[R❤]Aiba Rui ~ "mata ao ne"

482 35 45
                                    

Meski bertambahnya usia, sepuluh-dua puluh tahun pun, kau akan tetap kau yang dulu. Mungkin memang ada yang berubah, tapi perasaanmu tak akan pernah berubah pada sosok yang kau sukai.

***
**
*
"また会おね"
(sampai jumpa kembali)
Doctor!Aiba Rui x Teacher!Reader
Marginal #4 © Rejet
Request Love by agashii-san
Warning: AU, typo, ooc
*
**
***

Hari ini ada acara kesehatan yang diadakan oleh dinas kesehatan kota, untuk pencegahan penyakit di usia dini. Seluruh taman kanak-kanak di kota ini diundang, termasuk TK di mana aku bekerja.

Aku memegang satu kelas yang terdiri dari 15 murid. Mereka sangat manis dan penurut. Tapi ... entah kenapa setiba di luar ini mereka tak mau mendengarkan kalimatku. Mereka rewel untuk siapa yang berdiri di depan.

"Ayo berbaris dengan rapi. Kalau rapi~ baru sensei bagikan sikat gigi dan pasta gigi ini. Siapa yang mau?"

"Uuh, sensei, ini si Watalu suka dolong-dolong aku!" adu anak perempuan yang dikerjai teman laki-laki.

"Cencee, aku gak bica beldili di tempat panaah~," adu anak perempuan yang cadel huruf s, panas jadi panah.

"Sensei, ayo cepat bagiinnya! Acara mau mulai!" perintah anak laki-laki dengan gaya premannya.

Aku kebingungan yang mana yang harus kudahulukan. "Anak-anak, tenang dong."

"Cana baliiiiisss!!"

"Iiii jangan dolong-doloooong!!"

Aku semakin kewalahan. "Huwaa anak-anak...."

Seseorang mengambil plastik yang berisi sepasang sikat dan pasta gigi dari tanganku. Tanpa melontarkan kalimat padaku, ia langsung menunduk di hadapan para murid didikanku.

Lelaki bersurai biru itu mengumbar senyum ramah pada kelima belas anak berusia lima tahun.

"Anak-anak," tegurnya. Dua suku kata simpel itu mampu mengalihkan perhatian mereka. "Karena acara akan segera dimulai, alangkah baiknya kalian memiliki sikat gigi dan pasta gigi di tangan kalian, ya?"

Kulihat anak-anak tertegun mendengar nasihatnya. Dan tak disangka mereka berbaris tanpa suara meski masih belum rapi.

Dokter muda itu melirikku dengan isyarat memintaku membantunya membagikan sikat gigi dan pasta gigi pada kelima belas murid. Kami pun membagikannya bersama.

Seorang anak menarik jubah putih dokter tersebut.

"Kenapa kita halus tahu cala sikat gigi? Kan di lumah udah diajalin mama," ujarnya.

Dokter itu tersenyum. "Pertanyaan yang bagus. Memang mama dan papa kalian pasti sudah mengajarkannya, tapi dokter di sini memberitahu siasat gosok gigi yang lebih ampuh!"

Ia kembali menunduk, menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya. "Cara ini rahasia para dokter dalam menjaga kesehatan gigi. Apa kalian tak mau tahu rahasianya?"

Manik anak-anak berbinar-binar seakan mendapatkan sebuah peta harta karun. Mereka pun mengangguk riang.

"Bagus! Kalau begitu mari kita dengarkan dengan seksama ya, arahan dokter di depan!" ajaknya.

"Sensei, sensei! Nama sensei siapa?" tanya seorang anak laki-laki.

"Ah, maaf, sensei lupa memperkenalkan diri," ujarnya dengan tertawa kecil.

"Perkenalkan semuanya, nama sensei Aiba Rui. Mungkin sensei bukan dokter gigi, tapi sensei akan memberi arahan tambahan tentang jajanan baik buat kalian pilih di sekolah nantinya."

Oneshot(s) Love!!♥ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang