Mama memelukku dan menciumiku saat aku sudah di pindahkan ke kamar rawat. Sempat mengalami perdarahan membuat panik semua keluarga . Tapi sekarang semua sudah baik-baik saja bahkan aku sudah diperbolehkan menyusui Ashaki Adriani Rusman, nama yang diberikan Adrian untuk anak kami.
"Kak Adrian mana? "tanyaku pada mama
" Dia lagi ngurus kepulanganmu sayang "
Aku tersenyum."Jadi udah boleh pulang? "
Mama mengangguk."Kamu hebat sayang, anak kamu sangat cantik."
"Maafin Tera ma, Tera sekarang jadi tahu gimana perjuangan mama saat melahirkan Tera,"kataku tulus tanpa sadar air mata meluncur bebas , mama mengusap air mataku lalu memelukku erat seakan aku akan pergi darinya.
"Sudah, sekarang kamu sudah jadi ibu, jadi lah ibu yang baik untuk anakmu, karena ibu sekolah pertama bagi anak,"bisik bunda aku mengangguk.
"Cantiknya cucuku,"seru bunda yang sejak tadi menimamg Shaki, bayi mungilku. Dia mewarisi hidung dan mata ayahnya. Cantik dan putih.
"Cucu perempuan pertama Rusman." Ayah berkata sambil mencium kening Shaki . Aku hanya bisa tersenyum mendengarnya. Mereka terlihat sangat bahagia dengan kelahiran Shaki."Mana nih, ponakan gue!"Sebuah suara yang tak asing menyela kebahagiaan kami. Kulihat Andre datang bersama Adrian yang langsung menghampiriku.
Adrian tersenyum lembut lalu duduk di sampingku.
" Bun, Andre nyoba gendong dong ,"kata Andre mencoba meraih Shaki. Tapi dengan gesit bunda menjauhkannya.
"Cuci tangan dulu sana. Mana tau kamu habis pegang cewek pinggir jalan,"cetus bunda membuat Andre terbelalak.
" Aku! Bunda sungguh TERLALU."Andre pura-pura teraniaya. Lalu dengan paksa meraih Shaki kedalam pelukannya membuat orang yang ada di kamar rawat menjerit histeris.
" Andre! Anak gue tuh! "pekikku
Andre tertawa geli." Pada heboh bener. Gue udah biasa kali gendong Kevin,"serunya cuek lalu menciumi Shaki yang ajaibnya dia tidak menangis sama sekali, malah sepertinya nyaman dalam dekapan Andre.
"Cantiknyaaa.. Dilihat - lihat kok mirip Andre ya bun? "Sontak semua orang menatap kearah Andre tajam.
Andre tertawa terbahak-bahak anehnya itu tak menganggu Shaki sama sekali bayi mungilku itu tersenyum. Semua orang yang ada di ruangan itu langsung menyemprot Andre habis-habisan.
"Sudah - sudah kembalikan pada ibunya kasihan entar ketularan tengilnya kamu," kata bunda mengambil alih Shaki lalu menyerahkannya padaku. Aku tersenyum saat melihat wajah tenang Shaki yang tertidur pulas itu.
"Kalau pingin buruan nikah sama Sania dan kasih bunda cucu lagi," sindir bunda pada Andre yang hanya diam saja ketika mendapat sindiran tajam bunda itu.
Gimana mau nikah kalau pacaran aja cuma pura-pura.
"aishh... Kena lagi, "dengus Andre memilih menjauh dari bunda dan asik menggoda mama yang sedang menelepon papa.
"Cantik ya kak,"kataku mengusap pipi Shaki. "Iya cantik kayak mamanya,"sahut Adrian. Aku tertawa kecil lalu menciumi Shaki.
" Ra.. Terima kasih ya.. Kamu udah berjuang demi Shaki. Terima kasih udah mau susah payah menjaga anak kita selama ini. Semoga kita bisa membesarkannya dengan baik." Adrian mengambil tanganku yang bebas lalu menciumnya berulang kali.
"Aku takut Ra kamu ninggalin aku dan Shaki.. Rasanya jantung mau berhenti saat melihatmu kesakitan. "
" Seperti yang pernah kakak bilang ke Tera, aku tidak akan pergi ketempat yang tidak ada kalian berdua, selama takdirku belum datang untuk itu."
Adrian tersenyum."I love you, Tera Adinda" bisik Adrian"love you more Adrian hanafi Rusman "balasku. Adrian mencium keningku dalam.
"woyy sadar tempat woyy "seru Andre tak terima. Aku dan Adrian tersenyum bahagia. Setelah banyak hal yang kami lewati akhirnya kami bisa mendapatkan kebahagiaan.
*******
End..... Maaf kalo gak nyambung dan gak jelas. See you dikisah cinta Shaki dan Andre. Makasih udah baca
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hubby And My Ex-boyfriend
RomanceTera Adinda begitu beruntung menikah dengan Adrian Hanafi Rusman. Walaupun ternyata dia kakak dari mantan pacar pertamanya, Andre Hanafi Rusman. ,"hay Kakak ipar sekaligus mantan terindah... "