21.Tragedi mall

2.8K 115 1
                                    

Andre menatapku penuh harap. Aku hanya melengos lalu asik dengan laporan keuangan cafe.

Sudah 1 jam lebih Andre merayuku untuk menemaninya menemui Sarah. Wanita yang dijodohkan dengannya. Karena batas waktu yang diberikan bunda sudah habis.

Dan Andre memintaku untuk berpura-pura jadi pacarnya.

"Ayo dong Ra..tolongin gue pliiiisss.."

"gak mungkinlah gue jadi pacar pura-pura loe, bunda pasti minta ketemu dong nanti sama gue. Lagian perut gue makin buncit.." tandasku

Andre terdiam sejenak seperti berfikir sesuatu.

"gue bilang aja loe lagi keluar negeri, trus kalau bunda minta foto loe, tinggal gue edit aja "

Aku mendecih mendengar ide buruk Andre itu.

"loe gak punya ide yang lebih briliant gitu?udah ah gue gak bisa..loe minta tolong aja sama cewek -cewek loe itu" seruku sewot, Andre mengusap wajahnya frustasi.

"gue gak pernah serius sama cewek-cewek gue. Semua berahkir di ranjang, setelah itu selesai" kata Andre, aku menatapnya tak percaya. Untung lah dulu aku tidak termakan bujuk rayunya.

Bisa gitu ya beda sama abangnya yang manis dan anteng.

"Trus nasib gue gimana dong Ra, sumpah ya..gue gak mau dijodohin sama ondel-ondel itu" Andre mondar-mandir didepanku sambil sesekali mengusap kepalanya gemas.

"loe, kena kutukan kali Ndre,  suka  nidurin  anak  orang " seruku asal.

" emang bisa gitu?"

Aku hanya mengedikan bahu. Lalu asik dengan laporan di depanku.

"woyy..Ra!ini titipan loe!"sebuah suara mengagetkan aku dan Andre. Kulihat Sania datang dan meletakan sekotak donat.

"buru  deh loe lahiran pusing  gue nurutin elo "sambungnya sewot

Aku tersenyum manis padanya dan mengambil makanan yang dibawa  olehnya.

"makasih  yaa  cantik ku "

Sania mendecih  lalu duduk  disamping ku. Kapan lagi  bisa  ngerjain  Sania.  Kalau  karena  tak hamil  mana  mau  dia  mbeliin  aku  makanan  begini

Kubuka  kotak  berisi  donat  itu  mengambilnya dan memakannya  satu. Kulirik  Sania  yang asyik  dengan  ponsel nya lalu  Andre  yang  dari tadi mondar - mandir.

Tiba - tiba sebuah ide melintas dipikiranku.

"ahaahhhaa!!!! "

Kedua  orang  didepan ku  itu  berjengit kaget lalu menatapku  bingung  dan  khawatir.

" sehat loe Ra? "tanya Sania menatap ku  kesal.

"Ndre, kayaknya gua ada  jalan  keluarnya buat loe. "seruku  dengan  gaya  sok  pintar. Mengabaikan Sania.

"apa.. Apa? "Andre  mendekati ku  dengan tak sabar.

" nih  jalan keluarnya ada  di  samping   gue " Aku  menatap  Sania  dengan  tatapan  misterius. Sania menatap ku bingung.  Andre  mengalihkan tatapannya kearah  Sania mengamati dari  atas  sampai bawah

"bisa Ra. Masuk  kriteria ini,  walaupun masih dibawah elo sih"sahut Andre sarkatis,  aku  melotot  kearahnya  kesal, untung  saja  Sania  tidak  paham.

"Kalian ngomongin  apa sih? Gak paham gua? "tanya Sania.

Andre menatapku  memberi  isyarat  agar menjawab pertanyaannya Sania. Tapi aku acuh saja. Andre menarik  nafas sejenak.

My Hubby And My Ex-boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang