My Hubby And My Ex-boyfriend

3. selai kacang

Terajana.. Terajana

Aku memutar bola mata ku jengah saat mendengar namaku di plesetkan dengan lagu dangdut oleh makhluk astral bernama Andre.

Dia berjalan kearah dapur sambil bersiul dan bernyanyi tak jelas. Aku yang sedang asik membantu bunda menyiapkan sarapan di meja makan itu tak menatapnya sama sekali padahal mata jahil Andre sudah menggodaku dari tadi.

Menyebalkan bukan? pagi,siang, malam ketemu itu bocah.

Apalagi statusku sekarang sebagai pengangguran tulen. Intensitas ketemu pasti lebih sering.

Adrian melarangku bekerja. Sebelum aku menikah aku bekerja di sebuah perusahaan. penerbitan sebagai editor. Dengan gaji yang lumayan.

Tapi sekarang  cuma ibu rumah tangga tapi lumayan lah karena Adrian membolehkanku membantu mama mengelola cafe.

"Morning, "sapa Adrian mengecup pipiku lalu duduk di kursi sampingku.

"Morning."Aku tersenyum, Adrian terlihat segar pagi ini dengan kemeja biru laut dan celana kain biru dongker. Aroma mint yang segar menguar dari tubuhnya.

Ganteng banget suamiku!!!

Beda banget sama makhluk astral yang duduk disebrang meja belum mandi udah makan aja.
Eiuuuuuuhh.....!

"Kalian sarapan dulu, Ayah kalian masih di jalan nganter Andara,"kata Bunda lalu kembali ke dapur.

"Pagi ini mau nasi apa roti kak?"tanyaku pada Adrian yang terlihat memperhatikan meja makan.

"roti saja sayang."jawabnya. Aku mengangguk lalu menyiapkan roti untuknya.

"Selai coklat, kacang atau nanas? " tanyaku lagi. Adrian yang sedang asik dengan mackbooknya itu tersenyum menatapku.

"Apapun pilihanmu sayang," jawabnya lagi

Aku tersenyum lalu mengoleskan selai coklat untuknya . Sesuatu yang manis untuk orang yang manis.

Duh..gimana gak makin cinta kalau suaminya aja nurut begini.

"Aku juga mau dong kakak ipar." Suara makhluk Astral di depanku menganggu pagi mesraku.

Aku melirik Andre sewot, sambil meletakkan sekerat roti gandum di piring suamiku.

Siapa elo??? minta dilayani juga? Dihh..ogah gila!

Aku tak merespon permintaan Andre. Pura-pura sibuk dengan sarapanku sendiri.

"Aje gilee!!! Kacang mahal kali yaa!bang istri loe pelit amat yaaa. Gue kan minta diambilin sarapan juga, sekalian gitu! " seru Andre matanya berkedip nakal kearahku, membuatku ingin melempar pisau tepat di jidatnya.

Adrian meletakkan mackbooknya lalu menatap Andre.

"Kamu mau? Ini makan saja." Adrian menyodorkan roti punyanya.

"Ehh! Jangan! "seruku mencegahnya membuat Adrian menatapku heran.
"Biar aku buatkan yang baru saja kak. Kakak buruan makan udah hampir telat ngantornya." Adrian hanya tersenyum mendengar alasanku.

Kulirik Andre tajam, enak aja sarapan spesial buatanku untuk suamiku mau dia embat.

Andre tersenyum miring matanya mengedip genit padaku. Membuatku ingin melempar piring ke kepalanya biar amnesia sekalian dia dan berhenti menghantuiku. Untung saja Adrian lebih memilih sibuk dengan mackbooknya dibandingkan harus memperhatikan dia.

"Kok aku gak ditanya maunya selai apa sih? " tanya Andre saat aku menyiapkan roti untuknya.

Aku menatapnya kesal,  pengen sebenarnya mengoleskan balsem pada roti untuknya ini. Tapi sayang bunda tidak menyediakan balsem di meja makan. Biar nanti aku sarankan.

"Kamu suka selai kacang jadi untuk apa aku bertanya. " sahutku santai karena aku tau dari pacaran dulu. Andre suka sekali dengan segala makanan berbau kacang.

"Kok kamu tahu sayang Andre suka selai kacang?" tanya suara seksi di sampingku.

Sial, mulut ini nyinyir banget sih! Jelas Adrian akan curiga kenapa aku tahu kesukaan Andre.

Aku menatap suamiku yang tengah menatapku penuh tanda tanya. Dan Andre yang tersenyum menanti jawaban itu.

"Oh..ya tahulah!  Bunda sempat cerita kok kesukaan keluarga ini,"sahutku menemukan jawaban yang tepat dan Untunglah Adrian percaya karena dia kembali asik dengan pekerjaannya.

Andre menahan tawanya.

"Ini makanlah,"kataku meletakkan roti di piring Andre.

"Terimakasi kakak ipar." dan mantan terindah Andre meneruskan tanpa suara.

Astaga pisau mana pisau!

******

Maaf pendek dan banyak typo tetap di tunggu votement nya yaaa.