My hubby: nanti aku jemput syg, jangan pulang sendiri. Oke, I love you!
Aku meletakkan ponselku dan tersenyum setelah membaca pesan dari suamiku tercinta.
Hari ini aku datang ke cafe mama yang ada di Jakarta.
Pada akhirnya mama memilih tinggal lagi di Jakarta setelah aku menikah. Maklum anak semata wayang. Mama bilang dia tidak bisa jauh dariku.
"Mbak Tera, senyum-senyum aja mentang-mentang pengantin baru," goda Levin barista di cafe mama.
Aku hanya tersenyum sambil menikmati capuccinno latte hasil racikannya. Mataku asik mengamati pengunjung yang mulai ramai datang ke cafe, maklum jam pulang kerja butuh hiburan, apalagi mama mengkonsep cafenya anak muda banget. Ditambah tiap weekend ada live band lokalnya. Jadi betahlah mereka.
"Mbak, gimana rasanya nikah?" tanya Aliya kasir di Green cafe. Nama cafe mama.
"Emmm.. Enak gila haha,"sahutku sambil tertawa Aliya yang sedang asik menghitung uang itu ikut tertawa.
"Mbak Tera beruntung ya..punya suami macam mas Adrian. Udah ganteng, tajir baik pula," puji Aliya, aku hanya mengangguk. Yes, Im Lucky women.
Gak terbayangkan bila suamiku bukan Adrian tapi si astral Andre, bisa mati muda ngadepin dia yang tingkahnya menyebalkan tingkat Asean.
"Hay.. Kakak ipar ." Tuhkan dia seperti hantu. Bahkan suaranya saja bisa kudengar dengan jelas sekarang. Aku menepuk kepalaku berharap suara itu enyah dari pikiranku.
"Mbak Tera,"panggil Aliya, aku menatapnya. Aliya menunjuk arah belakangku dengan dagunya.
Refleks aku membalikan badan menatap kearah suara itu dan mahkluk astral yang barusan ada dipikiranku tengah tersenyum dengan tengilnya. Astaga... Jadi tadi bukan halusinasi.
"Kamu?Sedang apa disini?"tanyaku kaget. Andre menarik kursi lalu duduk di hadapanku.
Aku masih menatapnya bingung. Tahu dari mana dia aku ada di cafe ini.
"Pasti belum baca sms dari bang Adri ,"sahutnya mendengar itu aku langsung membuka ponselku dan benar saja ada sms dari Adrian.
My hubby: syg maaf, mendadak aku ada meeting kamu pulang sama Andre yaa..
Aku langsung mendial nomor Adrian. Kutatap Andre yang tersenyum gak jelas itu.
"Hallo sayang.. "
"Kak..aku pulang sendiri aja gimana? "tanyaku tanpa menjawab sapaannya.
"Lhoo tadi kakak udah minta tolong sama Andre buat njemput kamu sayang.. "
Aku cemberut
"Biar aku diantar mama aja, kak!"
"Jangan, kasihan mama. Kamu pulang sama Andre aja. Kakak lebih tenang kalau kamu pulang sama dia."
Aku menatap Andre yang menaik turunkan alisnya persis crayon shin chan.
Tanpa menyahut lagi aku langsung menutup teleponku.Kalau saja Adrian tahu kelakuan adiknya apa masih dia percaya sama bocah ini?
"Aku pulang sendiri saja, Kamu pulang duluan," kataku.
Andre tak menjawab malah tersenyum lalu menoleh kearah Aliya yang duduk di meja kasir.
"Hay cantik bisa gak mesenin mocaccino buatku, nanti aku kasih nomor telepon buat kamu gratis deh! " serunya sambil mengedipkan sebelah matanya.
Aliya tersenyum malu, lalu buru-buru beranjak dari duduknya untuk memesankan Andre minuman.
Aku menatapnya tak percaya. Astaga! Dia selalu memanfaatkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hubby And My Ex-boyfriend
Roman d'amourTera Adinda begitu beruntung menikah dengan Adrian Hanafi Rusman. Walaupun ternyata dia kakak dari mantan pacar pertamanya, Andre Hanafi Rusman. ,"hay Kakak ipar sekaligus mantan terindah... "