Chapter 25

6.1K 431 15
                                    

Awas typo
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.

Tubuh Kyungsoo dimasukkan kedalam mobil hitam dengan kasar. Lalu tubuh tegap itu mulai melajukan mobilnya menembus jalanan yang penuh dengan pohon menjulang disamping kiri dan kanannya.

Wanita itu melihat dari balik kaca diruang lantai atas dengan tangan yang berada didadanya. Wanita itu tersenyum dengan penuh kemenangan dan berkata. "Aku akan menghancurkanmu Gon Eun, ini baru permulaan" tawanya berderai di tengah sepinya bangunan yang berada di tengah hutan tersebut.

Kai semakin tidak sabar saat mengikuti mobil didepannya, ini sudah hampir lima jam ia berkendara dan sudah terlalu jauh meninggalkan kawasan Seoul.
"Sebenarnya dia mau kemana" gerutunya saat mobilnya mulai memasuki jalan raya yang penuh dengan hutan. Matahari mulai condong ke barat membuat jalanan yang dipenuhi pohon tinggi itu mulai menggelap.

Kyungsoo dalam keadaan setengah sadar saat tubuhnya dihempaskan dengan kasar ke semak-semak. Ia mencoba tidak berteriak saat rasa sakit itu sekali lagi mendera tubuhnya. Tubuhnya serasa begitu lemas,dengan darah yang terus keluar dari perutnya. Kyungsoo menekan dengan kuat bagian yang tertusuk dengan tangannya. Setelah mobil bodyguard wanita iblis itu pergi Kyungsoo dengan tertatih berusaha berdiri dan berjalan menyusuri hutan yang menggelap. Meski beberapa kali jatuh Kyungsoo dengan sekuat tenaga berdiri dan menjaga agar tubuhnya tetap seimbang dan tetap tersadar. Keringat dingin sudah membanjiri tubuhnya. "Hosh...hosh...hosh... bertahan Kyungsoo, jangan biarkan dirimu hosh...mati hosh...konyol disini" gumamnya menyemangati dirinya sendiri meski dengan nafas yang terputus-putus. Setelah berjalan cukup jauh Kyungsoo menemukan jalan raya didepannya. Meski sepi dapat ia lihat dari kejauhan terlihat lampu mobil yang menyorot. Dengan langkah yang sedikit tergesa dan wajah yang meringis kesakitan Kyungsoo berusaha mencapai badan jalan, namun sebelum ia mencapai bedan jalan mobil itu sudah melintasinya. Ia sempat putus asa dengan hal itu, namun tak lama matanya kembali menangkap sorot lampu mobil yang mengarah padanya. Dengan kesadaran yang mulai menipis Kyungsoo sekuat tenaga berdiri di bahu jalan tangan kanannya melambai-lambai berharap sang pengendara melihatnya. Sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk memegang perutnya yang sudah berlumur dangan banyak darah hingga mengotori rok pendek yang ia pakai. Kakinya bergetar, dan pandanganya mengabur. Aku mohon jangan sekarang doanya dalam hati. Namun kakinya tidak bisa lagi menompang berat tubuhnya hingga ia terjatuh dan kehilangan kesadarannya.

Kai terus mengikut mobil itu, namun sepertinya mobil tersebut sudah menyadari jika dirinya dibuntuti oleh Kai. Setelah melewati tikungan tajam mobil itu menambah kecepatannya untuk menjauh dari mobilnya. Kai berniat menyusulnya namun dia terkaget saat melihat seseorang melambaikan tangan di badan jalan dengan baju yang sebagian memerah. Matanya memincing.

Tunggu!

Seragam itu, sama seperti yang ia pakai. Kai semakin menajamkan matanya, dan melihat seseorang itu terjatuh tak sadarkan diri.
Kai langsung melajukan mobilnya untuk mendekat. Ia keluar dari mobil tanpa mematikan deru mobilnya saat mendapati tubuh seseorang yang sangat ia cintai tak sadarkan diri dengan luka parah di tubuhnya.

"Kyungsoo, bangun" teriak Kai sambil membawa Kyungsoo kedalam pelukannya, air matanya sudah berderai membasahi kedua pipinya.

"Kenapa dia berhenti, apa yang dia lakukan" tanya Chanyeol saat melihat Kai memberhentikan mobilnya dan dengan tergesa keluar dari mobil.

"Sebaiknya kita periksa, tepikan mobilnya" intruksi detektive Yoo pada anak buahnya yang sedang memegang kemudi. Lalu di angguki oleh sang bawahan.

Setelah mobil menepi di belakang mobil milik Kai, Chanyeol disusul oleh Sehun keluar dari mobil dan menghampiri Kai.

"Kanapa kau ber.." Suara Chanyeol tercekat saat melihat seseorang yang berada dipelukan Kai dengan darah dibajunya yang kini mulai mengotori baju Kai juga. Kakinya serasa lemas melihat pemandangan di depannya. Dengan pelan ia berjalan mendekat. Pikirannya masih blank belum bisa mencerna dengan baik apa yang sebenarnya saat ini ia lihat.

WE [KAISOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang