[R❤]Otori Eiji ~ "kimi dake riyuu dakedo"

529 32 46
                                    

Saat menjamah perasaanmu, mengapa begitu sulit dan kembali berputar balik memunggungimu. Harus bagaimana lagi menyampaikan perasaanku ini?

***
**
*
"君だけ理由 だけど"
(hanya kamu alasanku, tapi)
Seito Kaicho!Otori Eiji x Bucho!Reader
Uta no Prince-sama Maji Love Legend Star © A-1 Pictures, Broccoli
Request Love by HoshiPhantomhive
Warning: AU, typo, ooc
*
**
***

"(y/n)-chan!" Teman satu klub memanggilku.

"Ada apa?" heranku karena ia setengah berlari ke arahku dan hampir saja kehabisan napas. Kutunggu ia mengatur napas agar dapat bicara dengan jelas.

"Seito kaichou kembali memberikan peringatan pada klub kita!" ujarnya.

Keningku berkerut. "Jangan bilang kertas peringatan itu ditempelkan lagi di depan pintu klub kita?"

Temanku itu hanya mengangguk dengan wajah cemas. "Bagaimana ini?"

Kukepal jemari dan menderukkannya. "Kenapa sih sama si Otori itu?" gerutuku, "Kenapa nekat banget bertindak seperti kaichou lama kakaknya itu?" ujarku tak habis pikir.

Kupercepat langkah, seharusnya pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku namun kini aku harus berbalik menuju ruang OSIS segera menemui Otori Eiji itu!

~
~

💙💙
~
~

Sialnya, berkoarpun di ruang OSIS percuma jika tak ada kaichou di ruangan! Apapun keputusan semua harus disetujui sang ketua. Terpaksa aku harus berkeliling sekolah mencarinya.

Tapi kemana? Malah jam istirahat tinggal sepuluh menit lagi! Akh, biar nanti sepulang sekolah saja kulabrak anak itu! Pasti ia akan tetap di ruang OSIS, mengadakan rapat harian blablabla dengan para anak buahnya itu.

Namun saat berbalik langkahku terhenti. Kutemukan orang yang ingin kulinyak-linyak itu duduk di bangku berteduh di bawah pohon besar halaman belakang sekolah. Langsung saja aku menghampirinya.

"Otori!" panggilku kesal.

Namun ia tak merespon. Baru dari dekat kulihat matanya terpejam dengan muka tertekuk dan kening menumpahkan keringat. Spontan kusentuh keningnya, menebak suhu tubuhnya.

"Ya ampun, kau sakit?" kagetku.

Ia membuka mata perlahan, heran kenapa ada aku di hadapannya. "(Y/n)?"

"Kenapa tak ke UKS? Tiduran di sini malah memperparah kondisimu!"

Entah kemana rasa kesalku hilang malah berubah perhatian padanya. Aku sendiri bingung, tapi bagaimana lagi? Aku tak bisa mengacuhkan orang sakit.

Ia bangkit dari bangku. "Aku tak apa." Jelas ia mengatakannya dengan nada dipaksakan

"Tapi wajahmu gak bisa menipu," timpalku, "tak hanya aku, kau tiba di ruang OSIS pun pasti anak OSIS memintamu beristirahat!"

Ia tersenyum, "Aku tak apa, sungguh," dan berjalan lambat melewatiku.

Aku kembali teringat tujuanku mencarinya. Kusamakan langkahnya, "Otori, aku ingin kau mencabut peringatanmu mengenai klub basketku," pintaku menghiraukan kondisinya. Ia sendiri tak peduli dengan kondisinya, jadi kuacuhkan saja.

"Ah, klub basket perempuan ya?" gumamnya. "Jika sudah selesai pengurusannya, kuharap kamu membersihkan ruangan karena akan dipakai oleh klub lain—

Oneshot(s) Love!!♥ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang