Ch 21 - Jangan Dengarkan

538 67 0
                                    

"Terimakasih, karena sudah mencintaiku."

Lucy tidak pernah tahu, kapan cinta akan datang. Karena selama tujuh belas tahun hidupnya, hanya Natsu seorang yang dia cintai. Lucy tidak pernah merasakan yang namanya kencan, seperti sepasang kekasih pada umumnya, yang dia tahu hanya bagaimana cara memandang Natsu dari kejauhan, menatap bayangan lelaki itu, akan membawa sebuncah perasaan rindu yang tidak tersampaikan. Yang suatu ketika membawa kehangatan, dan disaat bersamaan membawa rasa sakit yang tak mampu dijelaskan.

Selama bertahun-tahun, Lucy menderita akan rasa rindu yang hanya dirasakan olehnya. Hingga ketika dia menginjak bangku sekolah menengah atas, maka disaat itu Lucy membuat keputusan baru dalam hidup. Dia akan mengejar cintanya. Cinta masa kecil yang membuat Lucy menderita seorang diri. Karena kenyataan yang baru diketahuinya, yaitu Natsu mengalami amnesia. Pemuda itu melupakan masa kecilnya, masa kecil menyakitkan yang selalu mereka habiskan bersama, hingga akhirnya sebuah perpisahan yang memaksa untuk diterima.

Ucapan dan tepukan lembut dipuncak kepalanya tempo hari, masih terasa sangat hangat dalam diri Lucy. Hari itu pertama kalinya, Lucy seolah melihat Natsu yang dulu, Natsunya.

.

.

Nala tahu, dunia akan selalu berputar. Ada kalanya dirimu akan merasakan kebahagiaan yang tidak terkira, dan akan ada saatnya dunia indahmu seketika terbalik dengan penuh kekacauan. Kau hanya perlu menempatkan dirimu pada waktu dan situasi yang tepat. Menganalisis keadaan, memahami dan pada akhirnya, kau harus mengambil keputusan.

Ya. Itu adalah hal yang dulu selalu Nala perhatikan, dia tahu akan datang waktu dimana kebahagiaannya lenyap, seketika.

Hanya saja...

"Aku berhenti."

Nala merasakan sebuah palu besar memukul hatinya, hingga remuk, kemudian pecah, dan tidak tersisa. Ucapan Natsu ketika mengakhiri hubungan mereka, membuat dunia Nala yang mulanya selalu berputar, berhenti saat itu juga. Mungkin ini adalah kenyataan dari ucapannya dahulu. Ketika dia berjanji akan selalu ada untuk Natsu, meyakinkan pria itu bahwa tidak akan ada kebohongan yang Nala sembunyikan. Namun pada akhirnya, Nala tidak bisa menepati janji yang dia buat sendiri.

Keputusan yang Nala buat, membuat taruhan dengan Lucy. Hal itu, meskipun akhirnya akan menyakiti dirinya sendiri, namun Nala melakukannya demi kebahagiaan Natsu. Nala tahu, Natsu menyimpan perasaan pada si gadis pirang, meskipun Natsu sendiri tidak menyadarinya. Dan Nala, memilih akan mengakhiri taruhan tersebut. Dia akan mundur, dia akan membiarkan Natsu memilih jalan kebahagiaannya sendiri. Tanpa peran, dan tanpa Nala didalamnya.

Esok, semuanya akan berubah. Nala akan menjalani hari tanpa Natsu. Dia sudah memantapkan hatinya, untuk melepaskan Natsu sepenuhnya.

.

.

Kabar mengenai putusnya Nala dan Natsu sudah menyebar di seantero Fairy Gakuen. Kabar itu menyebar layaknya angin. Tidak mampu dihentikan, dan bergerak sangat cepat. Natsu yang kini memegang status single, tidak mau bersedih lama-lama, karena dia mendapatkan perhatian penuh dari para gadis-gadis yang sejak dulu memujanya. Lucy yang mendengar kabar tersebut, merasa sedikit bersalah. Tidak, dia benar-benar merasa bersalah, dia tidak tahu apa penyebab putusnya Nala dan Natsu. Dan dari yang Lucy dengar, Natsu lah yang memutuskan hubungan pertama kali.

Natsu menyadari perubahan pada diri Nala. Gadis itu tampak lebih pucat dari biasanya, rambut panjangnya diikat asal-asalan. Dan yang paling terlihat jelas adalah, lingkaran hitam pada mata bulat mantan kekasihnya. Natsu merasakan dorongan untuk menanyakan keadaan Nala ketika mereka berpapasan dikoridor pada suatu hari, kini sudah satu minggu sejak hubungan mereka berakhir.

My WillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang