6. Honey moon yang tertunda

2.9K 161 0
                                    

Sania menatapku tak percaya saat kuceritakan mengenai Andre.

"Jadi Adrian belum tahu kalian berdua pernah pacaran? "

Aku mengangguk sambil menyodorkan sepotong tiramitsu untuk Sania. Sengaja kami bertemu di cafe untuk sekadar curhat.

Sania larasati gadis asal Bangka yang hijrah ke Jakarta sejak SMP. Anaknya cantik, ramah dan nyolot.

"Kenapa loe gak ngasih tau?"

Aku menyuapkan coklat ke mulutku, dan mengunyahnya pelan. Coklat membuatku lebih rileks.

"Nunggu waktu yang tepat. "

"Astaga, harusnya dari awal loe bilang jujur aja sama Adrian, " cetus Sania.

Aku menatapnya "Aku dari awal gak tahu kalau si tengil itu adiknya Adrian. Aku tahunya pas undangan udah di sebar. Lagipula Andre dulu kan gak tinggal serumah sama Adrian. "

Sania membulatkan mulutnya "saran gue, loe cepetan jujur aja deh sama Adrian daripada dia tahu dari oranglain."

"Iya juga sih. Apalagi Sekarang Andre lebih sering di rumah. Aku jadi merasa di teror tau gak sih?"

Sania tertawa."Masih penasaran kali dia sama loe. Secara dulu kalian putus loe masih segelan. "

Aku bergidik ngeri. Banyak yang bilang Adrian itu PK kelas kakap. Dalam seminggu dia bisa berganti pacar 10 kali. Astaga udah kayak ganti daleman aja.

Untunglah dulu aku tidak terbujuk rayuan Andre. Lebih tepatnya Andre tidak pernah membujukku untuk melakukan hal - hal yang aneh.

Sehingga aku dapat memberikan mahkotaku pada Adrian. Pria tua yang manis dan nyummmi di ranjang.

"Auh..sakit bego!" seruku mengusap-usap kepala saat Sania menjitaknya.

"Ya elo, senyum-senyum sendiri, muka loe mupeng lagi! Lagi mbayangin aneh-aneh loe ya?!" hardiknya.

"Kepo deh kamyuuu, "godaku, membuat Sania bergidik ngeri.

"hay...semua!!"sapaan ceria menghentikan candaan kami.

Mataku terbelalak saat melihat sosok yang sedari tadi jadi topik pembicaraan sudah berdiri disamping meja kami.

"Kok pada awkaward gitu sih ngelihat gue?"

Aku mencibir, awkaward gundulmu kui

"Ngapain kamu disini?" tanyaku, masih belum lama dia membuat heboh di cafe. Jangan sampai dia melakukan hal-hal aneh lagi.

"Galak amat neng!" Andre menjawil daguku, yang langsung kuhadiahi plototan cantik untuknya.

"Halo, Sania 3 kali penyaringan." Andre Menyapa Sania dengan tengilnya.

"Anjir!!! Gue goreng juga loe Ndre,"sahut Sania sewot. Andre tergelak lalu duduk di samping Sania berhadapan denganku.

"Ngapain sih loe kesini?" tanyaku lagi.

Andre terdiam seperti berfikir " Dapat titah dari raja buat njemput permaisuri yang cantik," jawabnya sambil tersenyum.

Aku menatapnya tak percaya. Langsung kuambil ponselku dan menekan nomor suamiku.

"ya.. Ra, kenapa sayang?" suara suamiku terdengar terburu-buru.

"Kak, aku pulang sendiri aja ya.."

"Lho Andre sudah disitukan. Kamu pulang sama Andre sayang. Maaf ya aku baru meeting ini.. Take care."

Pembicaraan terputus begitu saja. Hiiih Adrian!

Aku melirik Andre sebal. Sibuk apa sih Adrian? Setiap hari pulang larut malam. Pagi-pagi sudah berangkat, bahkan pernah aku masih tidur dia sudah berangkat kerja.

"jadi... Jam berapa kita pulang? "tanya Andre dengan nada mengejek.

"Aku diantar Sania ," sahutku sambil melirik Sania yang asik menyeruput minumannya.

"Oke biar gue anter aja Tera, loe pulang gih sana!" kata Sania

Andre tersenyum lalu menatap kearah Sania.

" gue ada temen yang jadi promotor, dan gue denger-denger dia mau ngundang Maroon Five ke Indo dan gue bisa kok ndapetin tiketnya. " Andre berkata sambil tersenyum manis pada Sania.

Sialan!dia tahu kelemahan Sania yang cinta mati sama Adam Levine itu. Saking tergila-gilanya sampai-sampai kucingnya saja dia kasih nama Levine. Dan mobil Yarisnya dia kasih nama Adam. Astaga!!!

Sania terdiam kikuk, berulang kali dia melirikku. Kuharap dia tidak berpikir untuk menerima tawaran Andre.

"Emm...bulan depan ya...emhh" Sania menatap ragu padaku.

Aku mendelik kearahnya berharap dia tidak menerima tawaran Andre itu.

"Gue bisa Lho dapet yang VVIP. " bisikan setan Andre membuat Sania makin ragu.

"Ra...sory yaaa...."seru Sania pada akhirnya, aku sudah bisa tebak apa keputusan dia.

Aku menatap Andre dengan tatapan membunuh. Ingin rasanya kucincang dia hiiih..

/

Aku menyodorkan brosur yang diberi mama sebagai hadiah bulan madu untukku dan Adrian.

Adrian yang sedang asik menonton bola itu menatapku sekilas lalu menerima brosur-brosur itu dari tanganku.

"Apa ini sayang? "

Aku duduk di sampingnya."Mama nyuruh milih salah satu buat hadiah bulan madu kita, Kak," kataku memeluk lengannya. Adrian memperhatikan brosur -brosur itu.

"Tapi ini di luar negeri semua Ra."

"Baguskan kak?kita bisa liburan lain negara gratis pula. Aku ingin ke Korea aja kak! Sapa tau ketemu myung soo," sahutku sambil tersenyum membayangkan bisa ketemu artis Korea di sana.

Adrian terdiam sejenak membuatku heran.
"Kakak gak mau honey moon? " tanyaku. Adrian tersenyum lalu merangkul pundakku.

"Bukannya gak mau sayang, tapi untuk ke luar negeri kakak belum bisa. "

"Kan ini yang biayain mama papa hadiah buat kita."

"Iya, aku tahu. Ini bukan soal biaya. Masalahnya kakak sedang kejar target. Proyek kakak harus selesai bulan ini. Di kantor juga kerjaan lagi numpuk-numpuknya." Aku cemberut mendengar penjelasan Adrian. Kesannya dia lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan aku istrinya.

"Jangan berfikir aku lebih mementingkan pekerjaan Ra. Aku selalu akan menomor satukan kamu. Tapi untuk saat ini mau tidak mau kakak harus menyelesaikan proyek ini. Toh ini juga untuk masa depan kita kan?" Adrian seperti tahu apa yang aku pikirkan.

"Tapi janji ya..kalau udah gak sibuk kita honey moon?"kataku, Adrian tersenyum lalu mengangguk "pasti, kamu boleh pilih negara mana yang kamu mau." Aku tersenyum lalu memeluknya dan mencium aroma tubuhnya yang selalu menenangkan itu.

"Kak, apa kakak gak kepikiran kita tinggal di rumah sendiri?" Tanyaku menatapnya

Adrian tersenyum. "Tentu saja. Kamu doakan saja urusan kakak di kantor lancar lalu kita bisa mewujudkan rumah impian seperti yang kamu mau." Aku mengangguk, iya dan segera jauh dari mahkluk tengil bernama Andre.

#######

Part Ini pendek dan agak -agak malesin hehe Votement yassss

My Hubby And My Ex-boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang