aku melirik kearah sesosok makhluk yang tengah tertidur di kursi belakang dengan mulut menganganya. Gak macho banget sih gaya tidurnya.
Lagian kenapa sih dia jadi ngintilin aku dan Adrian kemana-mana hari ini. Padahal rencananya aku sama Adrian mau dinner bareng. Sudah dua hari ini dia menginap di rumah kami. Anehnya Adrian santai -santai aja.
"Kak, kenapa sih mahkluk astral ini ngintilin kita kemana-mana?genggesssss tau gak sih?"tanyaku setengah berbisik.
Adrian yang sedang asik menyetir itu melirik Andre melalui kaca spion.
"Kamu ini, gitu-gitu juga pernah kamu sayang " goda Adrian
"Kakak ish....! "seruku marah"Itukan masa lalu suram "
Adrian terkekeh mendengar ucapanku."Lagian kenapa kakak ngijinin dia nginep di rumah kita sih?"
"Yaaa..gak papa sayang. Kasihan dia gak ada teman di rumah mama "
"Yaelah kenapa dia gak pulang aja ke apartemennya bukannya dari dulu begitu"
"Justru itu,dia sekarangkan tinggal sama mama. kasihan mama papa. tinggal sendiri, anaknya kan udah pada nikah semua kecuali si bungsu. Di rumah mama
sekarang gak bisa ngajak teman-temannya dia.."Aku mendengus sebal. Dihh...alasan aja dia mah!pasti cuma modus mo makan minum gratis.
"Suruh nikah aja dia, ceweknya banyakkan?"
"Belum mau dia, belum bisa move on katanya " sahut Adrian sambil melirikku.
Dih...kenapa jadi melirik ke aku?
"Telingaku kok sakit ya..ada yang ngomongin nih" suara mahkluk astral terdengar di joke belakang. Sudah bangun rupanya dia.
"Telinga situ kali congek an"seruku sewot. Andre menatapku, dengan tatapan pura-pura terkejut.
"Astaga, kakak ipar Afghan banget yeee..sadis Man!" Andre mengelus dadanya dramatis. Aku mencibir kearahnya.
*********
Kuedarkan pandanganku kesekeliling rumah yang berantakan, apalagi Di ruang keluarga, sisa Adrian dan Andre menonton bola tadi malam.
Astaga!!ini tingkah para lelaki kalau sedang menonton bola.
"Pagi kakak ipar dan mantan terindah " sapa sebuah suara tak asing lagi. Aku melotot kearahnya.
"paan sih"sungutku sambil mengumpulkan sampah-sampah bungkus snack dan kulit kencang yang berserakkan ada di atas meja.
"cieee....rajin amat sih, kakak ipar..jadi gemes.."goda Andre sambil mengusap peluh setelah selesai jogging.
"Jangan godain kakak iparmu. Cari istri sendiri sana!"sebuah toyoran pelan mampir di kepala Andre. Adrian malaikat tanpa sayapku berdiri disamping Andre. Dia juga baru pulang dari lari paginya.
Andre hanya terkekeh.
"sayang..biar aku yang bereskan, kamu bikin sarapan gih.biar cepet kan kita mau ke rumah bunda"kata Adrian mendekatiku lalu mengambil alih keranjang sampah. Duh..peka bgt suamiku. Beda banget sama si astral satu itu.
"kakak mau dibuatin apa?"tanyaku
"nasi goreng saja sayang"jawab Adrian aku tersenyum kearahnya, tentu saja ini akan aku buatkan nasi goreng pake cinta dan perasaan yang mendalam. Aih...!
"kakak ipar aku gak ditanyain mau makan apa?" seru Andre, aku mencibir kearahnya.
"ngarep"sahutku lalu bergegas ke dapur.
*
Bunda tersenyum dan menyuruhku duduk, hari ini ternyata ada arisan ibu-ibu di rumah bunda.
"menantunya cantik sekali bu" puji seorang ibu berambut sasak.
"iya bu, Adrian memang pintar cari istri"sahut bunda. Membuatku senyum-senyum sendiri.
"kerja dimana?" tanya ibu-ibu yang lain.
"saya di rumah saja kok bu.."sahutku.
"aduh..sayang sekali lho punya ijazah SI gak dipakai. Menantu saya selesai kuliah langsung kerja jadi dia punya penghasilan sendiri, gak ngrepotin suami. Bulan kemarin aja saya dibeliin kalung berlian sama mantu saya itu"kata seorang ibu berambut coklat yang di sanggul, aku hanya tersenyum tipis. Maksudnya apa ibu ini?dia menyindirku?
"Bukannya tugas suami memang menafkahi istri, jadi saya sih tidak ada masalah menantu saya hanya di rumah" bela bunda, muaaaach I love you bunda.
Ibu bersanggul itu hanya diam. Skak mat kan loe!!!
"ngomong-ngomong udah isi belum nih?" tanya ibu yang berambut sasak.
Isi?maksudnya perutnya udah diisi makanan belum gitu?udah tadi semua macem makanan ada Di perut.
Bunda menatap kearahku"udah ada tanda-tandanya belum Ra?"
Tanda apaan?
"tanda apa bun?"aku balik tanya.
"hamil..." deg...hamil?aku mengeleng pelan ibu hanya tersenyum.
"kalau mantu saya dulu sebulan langsung jadi lho jeng. Padahal diakan nyambi kerja pasti capekkan? "sindir si ibu aku menatapnya kesal. Kayaknya cari masalah. Kulirik bunda kali ini dia hanya diam, tanpa membelaku lagi.
"kami sedang berusaha kok bu..lagi pula pernikahan Kami baru 4 bulan"
"kalau gitu di program saja..."
"iya benar...itu"
Aku hanya diam mendengar ibu-ibu berdiskusi itu.
Setelah 30 menit mengikuti obrolan ibu-ibu rempong itu aku memutuskan masuk kamar dengan wajah kesal.
"kenapa Ra..dateng-dateng manyun gitu?"tanya Adrian yang baru selesai mandi itu. Aku menatapnya sekilas.
"bete sama ibu-ibu berkonde"sahutku sewot lalu duduk di tepi ranjang. Adrian duduk disampingku "ibu-ibu berkonde?"
"iya temen arisannya bunda, nyebelin tau gak sih kak!masak aku disamain sama menantunya. Dah gitu dikomporin kenapa belum hamil juga. Dikira hamil itu kayak bikin kue apa, aduk-aduk langsung jadi?"omelku sambil mencubit-cubit bantal.
"ya wajar kali Ra, kalau habis nikah ditanya kapan punya anak"
"iya sih kak!tapi tetep aja nyebelin"
"ya sudah jangan diambil hati. Yang penting kitakan tidak putus doa sama usahanya"kata Adrian merangkul pundakku. Aku hanya diam masih kesal dengan kata-kata ibu tadi.
"sekarang mandi terus kita solat magrib pulang ke rumah dan usaha lagi.." kata Adrian sambil menaik turunkan alisnya.
Aku memukul bahunya pelan lalu nenuruti perintahnya.
★★★★★★★★★★★★
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hubby And My Ex-boyfriend
RomantizmTera Adinda begitu beruntung menikah dengan Adrian Hanafi Rusman. Walaupun ternyata dia kakak dari mantan pacar pertamanya, Andre Hanafi Rusman. ,"hay Kakak ipar sekaligus mantan terindah... "