Awas typo
.
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
"Kyungie-a kau tahu kan oppa sangat menyayangimu" tanya seorang namja yang masih memakai seragam sekolah menengah atas pada seorang gadis kecil yang berumur sekitar enam tahunan.Didalam ruangan sebuah kamar yang terlihat begitu temaran. Karena hanya lampu tidur yang menyala sebagai penerangan.Seorang gadis atau yang sering di panggil Kyungsoo tertidur dengan sangat gelisah.
"Tentu saja, kyungie juga sangat menyayangi oppa." Jawab gadis tersebut dengan semangatnya serta senyum bibir hati yang terpatri di wajah gadis kecil tersebut.
namja itu mengulas senyum, tangannya mengusak rambut gadis yang di panggilnya dengan nama Kyungie dengan gemas lalu berkata "Mau berjanji dengan oppa?"
"Janji?" Tanya Kyungie bingung, matanya yang belo berkedip layaknya boneka.
"Eemmm,berjanjilah jika oppa tak ada di dekat Kyungie lagi. Kyungie akan tetap menjadi gadis kecil oppa yang ceria. Kyungie juga tidak boleh menangis. Aaaa satu lagi jika Kyungie menjadi penyanyi maukah Kyungie menyanyikan lagu ciptaan oppa?" Jelas namja itu panjang lebar.
Keringat mulai membasahi wajah Kyungsoo yang sedang tertidur. Kepalanya menggeleng ke kanan dan ke kiri.
Kyungie mengangguk "tapi oppa mau pergi kemana. Oppa tidak boleh pergi" Kyungie langsung memeluk namja tersebut dengan erat.
"Oppa tidak akan pergi Kyungie,oppa akan selalu bersama Kyungie"
"Kalau oppa berani pergi meninggalkan Kyungie,Kyungie akan marah pada oppa dan tidak mau bermain lagi dengan oppa" Rajuk Kyungie dengan bibir yang sudah maju beberapa senti.
"arasseo...araseo,maafkan oppa okey, jadi sekarang Kyungie tidak boleh ngambek lagi"
"akan Kyungsie maafkan,asal oppa membelikan ice cream bagaimana" tawar Kyungsoo kecil.
"Aigo...aigo, baiklah kau akan mendapatkannya prinses,tunggu disini jangan kemana-mana okey"
namja berseragam sekolah itu pun pergi ke toko ice cream yang ada di seberang jalan.
Setelah beberapa saat berlalu namja itu keluar dari toko dengan membawa dua cup ice cream di kedua tangannya. Tangannya terangkat untuk memperlihatkan dua ice cream pada gadis mungil yang melompat-lompat senang saat melihat namja tersebut melihat ke arahnya. Namja itu berjalan menyebrang jalan tanpa melihat kanan dan kiri. Matanya tetap menatap ke depan dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya. Tanpa namja itu sadari dari arah sebelah kanan sebuah mobil melaju dengan cepat. Dan...
BRAAAKKKK
Benturanpun tak terelakkan. Namja itu terpelanting dan terhempas ke jalanan aspal yang begitu keras.
Kyungsoo terus mengigau, kedua tangannya terkepal sangat erat mencengkeram selimut yang menutupi tubuhnya. Nafasnya memburu.
"Oppaaaaaa" teriak Kyungsoo kecil berlari menuju kerumunan. Tangisnya pecah saat melihat tubuh namja berseragam sekolah itu tertabrak.
Saat kaki mungil itu sampai ditempat kerumunan, yang dilihatnya adalah tubuh sang namja yang tergeletak dan berlumuran darah dangan nafas yang tersengal. Darah mengalir dari kepala namja tersebut. Sehingga meluber membasahi aspal di sekitarnya.
"Oppa hikz....oppa...." ucap Kyungsoo kecil dengan tubuh bergetar memegang tangan yang penuh darah.
"Hey..uhuk..Kyung...gieh, su...su..sudah berjanji uhuk,ti..tidak bo..boleh menangis" namja itu dengan susah payah berusaha berbicara. Tangannya terulur untuk menghapus lelehan air mata yang membasahi pipi gembil gadis tersebut sehingga darahnya mengotori pipi Kyungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE [KAISOO]
FanfictionKyungsoo menyembunyikan identitas aslinya agar tidak terusik oleh fans sang kakak. Namun suatu hari kejadian besar terjadi hingga membuat semua berantakan. Sampai akhirnya Kyungsoo menghilang. Kai mengetahui sebuah rahasia yang selama ini ia cari.