Ch 1 - Natsu Dragneel

1.4K 138 7
                                    

Lucy melangkahkan kakinya menuju area loker. Kelas selanjutnya adalah biologi, dan Lucy harus mengambil buku biologi nya terlebih dahulu didalam loker. Lucy berhenti didepan loker bertuliskan 028, dan memasukkan pin untuk membukanya. Tepat setelah bunyi klik dan pintu loker terbuka, Lucy pun segera menumpahkan semua buku yang sejak tadi dipegangnya. Lalu mengganti buku-buku tersebut dengan buku mata pelajaran biologi.

Kelihatannya masih ada sekitar sepuluh menit sebelum kelas dimulai, sambil tersenyum Lucy pun mengambil satu buku lagi dari dalam loker dan menutupnya. Langkah kaki nya kini membawa Lucy menuju arah berlawanan dari arah kedatangannya tadi, berbelok kearah koridor sebelah kanan. Dan disanalah kelas biologinya akan dimulai.

Ketika sudah memasuki kelas dan mengambil tempat duduk barisan paling depan -itu karena Lucy sangat suka pelajaran Biologi-, Lucy langsung hanyut bersama buku kecil yang tadi diambilnya. Apalagi kalau bukan novel. Keasikannya membuat Lucy mengabaikan seisi kelas yang sudah mulai ramai karena murid-murid mulai berdatangan. Dan tepat setelah dua puluh menit, seorang wanita diusia tiga puluhan memasuki ruang kelas dan seketika membuat kelas yang tadinya berisik menjadi hening seketika. Guru Biologi, Miss Bisca Moulin.

Kenapa orang-orang memanggilnya Miss? Itu karena diusianya yang sudah tiga puluh tahunan, wanita cantik bertubuh seksi itu masih belum menikah. Dan Miss Bisca juga menempati posisi ketiga guru bertubuh seksi menurut semua murid di Fairy Tail Gakuen. Setelah yang pertama ditempati oleh guru matematika, Miss Eileen dan yang kedua Miss Evergreen sebagai guru kesenian.

Bisca dikenal sebagai guru-yang-paling-tidak-ingin-kau-buat-kesal, dan semua murid sudah mengetahui itu. Meskipun cantik dan bertubuh seksi, namun kelihatannya murid-murid Fairy Tail Gakuen ini masih sayang pada nyawa mereka.

"Apa kalian sudah menyiapkan bahan praktikum yang saya umumkan minggu lalu?" Suara merdu namun tegas itu terdengar bagai ultimatum untuk semua murid yang berada dalam kelas.

Maka dengan kompak semua murid dikelas menjawab "Sudah, Miss."

Bisca tersenyum senang mendengar kompaknya semua murid tersebut, "baiklah kalau begitu, siapkan semuanya dimeja praktikum dan langsung saja kalian memulai praktik bersama partner kalian masing-masing!"

Semua murid mulai menyiapkan bahan praktikum dan memulai praktik mereka. Semua murid juga sudah bersama partner lab nya masing-masing mengerjakan tugas dari Bisca. Tugas praktik kali ini adalah mengetahui frekuensi pernafasan serangga. Mereka memulai praktikum dengan satu orang yang mengurus serangga, dan partnernya yang akan mencatat hasil laporan.

Lucy mulai mengerjakan tugasnya dengan meletakkan serangga yang dibawanya kedalam sebuah botol kecil, lalu mengambil satu suntikan yang sudah berisi cairan bewarna merah didalamnya. Lucy sendiri. Tidak ada partner lab. Mengurus serangga sekaligus mencatat hasil laporan. Untuk murid pintar seperti Lucy, itu memang tidak sulit, namun tetap saja, sesekali Lucy juga ingin merasakan rasanya mengerjakan tugas bersama seorang teman. Pasti menyenangkan.

Menjadi seorang penyendiri memang bukan keinginan Lucy. Namun tetap saja, tidak ada yang mau berteman dengannya. Selain karena Lucy jarang atau bahkan tidak pernah sekalipun terlihat cantik, -dalam hal ini bersolek sedikitpun tidak pernah- Lucy juga jarang berbicara atau bahkan menyapa orang-orang disekitarnya. Tidak ada yang tahu kenapa gadis pirang ini sangat pendiam, namun orang-orang juga tak berniat mencari tahu. Beruntung, Lucy memiliki otak yang lumayan cerdas, sehingga Lucy tak perlu repot-repot mencari teman untuk mengerjakan tugas bersama. Tapi tetap saja, seperti yang disinggung diawal, setidaknya pasti menyenangkan memiliki satu atau dua teman.

"Hei."

Lucy mengangkat kepalanya yang semula terus menunduk untuk memperhatikan serangga didepannya, matanya langsung melebar dan jantungnya berpacu lebih cepat. Dengan kikuk Lucy berusaha menenangkan detak jantungnya dan menjawab sapaan orang yang baru saja menyapanya.

My WillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang