1. pagi mantan..???

6.2K 268 27
                                    

Aku membuka mataku menatap sekeliling ruangan dan mendapati diriku yang tanpa sehelai benangpun di bawah selimut membuatku tersenyum malu saat teringat kejadian semalam.

Dua hari lalu aku resmi menikah dengan Adrian Hanafi Rusman. Seorang pria tampan,mapan,arsitek dan seksi. Usia kami terpaut 10 tahun beruntungnya Adrian punya wajah baby face sehingga wajahnya tidak terlihat pria berusia 33 tahun.

Dan semalam dia menjadikan ku wanita dewasa utuh dengan penyatuan kami. Rasanya tidak bisa digambarkan dengan kata-kata .walaupun terlihat amatir kami melakukannya dengan baik.

"Morning.. "sapa suara bariton,aku menoleh kearah sampingku.
Kulihat Adrian berbaring Menyamping menatapku lembut.

lelaki yang semalam sudah memporak poranda kan diriku tengah tersenyum manis wajahnya sudah terlihat segar. aroma Green tea menguar dari tubuhnya yang atletis.

"Morning," balasku sambil tersenyum lalu berbaring Menyamping memperhatikannya.

"Kenapa tidak membangunkanku?"
tanyaku sambil menatap dadanya yang bidang.

"Kamu kelihatannya lelah aku tidak tega membangunkanmu, "jawabnya sambil merapikan poniku aku tersenyum.

"Apa masih sakit? "tanyanya, pandangannya jatuh kearah bawah perutku.

Aku mengangguk malu.

"Mandilah dulu,sudah aku siapkan air hangat. Yang lain sudah menunggu di bawah, atau mau aku mandiiin?"godanya yang langsung kuhadiahi cubitan di perutnya. Adrian terkekeh lalu mencium keningku.

"Lebih baik sekarang aku keluar, dari pada aku menyerangmu lagi seperti semalam, "ujarnya mengedipkan sebelah matanya. Astaga pria tua ini mesum juga ternyata.
//

Adrian menggenggam tanganku lalu membimbingku duduk di di kursi untuk sarapan dengan keluarganya. "Ciee pengantin baru kita! Mesra amat yak,"goda Andara,adik Adrian yang nomor dua, usianya selisih dua tahun dengan Adrian.

Aku hanya tersenyum tipis menanggapi godaannya.

"Ayo sayang, sarapan bunda udah buatkan nasi goreng spesial buat kalian. Atau mau roti juga ada,"kata bunda Nina ibu mertuaku yang masih saja cantik diusianya yang sudah tidak muda lagi.

"Iya bun."

"Sayang..bisa kamu ambilkan aku nasi? ." Tiba -tiba Adrian sudah menyodorkan piring kosong ke hadapanku.

Aku hanya tersenyum saat dia memanggilku 'Sayang ' di depan keluarganya. "Astaga.. astaga.. bujang lapuk!bisa mesra juga dia,"cibir Andara lalu menyuapkan makanan ke mulut Kevin, putra pertamanya. Andara ini sudah menikah dan suaminya sedang dinas ke luar kota. Makanya, untuk sementara waktu dia tinggal di rumah mertua.

"Bujang lapuk, apaan sih ma? "tanya Kevin penasaran. Andara tersenyum geli.
"Bujang lapuk itu artinya, laki-laki yang tampan, "sahut Adrian menerima piringnya yang sudah ku isi dengan makanan.

Kevin tersenyum."Mau! Aku mau ah kayak om,jadi bujang lapuk,"celetukan Kevin membuat kami tertawa.

"Kalian ini ada anak kecil ngomong gak disaring ," tegur ayah mertua yang sejak tadi asik membaca koran paginya.

"Astaga ayah,orang kita gak ngomongin konten dewasa. Ya.. Kan kak, "tukas Andara melirik kearah Adrian yang hanya mengangguk itu.

Tiba -tiba suasana ceriaku itu berubah suram saat seorang pria dengan riang turun dari anak tangga.

"Wihh, rame bener pagi -pagi,"sapa Andre adik bungsu Ardian sekaligus mantan pacarku waktu SMA. Dan mengenai ini apakah Adrian dan keluarganya tahu?jawabannya tidak! Mereka hanya tahu aku adalah teman SMA Andre pria tengil yang pernah membuatku patah hati.

Dan sialnya aku tidak menyadari dari awal kalau Adrian dan Andre punya nama keluarga yang sama.

Dari banyaknya keluarga kenapa harus dia sih jadi bagian keluarga Rusman.
"Pagi semua!Pagi Kevin,pagi mantan terindah. "Andre berkata sambil mengedipkan sebelah matanya pada ku semoga tidak ada yang sadar.

"What?mantan terindah?? " Oh sial

Refleks semua mata menatap kearah ku mendengar pekikan Andara . Termasuk suamiku sendiri.

"Maksudnya.... "

"maksudnya Andre, mantan teman SMA kak." Aku langsung menjawab sebelum Andara berpikiran yang tidak -tidak.

"Oh.. Kirain kalian pernah pacaran ,"sahut bunda bernafas lega.

"Ya,enggak lah bun, Andrekan playboy cap lidi mana mau Tera sama dia,"sahut Andara sambil melirik kearah Andre yang hanya tersenyum miring itu.

"Aku gak yakin dia gak mau,"kata Andre menatapku lekat. Aku menunduk. Sialan nih bocah tengil.

"Jangan ganggu kakak iparmu,lagian tumben banget kamu di rumah biasa lebih suka ngendon di apartemen, "seru bunda Andre hanya tersenyum misterius. Membuatku salah tingkah.

"Kamu kenapa sayang?"tanya Adrian,aku hanya menggelengkan kepala. Jangan sampai Adrian tahu masa lalu ku dan bocah ini..

**********

Tbc.

Story keduaku.. Dibaca. Yaaa syukur -syukur ada banyak bintang

My Hubby And My Ex-boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang