wydi siapa emang?"

"Ih emak mah banyak tanya, pokoknya jangan dibuang ya mak," Shawn memohon sambil ngedip-ngedipin mata, Greyson juga ga tau kenapa jadi ikut-ikutan.

"Yaudah nih," emak ngasih Al-Qur'an itu ke Shawn. "Tapi jangan macem-macem," lanjut emak Karen.

Ruangan langsung silau seketika gara-gara mata Shawn yang berbinar, "Makasih mak!" jawab Shawn dan Grey, setelah itu mereka langsung masuk ke dalem rumah.

----

Naya POV's

"Ayo Nay berangkat." Ajak Cam pas kita semua udah beres makan.

"Eeh kalian mau kemana?" tanya Wydi.

Gue nyengir, "Mau pergi dong, Wydi."

"Berdua?" tambah Tink. Dibalas anggukan singkat dan kompak dari gue dan Cam.

Haji MendesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang