Ch 11 - Pesta Ulang Tahun

608 90 16
                                    

"Berhenti didekat minimarket itu saja, aku akan jalan kaki."

Lucy bersuara ketika mobil yang dikendarai Natsu hampir mencapai persimpangan yang tidak terlalu jauh dari rumah kontrakan kecilnya.

"Lagi?" Tanya Natsu sedikit bosan, "memang nya aku tidak boleh tau dimana rumahmu?" Jelas sekali Natsu sedikit kesal. Karena untuk kedua kali nya dia mengantarkan gadis itu pulang, dan untuk kedua kali nya pula Lucy meminta diturunkan di dekat minimarket tersebut.

Lucy tersenyum meminta maaf, "maaf, lagipula jalan nya cukup sempit, aku akan banyak merepotkan mu." Jelas Lucy.

Natsu menghentikan mobilnya tepat didekat minimarket yang Lucy maksud, namun tidak memberikan Lucy izin untuk keluar dari mobil.

"Kau bercanda? Jelas sekali jalanan itu cukup untuk mobil. Bagaimana aku akan menjemputmu untuk pesta nanti malam jika aku sama sekali tidak tau rumahmu?"

Lucy berpikir keras untuk menjawab pertanyaan Natsu tanpa harus membuat pemuda itu lebih kesal lagi. Namun tampak nya Natsu sudah sangat kesal, Lucy menghela napas pelan sebelum berucap, "Kau... bisa menunggu ku disini?" Tanya nya ragu.

"Dan membiarkanku menunggu kau berjalan kaki kemari? Tidak. Kali ini tunjukkan rumahmu." Lucy baru saja akan membantah namun Natsu lebih cepat berkata, "aku lebih keras kepala dari pada kau."

Lucy cemberut. Seharusnya dia lebih tahu, kalau Natsu tidak suka menerima penolakan, kata tidak, dan membantah. Lucy sendiri sedikit ragu ingin memberitahu rumah nya pada Natsu, mengingat mobil super mewah Lucy terparkir manis di garasi yang tidak tertutup, Lucy tidak ingin jika nantinya Natsu bertanya macam-macam jika sampai melihat itu. Namun sepertinya kali ini Lucy tidak bisa menghindar lagi, dengan terpaksa ia menunjukkan arah rumah kontrakan kecil nya dan Natsu mengangguk puas.

Setelah mobil mewah Natsu terparkir didepan sebuah rumah dengan nuansa biru muda yang menurut selera Natsu cukup kecil itu, mereka berdua turun dari mobil. Natsu memandang kearah rumah kecil didepannya, "kau tinggal disini?"

Lucy yang sudah berdiri di depan pagar rumah nya tersenyum kecil dan menjawab, "Ya. Sudah pernah kukatakan padamu, kan? Aku menyewa rumah kecil ini, dan aku tinggal sendiri." Natsu mengangguk paham, dan sudah akan masuk ke mobil ketika mendadak Lucy menawarkan untuk mampir dirumahnya, Natsu menolak tawaran itu halus, namun tiba-tiba matanya menangkap sebuah mobil yang tidak kalah mahal dengan mobilnya, terparkir di garasi samping rumah Lucy.

Mengetahui arah pandangan Natsu, Lucy sudah menebak jika Natsu akan bertanya, "itu mobilmu?" Mata Natsu menatap Lucy, melihat gadis itu mengangguk singkat dan berkata, "ya. Hanya aku gunakan jika pulang ke rumah orang tua ku."

Dan Natsu tidak mengerti ketika mendadak dirinya menjadi lebih ingin tahu, "kau tidak pernah menggunakannya ke sekolah?"

Lucy mengangguk lagi. Membuat Natsu menatap aneh pada nya, "Wow, jangan tersinggung ya, tadinya kupikir kau orang yang, yah... kau tahu maksudku, tidak terlalu berada, dan sekolah dengan beasiswa. Tapi siapa sangka jika sebaliknya?" Natsu tersenyum sendiri atas dugaan nya selama ini.

Lucy nampaknya sama sekali tidak merasa tersinggung, karena berikutnya gadis itu justru tertawa kecil, "Aku memang murid beasiswa dan sekarang kau sudah tahu." Jawabnya santai disertai tawa kecil.

Natsu ikut tertawa sebelum teringat jika ia harus kembali kerumah nya, "Baiklah. Ini informasi yang sedikit mengejutkan. Nah, sepertinya sudah saat nya aku pulang, ingat nanti malam jam tujuh. Aku tahu para gadis membutuhkan waktu lama untuk berdandan. Jadi hubungi aku jika sudah siap dijemput." Setelah mengatakannya Natsu berbalik dan memasuki mobil, kemudian melirik sebentar kearah gadis pirang yang tengah menyunggingkan senyum.

My WillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang