Ch 29 - Terluka

539 59 0
                                    

Natsu berdiri diloker dan menatap gadis berambut pirang disampingnya yang sedang berpura-pura tidak peduli dengan kehadirannya. Padahal rona merah diwajah pucat gadis itu membuat Natsu tahu jika dia sedang gugup.

"Perlu bantuan, Nona?"

Lucy masih diam, tidak mengerti bantuan apa yang ditawarkan Natsu ketika gadis itu hanya perlu mengeluarkan beberapa buku dari dalam tas dan memasukkannya kembali kedalam loker.

"Ah~ Cuek sekali." Natsu menampilkan grins nya yang tidak pernah gagal dalam urusan menggoda si gadis pirang. Dan memang benar, sesaat kemudian gadis itu langsung menutup loker dan dengan kesal menatap Natsu yang masih tersenyum menyebalkan.

"Ada apa denganmu?" Tanya Lucy heran, akhir-akhir ini Natsu terus menggodanya. Yang Lucy akui dia tidak membenci itu.

"Ada apa?" Natsu justru balik bertanya polos.

"Berhenti menggodaku." Wajahnya memerah.

"Oh? Apa kau tergoda?" Natsu menyeringai jahil, dia harus akui kalau Lucy yang cemberut adalah Lucy yang imut.

"Tidak!"

"Hmm... memangnya salah jika aku menggoda pacarku sendiri?" Natsu merasa geli ketika mengatakannya, sungguh ketika berpacaran dengan Nala, Natsu tidak pernah seperti ini, namun dia menikmati waktunya mengganggu Lucy.

Ucapan Natsu kontan membuat wajah Lucy benar-benar merah padam.

"Kita tidak pacaran!" Lucy bersungut-sungut, merasa Natsu semakin jahil akhir-akhir ini.

"Oh? Kita harus pacaran dulu baru kau tidak keberatan jika aku menggodamu?"

"Natsu." Lucy menutup wajahnya menahan malu, dia merasa hampir pingsan, dia tidak pernah dijahili seperti ini sebelumnya.

"Ya, Lucy~" Natsu tertawa keras menikmati pemandangan Lucy yang tengah malu-malu didepannya.

"Berhenti menggodaku." Suara nya hampir tidak terdengar, untung saja Natsu memiliki pendengaran yang tajam.

"Aku hanya ingin menggoda pacarku, memangnya salah?"

"Kita tidak pacaran!" Ulang Lucy. Kini dia menatap Natsu galak meskipun sama sekali tidak berkesan karena wajahnya yang merah padam menahan malu.

"Baiklah, haruskan kita pacaran saja?"

"Stop!" Lucy harus menghentikan semuanya sebelum dia benar-benar pingsan ketika Nastu justru memilih mendekatkan wajahnya dan meniup telinga gadis itu yang membuatnya hampir terkena serangan jantung mendadak. Mengundang tawa semakin puas dari Natsu, mereka mengabaikan tatapan-tatapan aneh beberapa orang yang masih berada diloker.

Pada akhirnya Natsu harus berusaha keras untuk tidak menggoda Lucy lebih dari ini, dia ada kelas olahraga beberapa menit lagi dan harus segera berganti pakaian, mungkin menggoda Lucy harus ditunda hingga jam istirahat nanti.

"Besok malam mau menemaniku?" tanya Natsu yang sudah menghentikan tawanya.

"Kemana?"

"Suatu tempat, kau akan menyukainya. Jam delapan malam, bagaimana?"

"Umm... Baiklah." Lucy tersenyum malu-malu.

Natsu melangkah mundur seraya berguman, "Sampai jumpa nanti." Tak lupa senyumnya yang masih membuat Lucy merasa jantungnya tidak lagi berada diposisi semula.

"Sampai jumpa nanti." Balasnya dengan senyum yang manis.

.

.

.

Lucy tidak tahu harus merasa senang atau curiga ketika mendadak beberapa hari ini Natsu menjadi sedikit agak berbeda. Lelaki itu jadi terlihat selalu ingin dekat dengannya, bukannya Lucy merasa terlalu percaya diri atau bagaimana. Kemarin Natsu terus-terusan menggoda Lucy yang membuat gadis itu merasa hampir pingsan beberapa kali, lelaki itu bahkan menjemputnya setiap pagi sejak kejadian diloker dimana Lucy terang-terangan mengatakan takut apabila Natsu benar-benar menjauhinya.

My WillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang