Chapter 28

5.8K 433 13
                                    

Awas typo
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
.

Bunyi lonceng di sebuah salah satu cafe berbunyi saat seorang pelajar dengan masih menggunakan seragam sekolah lengkap dengan tas yang bertengger di punggung tegapnya memasuki cafe tersebut. Sehun —pelajar itu— memasuki cafe dengan santai, matanya mengintari meja untuk mencari teman-temannya yang membuat janji untuk berkumpul di tempat tersebut. Setelah beberapa saat, manik matanya menemukan empat orang gadis dan dua orang lelaki yang tak lain adalah sahabatnya dan juga kekasihnya. Dengan langkap cepat Sehun menghampiri mereka yang tengah asyik tertawa. Bahkan ia juga bisa melihat Luhan —sang kekasih— ikut tertawa. Rasanya sudah lama sekali Sehun tidak pernah melihat tawa lepas Luhan. Dan hari ini ia merasa ikut senang jika orang yang menduduki tempat pertama dihatinya itu bisa kembali tertawa.

Sehun menyapa mereka dan mendudukkan diri disebalah kiri Luhan. Disebelah kanan Luhan ada Bekhyun yang sedang sibuk dengan ponselnya. Lalu di depan Sehun dan Luhan ada pasangan Kris dan Tao, lalu tepat di sbelah kiri Tao ada pasangan Minseok dan Jongdae. Mereka berkumpul menunggu kedatangan satu pangan lagi yaitu Junmyeon dan Yixing, sedangkan Chanyeol lelaki jangkung bertelinga peri itu sedang sibuk menjemput ibunya dirumah sakit.

"Aku akan pesan minum sebentar"  ucapa Sehun pada semuanya, lalu beranjak dari duduknya untuk memesan minuman. Karena hanya dirinya saja yang tidak dipesankan. Oh bahkan kekasihnya juga tidak punya inisiatif untuk memesankan dirinya minum. Bukankah itu sedikit kejam? Itulah mereka, kadang Sehun kesal dengan mereka yang sangat-sangat menyebalkan nenurutnya.

"Sehun, kau datang?"  tanya seorang perempuan dibalik meja kasir dengan senyum ramah.

Sehun mengangguk " ne nuna aku baru saja datang" jawabnya. "Nuna seperti biasa ya" lanjutnya dengan cengiran khasnya.

Perempuan itu hanya menggeleng dan memberitahu pada karyawannya untuk membuatkan bubble tea chocolate pesanan Sehun. Sambil menunggu pesanannya dibuatkan mereka berdua mengobrol dengan akrab.

"Aku kangen Kyungsoo" keluh perempuan itu secara tiba-tiba.

Sehun mengamini perkataan perempuan yang dipanggilnya nuna tersebut. Karena ia juga begitu merindukan gadis bermata bulat itu.

"Nuna mau ikut?"  tawar Sehun, " aku dan yang lain ingin menjenguk Kyungsoo" lanjutnya.

Mata perempuan itu —Seolhyun— terlihat berbinar saat mendengar tawaran Sehun. Tanpa ragu ia mengiyakan tawaran Sehun. Karena ia benar-benar begitu ingin melihat keadaan adik kecilnya tersebut.

Sehun dan yang lain memang berencana untuk menjenguk Kyungsoo, untuk itu mereka memutuskan untuk berkumpul di cafe milik Seolhyun yang Sehun kunjungi beberapa kali bersama Kyungsoo karena itulah ia bisa mengenal dan dekat dengan Seolhyun yang begitu ramah dan juga baik padanya. Sebenarnya rencananya mereka ingin menjenguk Kyungsoo kemarin namun karena hujan akhirnya rencana itu mereka batalkan dan diganti oleh hari ini.

***

Kai dan Kyungsoo memilih untuk naik taxi saat pulang keSeoul. Karena memang mobil Kai sudah di bawa pulang oleh Sehun waktu itu. Suasana didalam taxi begitu tenang karena Kyungsoo yang tertidur di dalam pelukan Kai. Tangan mereka bertautan satu sama lain. Sesekali Kai akan membenarkan letak rambut Kyungsoo yang menutupi wajah cantik gadisnya. Tak jarang juga lelaki berkukit tan tersebut memberikan kecupan-kecupan kecil pada puncak kepala Kyungsoo. Seperti saat ini, Kai tidak berhenti mencium kelopak mata Kyungsoo juga bibirnya.

Kyungsoo melenguh saat merasa ada sesuatu yang mengusik dalam tidurnya. Sedikit demi sedikit matanya mulai terbuka. Dan didapatinya wajah Kai yang begitu dekat dengan wajahnya. Bahkan Kyungsoo dapat merasakan hembusan hangat nafas Kai yang menerpa wajahnya. Bibirnya sedikit tertarik membentuk sebuah senyuman.

WE [KAISOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang