Fanfic oneshoot pertamaku. Udah publish sebelumnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sejak kuputuskan untuk menjawab "ya", aku meragukan keputusanku itu.
Namun seiring berjalannya waktu, aku sadar bahwa keputusanku sudah tepat dan aku merasa gadis yang bahagia dapat dekat dengannya.
Awalnya hanya teman dan hubungan itu semakin dekat. Aku tahu saat itu ia kelepasan mengikuti candaannya.
"Bagaimana kalau kita pacaran?" katanya.
Aku hanya terdiam. Lalu tertawa. "Kau pasti bercanda," ucapku meyakinkan diri sendiri kalau itu bukanlah sebuah keseriusan.
Namun ia tak ikut tertawa, ia malah menatapku dengan tatapan keseriusan akan perkataannya barusan. Dan ia mengatakannya sekali lagi.
"Kalau kukatakan dengan sungguh-sungguh? Apa kau mau menjadi pacarku?"
Mulai saat itu kami menjadi sepasang kekasih---di sekolah banyak yang menduga akan hubungan kami seperti ini dan mengatakan seharusnya sudah sejak dulu. Makan bento saat jam istirahat dan pulang sekolah bersama.
Ia selalu menjemputku di kelas saat sekolah telah usai dan kami pulang bersama, mencari rute jalan terjauh sebelum mengantarku ke stasiun.
Atau aku yang sering menunggunya setelah pulang sekolah jika ia ada kegiatan klub sepak bola setelah jam sekolah usai. Biasanya aku akan menunggunya di luar lapangan sambil membaca novel yang aku bawa.
Yang kusuka darinya ialah suaranya yang renyah dan senyum bak matahari pagi, bersinar terang, hangat yang menenangkan.
Sesekali melontarkan candaan ringan yang membuatku tertawa, ia pun akan tertawa memperlihatkan sederetan gigi putihnya.
Meski dibilang ia bukanlah tipe laki-laki romantis, bagiku berada di dekatnya saja sudah membuat jantungku berdetak kencang.
***
**
*
"戻らない ストーリ"
(cerita yang tak kembali)
Ittoki Otoya x Reader
Uta no⭐Prince-sama © Broccoli / A-1 Pictures
*
**
***
"Hari Minggu besok ada waktu tidak?"Ia bertanya padaku di tengah perjalanan mengantarku ke stasiun. Dalam hati aku menebak, apa jangan-jangan ia akan mengajakku kencan? Aah, tidak mungkin.
Sudah kukatakan kalau dia bukan tipe yang romantis, setiap ia mengatakan pergi jalan-jalan atau "bisa temani aku ke...." hal itu bukanlah kencan.
Terakhir kali kami jalan berdua ia memintaku untuk menemaninya membeli sepatu sepak bola yang baru, hanya itu, saat pulang sekolah, selesai. Jika bukan aku yang minta untuk singgah ke kedai crape terdekat, pasti tak ada suasana berduaan. Dan kali ini....
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot(s) Love!!♥ [END]
FanfictionBerisi kumpulan cerita pendek (oneshots) dengan tipe fiksi penggemar (fanfiction), bertemakan kisah asam-pahit-manis cinta setiap heroine (dalam artian reader perempuan 😊). Apdet tidak ditentukan, hanya jika penulis dapat ide setelah menonton anime...