Chapter 22

5.8K 445 17
                                    

Kai berjalan kekelas Kyungsoo dengan tergesa-gesa berharap gadis mungil itu sudah duduk manis di bangkunya dan menyambutnya dengan senyum manis yang selalu ia berikan padanya.

"Mana Kyungsoo" tanya Kai entah pada siapa saat masuk kedalam kelas Kyungsoo dan tidak mendapati Kyungsoo seperti yang di bayangkannya. Bangku gadis itu kosong tanpa penghuni.

"untuk apa kau mencari gadis murahan itu" tanya sinis dari seseorang yang berada di belakang Kai.

Kai langsung berbalik dan mendapati Luhan dengan tatapan sinis yang di tujukan pada Kai.

"Gadis murahan? Kau menyebut sahabatmu gadis murahan?" Tanya Kai geram. Tidak habis pikir kenapa Luhan bisa berubah seperti ini.

"Kenapa? Apa ada yang salah dengan kata-kataku? Bukankah kemarin kau juga bilang pada kekasihmu itu bahwa dia adalah gadis gampangan? ku ingatkan jika kau lupa Kai sunbae"

Kai hanya diam, benar dirinya kemarin juga mengatai Kyungsoo gadis murahan,gampangan. Apa rasanya sesakit ini yang dirasakan Kyungsoo saat mendengar kata-kata kasarnya.

"Ck,kau tak bisa menjawab sunbae. Benar bukan jika kekasihmu itu, aahhh atau mungkin mantan kekasihmu itu adalah pelacur" ucapnya dengan nada penuh penekanan pada akhir kata.

"Jangan pernah menyebutnya pelacur Xi Luhan" bentak Kai.

"wae?" Tanyanya dengan nada dibuat-buat " aaa, apa sunbae sudah menjamahnya? apa dia memuaskanmu sunbae?" lanjutnya dengan nada suara yang menurut Kai amat sangat menjengkelkan dan memuakkan.

Sebuah tamparan mendarat mulus dipipi Luhan dengan sangat keras. Luhan memeganggi pipinya yang sangat terasa panas. Dengan nafas memburu Luhan mendongakkan kepalanya dan mendapati Sehun berdiri disana dengan muka yang merah padam. Di belakangnya ada Tao,Yixing,Minseok dan Baekhyun yang terlihat sangat terkejut dengan tindakan Sehun.

"Waaahhh, satu pahlawan datang. Apa kau kesini juga ingin mencari simpananmu" tanya Luhan tanpa takut.

"Sebenarnya apa yang kau pikirkan Luhan, kau benar-benar telah berubah. Apa sependek itu pikiranmu tentang Kyungsoo?"

"Ck, kau tanya apa yang aku pikirkan? Huuh, lucu sekali Sehun. Asal kau tau, kau sendiri Sehun yang membuatku seperti ini. dan buat apa aku memikirkan gadis sepertinya"

"Kau benar-benar sudah keterlalu Lu"

"Keterlaluan, aku keterlaluan? Huh jangan melucu, kau bahkan berselingkuh dengannya"

"Berselingkuh? Oh astaga apa selama ini kau juga berpikiran pendek dan tidak percaya padaku Xi Luhan"

***
Pagi ini Chanyeol datang kesekolah dengan dandanan yang mengenaskan. Rambut acak-acakan, kantung mata yang menghitam, baju tidak rapi, bahkan wajah yang selalu terlihat tersenyum lebar kini seakan lenyap digantikan dengan wajah yang sangat kusut. Tercetak jelas gurat lelah diwajah tampan itu. Bagaimana tidak dari semalam ia berkeliling untuk mencari sang adik hingga tidak bisa tidur. Ditambah lagi ibunya yang tidak bisa berhenti menangis.
Langkah kakinya berjalan kearah kelas sang adik. dengan pelan ia membuka pintu tanpa memperhatikan sekeliling matanya hanya tertuju pada bangku Kyungsoo.

"Apa Kyungsoo ada?" Chanyeol merutuki pertanyaan bodoh yang terlontar dari mulutnya. Sudah jelas bangku sang adik kosong.

"Waahh bahkan Chanyeol juga mencarinya" ucap Luhan dengan nada tidak percaya.

"dia tidak masuk oppa, apa benar-benar tidak ada kabar?" Tanya Tao yang berdiri tidak jauh darinya. Tanpa mendengar suara sekitar dan menjawab pertanyaan dari Tao Chanyeolpun langsung pergi begitu saja dengan wajah kecewa.
Bahkan lelaki itu tampak linglung.

WE [KAISOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang