Andre menatapku penuh harap. Aku hanya melengos lalu asik dengan laporan keuangan cafe.
Sudah 1 jam lebih Andre merayuku untuk menemaninya menemui Sarah. Wanita yang dijodohkan dengannya. Karena batas waktu yang diberikan bunda sudah habis.
Dan Andre memintaku untuk berpura-pura jadi pacarnya.
"Ayo dong Ra..tolongin gue pliiiisss.."
"gak mungkinlah gue jadi pacar pura-pura loe, bunda pasti minta ketemu dong nanti sama gue. Lagian perut gue makin buncit.." tandasku
Andre terdiam sejenak seperti berfikir sesuatu.
"gue bilang aja loe lagi keluar negeri, trus kalau bunda minta foto loe, tinggal gue edit aja "
Aku mendecih mendengar ide buruk Andre itu.
"loe gak punya ide yang lebih briliant gitu?udah ah gue gak bisa..loe minta tolong aja sama cewek -cewek loe itu" seruku sewot, Andre mengusap wajahnya frustasi.
"gue gak pernah serius sama cewek-cewek gue. Semua berahkir di ranjang, setelah itu selesai" kata Andre, aku menatapnya tak percaya. Untung lah dulu aku tidak termakan bujuk rayunya.
Bisa gitu ya beda sama abangnya yang manis dan anteng.
"Trus nasib gue gimana dong Ra, sumpah ya..gue gak mau dijodohin sama ondel-ondel itu" Andre mondar-mandir didepanku sambil sesekali mengusap kepalanya gemas.
"loe, kena kutukan kali Ndre, suka nidurin anak orang " seruku asal.
" emang bisa gitu?"
Aku hanya mengedikan bahu. Lalu asik dengan laporan di depanku.
"woyy..Ra!ini titipan loe!"sebuah suara mengagetkan aku dan Andre. Kulihat Sania datang dan meletakan sekotak donat.
"buru deh loe lahiran pusing gue nurutin elo "sambungnya sewot
Aku tersenyum manis padanya dan mengambil makanan yang dibawa olehnya.
"makasih yaa cantik ku "
Sania mendecih lalu duduk disamping ku. Kapan lagi bisa ngerjain Sania. Kalau karena tak hamil mana mau dia mbeliin aku makanan begini
Kubuka kotak berisi donat itu mengambilnya dan memakannya satu. Kulirik Sania yang asyik dengan ponsel nya lalu Andre yang dari tadi mondar - mandir.
Tiba - tiba sebuah ide melintas dipikiranku.
"ahaahhhaa!!!! "
Kedua orang didepan ku itu berjengit kaget lalu menatapku bingung dan khawatir.
" sehat loe Ra? "tanya Sania menatap ku kesal.
"Ndre, kayaknya gua ada jalan keluarnya buat loe. "seruku dengan gaya sok pintar. Mengabaikan Sania.
"apa.. Apa? "Andre mendekati ku dengan tak sabar.
" nih jalan keluarnya ada di samping gue " Aku menatap Sania dengan tatapan misterius. Sania menatap ku bingung. Andre mengalihkan tatapannya kearah Sania mengamati dari atas sampai bawah
"bisa Ra. Masuk kriteria ini, walaupun masih dibawah elo sih"sahut Andre sarkatis, aku melotot kearahnya kesal, untung saja Sania tidak paham.
"Kalian ngomongin apa sih? Gak paham gua? "tanya Sania.
Andre menatapku memberi isyarat agar menjawab pertanyaannya Sania. Tapi aku acuh saja. Andre menarik nafas sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hubby And My Ex-boyfriend
RomanceTera Adinda begitu beruntung menikah dengan Adrian Hanafi Rusman. Walaupun ternyata dia kakak dari mantan pacar pertamanya, Andre Hanafi Rusman. ,"hay Kakak ipar sekaligus mantan terindah... "