2. secangkir coklat hangat

4.1K 210 10
                                    

Jam menunjukkan pukul 12 malam. Aku terbangun dari tidurku dan mendapati suamiku tengah tertidur pulas disampingku setelah kami menyelesaikan babak kedua.

Bergegas aku mengambil bajuku yang berserakan dan memakainya lalu beringsut turun dari tempat tidur.

Rasa haus dan lapar mendadak mengangguku. Sebuah ide muncul, mungkin secangkir coklat hangat bisa mengobatinya.

Suasana sepi, hanya terdengar suara detak jam dinding saat aku menuruni tangga menuju dapur.

Aku menyalakan lampu dapur dan mulai meracik secangkir coklat panas yang dari harumnya saja sudah membuatku makin lapar.

Aku menyalakan lampu dapur dan mulai meracik secangkir coklat panas yang dari harumnya saja sudah membuatku makin lapar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku membalikan badan berniat kembali ke kamar tapi sesosok makhluk tinggi menjulang mengejutkanku.

"Astaga!!!! Kamu bikin kaget aja! " seruku pada makhluk menjulang yang sedang berdiri tak jauh dariku.

Makhluk tinggi menjulang itu tersenyum manis, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana jeans dongkernya.

Astaga senyum itu! senyum yang selalu membuatku melted saat melihatnya. Tapi itu dulu, duluuuu....sekali. Zamannya beli permen 1000 dapat sepuluh. Aisssh..!! Ngaco!

"Hay Kakak ipar dan mantan terindah."

Aku mendengus mendengar sapaan Andre. Ku toleh kanan kiri berharap tidak ada orang yang mendengarnya.

"Jangan bicara sembarangan!"seruku setengah berbisik.

Andre tertawa keras. Membuatku waspada jika penghuni rumah yang lain terbangun.

"Kecilkan suaramu.. "

"Kenapa memangnya? Inikan rumahku juga. lagipula, kenapa kamu kayak orang takut ketahuan selingkuh gitu sih? atau malah kamu mau kita selingkuh saja?" Andre berkata sambil tersenyum devil, dan demi Tuhan! tatapannya benar-benar, gamparable.

"Jaga bicaramu. Yang sopan dengan kakak iparmu,"kataku memperingatkan.

Andre terkikik geli, lalu berjalan mendekatiku, membuatku harus berjalan mundur menghindarinya.

Sialnya Andre tidak berhenti berjalan ketika badanku sudah membentur dinding.

Andre mendekatiku, membuatku panik. Apalagi jarak kami makin dekat. Bahkan bisa kucium aroma maskulin dari tubuhnya.

"Jangan macam-macam Ndre! aku bisa saja teriak," kataku penuh ancaman tapi Andre hanya tersenyum miring.

Dia menjulurkan tangannya hendak meraihku dan... ternyata dia hanya mengambil cangkir coklat hangatku.

Sial! Bisa-bisanya dia membuatku berfikir yang tidak-tidak.

"Jangan Ge er kamu! Yang kuinginkan saat ini hanya coklat hangatmu dan kamu bisa membuat yang baru ,"bisiknya lalu berjalan kearah meja makan sambil menyesap coklat hangatku.

My Hubby And My Ex-boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang